DETEKSI DAN PREVALENSI JENIS TELUR CACING FESES KUCING DI KOTA SURABAYA

Hana Cipka Pramuda Wardhani, Indra Rahmawati, Marek Yohana Kurniabudhi

Abstract


Salah satu pemicu infeksi parasit pada kucing adalah cara hidup dan sistem pemeliharaan yang kurang baik disamping faktor lain sebagai pendukung gangguan penyakit tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk Mengetahui jenis-jenis telur cacing apa saja yang terdapat pada feses kucing liar dan kucing peliharaan di kota Surabaya serta mengetahui tingkat kejadian infeksi cacing yang terdapat pada feses kucing liar dan kucing peliharaan di kota Surabaya. Jenis penelitian ini adalah observasional. Metode yang digunakan adalah pemeriksaan metode natif, pemeriksaan metode sedimentasi dan pemeriksaan metode apung. Total sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 100 sampel feses, dengan ditambahkan pencatatan Historytical data. Dari jumlah sampel tersebut angka kejadian positif tertinggi ditemukan pada kucing liar sebanyak 26 (52%) dan kucing peliharaan sebanyak 4 (8%). Data ini menunjukkan bahwa prevalensi cacing pada kucing liar masih cukup tinggi dibandingkan dengan kucing peliharaan di kota Surabaya. Jenis telur cacing yang paling banyak ditemukan pada kasus kucing positif pada kucing liar adalah Toxocara cati sebanyak 18 sampel (83,4%) dan Ancylostoma sp sebanyak 12 sampel (91,7%). Hasil total pemeriksaan 100 sampel feses kucing didapatkan sebanyak 30 (30%) sampel positif ditemukan adanya telur cacing, dan sebanyak 70 (70%) sampel negative. Sehingga prevalensi kejadian kasus infeksi cacing pada kucing di kota Surabaya sebanyak 30%.


Keywords


Detection, cat, parasite worm eggs

Full Text:

PDF

References


Charisma A. M., Farida E. A., Dewi Y. E. N. K., dan Wahyuni K. I. (2020). Prevalensi Telur Cacing Nematoda Usus Soil Transmited Helmint (Sth) Dengan Metode Konsentrasi Pada Siswa Mi Sunan Ampel 1 Sidorogo-Trosobo Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur. Journal of Pharmaceutical Care Anwar Medika. Vol. 2. No. 2.

Chazar C., Harani N. H., dan Kurniawan A. (2019). Sistem Untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunnakan Metode NAÏVE BAYES. Jurnal Teknik Informatika. Vol. 11. No. 1.

Laporan Akhir Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surabaya Tahun (2016).

Nugraha A. A. S., Hidayat N., dan Fanani L. (2018). “Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kucing Menggunakan Metode Naïve Bayes – Certainty Factor Berbasis Android,” Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Vol. 2, No. 2.

Nurhidayah N., Satrija F., Retnani E. B., Astuti D. A., dan Murtini S. (2019). Prevalensi dan Faktor Risiko Infeksi Parasit Saluran Pencernaan pada Kerbau Lumpur di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jurnal Veteriner. Vol. 20. No. 4.

Oktaviana P.A., Dwinata M., dan Oka. I. B. M. (2014). Prevalensi Infeksi Cacing Ancylostoma Spp Pada Kucing Lokal (Felis catus) Di Kota Denpasar. Buletin Veteriner Udayana. Vol. 6 No. 2.

Raux C. G., and Stang B. V. (2014). Prevalence of Blastocystis in Shelter-Resident and ClientOwned Companion Animals in the US Pacific Northwest. Plos One. Vol. 9. Issue 9.

Shang L., Dong S dan Nienhaus G. U. (2011). Ultra-Small Fluorescent Metal Nanoclusters: Synthesis and Biological Application. Science Direct. Vol. 6. Issue 4.

Widiyawati C.,dan Imron M. (2018).“Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Pada Kucing Menggunakan Metode Naïve Bayes Classifier”.Techno.COM, Vol. 17, No. 2.




DOI: https://doi.org/10.24114/jbio.v7i3.23777

Article Metrics

Abstract view : 2035 times
PDF - 3514 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

INDEXING

  

 

 

 

JBIO : Jurnal Biosains (The Journal of Biosciences), Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan. ISSN 2443-1230 (print) dan ISSN 2460-6804 (online)

Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.