ANALISIS POTENSI LONGSOR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) PADANG SUMATERA UTARA

Muhammad Ridha Syafii Damanik, Ali Nurman, Muhammad Yuliansyah Aminy, Ilham Ritonga

Abstract


Abstract

The occurrence of flash floods in 2017 that hit Tebing Tinggi City in North Sumatra Province caused 33,825 lives to be affected. That shows that the potential for flash floods disasters in the North Sumatra region, including in the Padang River Basin, is classified as very high. The purpose of this study is to determine the location of potential riverbank landslides that cause river flow obstructions (natural dams) in the Padang River Basin. The method used in this study is a qualitative method using geographic information systems. The data analysis technique used is the cone stacking technique of research variable maps. The variables used to analyze the potential of riverbank landslides are the appearance of existing landslides, topography (flow accumulation), and geology (faults). The results of this study indicate that there are 86 locations with potential landslides that can cause natural dams. The most potential location is the Padang sub-watershed with 48 sub-areas.

Keywords: Disaster Mitigation, Spatial Modeling, Flash floods, Geographic Information Systems

 

Abstrak

Kejadian banjir bandang tahun 2017 yang melanda Kota Tebing Tinggi  Provinsi Sumatera Utara menyebabkan 33.825 jiwa terdampak. Hal ini menunjukkan bahwa potensi bencana banjir bandang di wilayah Sumatera Utara termasuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Padang tergolong sangat tinggi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui lokasi yang berpotensi terjadi longsor tebing sungai yang mengakibatkan terhambatnya aliran sungai (bendungan alam) di DAS Padang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan sistem informasi geografis. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik tumpeng susun peta variabel penelitian. Adapun variabel yang digunakan untuk menganalisis potensi longsor tebing sungai adalah kenampakan longsor eksisting, topografi (akumulasi aliran), dan geologi (patahan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 86 lokasi yang berpotensi longsor yang dapat menyebabkan bendungan alam. Lokasi paling banyak terdapat potensi adalah sub-DAS Padang dengan jumlah sub-area 48 lokasi.  

 

Kata Kunci:   Mitigasi bencana, Permodelan Spasial, Banjir Bandang, Sistem Informasi Geografis


Full Text:

PDF

References


Badan Informasi Geospasial. (2018). DEMNAS-Seamless Digital Elevation Model (DEM) dan Batimetri Nasional.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Peraturan Kepala

BNPB Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko. , (2012).

BNPB. (2014). Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2015 - 2019. 1–115.

BNPB. (2016). Risiko Bencana Indonesia (Disasters Risk of Indonesia). Retrieved from http://inarisk.bnpb.go.id/pdf/Buku RBI_Final_low.pdf

Damanik, M. R. S., & Restu, R. (2012). Pemetaan Tingkat Risiko Banjir dan Longsor Sumatera Utara Berbasis Sistem Informasi Geografis. JURNAL GEOGRAFI, 4(1), 29–42.

Direktorat Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung. (2019). Kondisi Sungai di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2018.

Irsan, M. (2011). Kajian kerawanan banjir di wilayah DAS Padang menggunakan Sistem Informasi Geografis.




DOI: https://doi.org/10.24114/tgeo.v8i2.16139

Article Metrics

Abstract view : 517 times
PDF - 936 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright ©2020 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan Ikatan Geograf Indonesia (IGI)

Creative Commons License


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.