Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepribadian proaktif terhadap self efficacy dan motivasi berolahraga pada mahasiswa, serta mengetahui peran mediasi self efficacy. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Subyek penelitian terdiri dari 93 mahasiswa aktif Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, meliputi skala kepribadian proaktif, self efficacy, dan motivasi berolahraga. Analisis data dilakukan dengan regresi linier dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kepribadian proaktif tidak berpengaruh signifikan terhadap self efficacy (R² = 0,006, F = 0,504, p = 0,480, β = -0,074). (2) Self efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi berolahraga (R² = 0,174, F = 19,121, p = 0,000, β = 0,417). (3) Kepribadian proaktif berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi berolahraga (R² = 0,061, F = 5,931, p = 0,017, β = 0,247). (4) Self efficacy tidak memediasi hubungan antara kepribadian proaktif dan motivasi berolahraga (Z-hitung = -0,698, p > 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepribadian proaktif secara langsung memengaruhi motivasi berolahraga tanpa peran mediasi dari self efficacy. Oleh karena itu, program pembinaan olahraga perlu difokuskan pada peningkatan motivasi secara langsung melalui dorongan proaktif, pengalaman sukses, dan dukungan sosial.