Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh frekuensi dan durasi berolahraga terhadap Indeks Masa Tubuh (IMT) pada subyek yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis data yang dikumpulkan dengan total 136 responden penelitian selama dua bulan pada tahun 2024. Variabel independen melibatkan Frekuensi Berolahraga (X1) dan Durasi Berolahraga (X2), sedangkan variabel dependen adalah IMT (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pola berolahraga dengan frekuensi "1 - 2 Kali" per minggu dan durasi "30 - 60 Menit," sementara sebagian besar IMT berada dalam kategori "Normal." Analisis regresi berganda mengindikasikan bahwa frekuensi dan durasi berolahraga secara positif mempengaruhi IMT. Temuan ini menyoroti bahwa sebagian besar responden belum memenuhi rekomendasi WHO untuk berolahraga minimal 150 menit per minggu. Saran dari penelitian ini mencakup peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya mencapai tingkat kebugaran yang optimal, dengan fokus pada peningkatan frekuensi dan durasi berolahraga.