KATA SERAPAN DAN ISTILAH ASING JOKO WIDODO DALAM DEBAT CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN 2019
Abstract
Penggunaan bahasa Indonesia tidak hanya wajib dikuasai oleh pengajar bahasa Indonesia, tetapi juga para pejabat negara negara, salah satunya kepala negara. Sebagai suri teladan, alangkah eloknyamenguasai bahasa asing seperti bahasa Inggris dan juga menguasai bahasa negara dan bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai kontrol untuk mengembangkan bahasa Indonesia, diperlukan banyak kajian bahasa yang berkaitan dengan variasi diksi dalam wacana lisan yang digunakan para elite politik dalam forum-forum resmi, misalnya dalam debat calon presiden dan wakil presiden. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi penggunaan kata serapan dan istilah asing yang diujarkan oleh Joko Widodo dalam debat calon presiden dan wakil presiden 2019 (debat ke-5). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berjumlah 107 data tuturan. Pada penelitian ini, ditemukan 35 data tuturan yang mengandung kata serapan (32, 7%) dan 25 data tuturan yang mengandung istilah asing (23,4%). Penggunaan kata serapan dan istilah asing yang dituturkan oleh Joko Widodo ketika debat calon presiden dan wakil presiden 2019 (debat ke-5) yang paling dominan adalah kosakata yang berasal dari bahasa Inggris.
Full Text:
PDFReferences
Ball, J, 2011, Enhancing learning of children from diverse language backgrounds: Mother tongue-based bilingual or multilingual education in the early years, France, 2011. (Online). http://unesdoc.unesco.org/images/0021/002122/212270e.pdf.
Chaer, A, 2012, Linguistik Umum, Jakarta, Rineka Cipta.
Devianty, Rina, 2016, Loan Words In Indonesian, Journal Vision, 9( 9) Januari – Juni 2016.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Daring), Tersedia di kbbi.kemdikbud.go.id/, Diakses 15 Februari 2020.
Keraf, Gorys, 2006, Diksi dan Gaya Bahasa, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.
Laufer, Batia; McLean, Stuart, 2016, Loanwords and Vocabulary Size Test Scores: A Case of
Different Estimates for Different L1 Learners, Language Assessment Quarterly, 13(3), 202–217, doi:10.1080/15434303.2016.1210611.
Laufer, B., & Ravenhorst-Kalovski, G. C, 2010, Lexical threshold revisited: Lexical text coverage, learners’ vocabulary size and reading comprehension, Reading in a Foreign Language, 22(1), 15–30.
Megawati, B, 2019, Perkembangan Padanan Istilah Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia Akibat Perkembangan Ipteks. https://doi.org/10.31227/osf.io/58rk9.
Nation, I. S. P., 2006, How large a vocabulary is needed for reading and listening?, The Canadian Modern Language Review, 63(1), 59–82, doi:10.3138/cmlr.63.1.59.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Jakarta, Pusat Bahasa.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Pedoman Umum Pembentukan Istilah, Jakarta, Pusat Bahasa.
Septiani, D.,; Manasikana, A., 2020, Campur Kode Pada Akun Instagram @Demakhariini (Kajian Soiolinguistik). Jurnal Basastra, 9(3), https://doi.org/10.24114/bss.v9i3.21443.
Sudaryanto, 2015, Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa, Yogyakarta, Duta Wacana UP.
Wijana, I Dewa Putu & Muhammad Rohmadi, 2009, Analisis Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan Analisis, Surakarta, Yuma Pustaka.
Waridah, E, 2008, EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan, Jakarta, Kawan Pustaka.
DOI: https://doi.org/10.24114/bss.v10i1.23423
Article Metrics
Abstract view : 505 timesPDF - 750 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Dwi Septiani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.