PEREMPUAN KERINCI SEBAGAI IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

NIa Daniati, Andar Indra Sastra, Dharsono Dharsono

Abstract


Abstrak

Perempuan di daerah Kerinci sangat diistimewakan, seperti menarik garis keturunan dari pihak ibu (perempuan) yang disebut dengan sistem matrilineal. Selain menarik garis keturunan dari pihak ibu (perempuan) sistem pewarisan juga datangnya dari kaum perempuan, seperti sko (pusaka) yang berbentuk gelar, tetapi dipakai oleh mamak (saudara laki-laki ibu) dan orang sumendo (suami ibu); dan harta pusaka tinggi; seperti rumah dan sawah dikendalikan oleh perempuan. Perempuan Kerinci selalu menerapkan etika beradat kemanapun pergi, sehingga mereka dihormati dan disegani di dalam masyarakat. Etika beradat perempuan Kerinci yakni “sesuai dengan Icopake.” Icopakeperempuan Kerinci sifatnya lunak  atau lemah lembut, seperti malu pada laki-laki, takut pada janji, mulut manih kecindam murah (ketika berbicara lemah lembut tutur katanya dan sopan santun), pandai memilihara diri, rajin mengurus rumah tangga, , dan menurut kata junjungan (suami). Metode yang dipakai dalam penciptaan karya ini observasi, dokumentasi, dan eksperimen. Karya ini menggambarkan tentang kekaguman pengkarya terhadap perempuan Kerinci yang diwujudkan kedalam karya seni lukis dengan menghadirkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perempuan Kerinci dalam kehidupan sehari-hari. Perwujudan karya menggunakan konsep reinterpretasi yang menggambarkan kembali aktivitas perempuan Kerinci dalam berbagai aspek mulai dari kesawah sampai pada aktivitasnya dalam adat yang diwujudkan ke dalam karya seni lukis dengan gayadekoratif.

 

          Kata Kunci:Perempuan Kerinci, kekaguman dan seni lukis

 

Abstract

Kulouk is one Women in Kerinci regency are very special, such as drawing a bloodline from mother (female) called the matrilineal system. In addition to drawing a line frommother (female) inheritance system also came from women, such as sko (heirloom) in the form of a title, but was used by mamak (mother's brother) and sumendo (mother's husband); and high inheritance, like houses and rice fields controlled by women. Kerinci women always apply ethical ethics wherever they go, so they were respected in society. Kerinci's civilized ethics are "in accordance with the Icopake." Icopake female Kerinci is soft or gentle, such as being ashamed of men, fear of promises, low-priced mouth when she speaks softly and politely), good at choosing herself , diligently taking care of the household, and according to the word lord (husband). The method used in the creation of this work is observation, documentation, and experimentation. This work illustrates the admiration of the artists for Kerinci women who embodied the work of painting by presenting various activities carried out by Kerinci women in their daily lives. The embodiment of the work uses the concept of reinterpretation which re-illustrates the activities of Kerinci women in various aspects ranging from the crater to the activities in adat which are embodied in painting with decorative style..

 

Keywords:Kerinci’s women, admiration and painting


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v7i2.10975

Article Metrics

Abstract view : 389 times
PDF - 678 times

Copyright (c) 2018 NIa Daniati, Andar Indra Sastra, Dharsono Dharsono

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License