BAKAWUAH: SEBUAH KARYA SENI YANG BERANGKAT DARI TRADISI MAKAN BAKAWUAH DI NAGARI ANDALEH BARUAH BUKIT KEDALAM WUJUD KARYA TARI

Endang Wahyuni, Susasrita Loravianti, Martion Martion

Abstract


Abstrak

Karya tari yang berjudul “Bakawuah” merupakan sebuah karya seni yang berangkat dari tradisi Makan Bakawuah yang terdapat di daerah nagari Andaleh Baruah Bukit. Tradisi Makan Bakawuah merupakan ungkapan rasa syukur kepada allah SWT. Makan Bakawuah dilakukan Setelah musim panen padi berakhir, masyarakat  setempat merayakan masa panen dengan makan bersama yang di sebut dengan makan Bakawuah yang bertujuan untuk menjaga kebersamaan serta sebagai pusat informasi pertanian. Tetapi, pada zaman sekarang makan Bakawuah yang dilakukan oleh masyarakat Jorong Andaleh sudah mulai memudar yang berpengaruh pada interaksi masyarakat satu sama lain. Semua ini terjadi karena perkembangan teknologi yang berdampak terhadap kelangsungan hidup masyarakat yang tidak lagi bekerja dengan cara bersama-sama. Adanya pengaruh teknologi mesin bajak sawah memberikan dampak terhadap dunia pertanian sehingga interaksi sesama mereka mulai berkurang. Metode penggarapan dilakukan pengumpulan data-data yang terkait dengan ide dan garapan, riset lapangan, wawancara, serta membaca buku-buku yang terkait dengan tradisi makan bakawuah. Kemudian dilanjutkan dengan proses penciptaan antara lain persiapan awal turun kelapangan, eksplorasi, improvisasi, komposisi/pembentukan, evaluasi serta persiapan pertunjukan. Untuk melahirkan dalam sebuah koreografi, pengkarya menggunakan tema non literer yang menggambarkan kehidupan dan perjuangan yang menggunakan tipe dramatic.

 

Kata Kunci: koreografi tari, makan bakawuah, budaya, teknologi

 

Abstract

The dance entitled "Bakawuah" is a work of art that departs from the tradition of makan bakawuah that can be found in the area of Nagari Andaleh Baruah Bukit. The tradition of makan bakawuah is an expression of gratitude to Allah SWT. After the rice harvest season ends the local community celebrates the harvest by eating together, called makan bakawuah, which aims to maintain togetherness and functions as the centre for agricultural information. However, nowadays the makan bakawuah tradition that is performed by the people of. Jorong Andaleh has begun to fade, affecting interaction of the community with each other. All of this has happened because of technological developments that have had an impact on the survival of people who no longer work in a communal way. Rice paddy plow machines and technology has had an impact on the world of agriculture, so much so that interaction between the farmers and community has began to diminish. The methods used to collect data included, collecting data relating to the ideas and work, field research, interviews, and reading books related to the tradition of makan bakawuah. This was then proceed by the creative processes, including the initial preparation of the fieldwork, exploration, improvisation, composition, performance evaluation and preparation. To create this choreography, the artist used non-literary themes that describe life and struggles of the dramatic tupe.

 

Keywords: dance choreography, makan bakawuah, culture, technology  


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v7i2.11002

Article Metrics

Abstract view : 271 times
PDF - 268 times

Copyright (c) 2018 Endang Wahyuni, Susasrita Loravianti, Martion Martion

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License