MENGAGAH HARIMAU: SENI TARI RITUAL BUDAYA MASYARAKAT PULAU TENGAH KABUPATEN KERINCI SEBAGAI IDE PENCIPTAAN SENI LUKIS SUREALIS
Abstract
The creator of this artwork is entitled "Against the Tiger: Cultural Rituals of the Central Island Community of Kerinci Regency as the Creation of Surrealism Painting". This work is motivated by the Pengagah Harimau dance which is created from the movement of the tiger silat which is converted into a dance with the same movements as the tiger's. After observing the ritual of the Pengagah Harimau dance, the artist became interested in creating a surrealist painting with the idea of the ritual of the Pengagah Harimau dance. The design of the creation of the Pengagah Harimau dance is expressed in a different form from the original, but still has the same elements and meanings as the movement of the Menggah Harimau. The design that will be made is a scribble from each tiger dance and is presented in the form of a painting with a cereal technique.This surrealist painting creation method is a method used to observe something, a person and an environment or situation sharply, in detail, and record it accurately in several ways, namely observation and interviews. From the results of the interviews, the authors document the results in the form of photos and recordings. The location chosen as the object of research is in Pulau Tengah Village, Kerinci Regency.The result of the creator of this Menggah Harimau dance painting is surrealism painting in the form of opening motion, gazing motion, defending motion, crossed claws, matai ateh, nak nepo, and being conceded by imo. The materials or tools used in the creation of surrealist paintings are canvas, spanram, base paint, acrylic paint, gun stepller, and brushes. For the creation process, the spanram canvas is installed, the first work is done, and the work is framed. Creating this surrealism painting comes from the Menggah Harimau dance, Central Island Village, Kerinci Regency.
Keywords: enchanting tiger, kerinci dance ritual.
Abstrak
Penciptaan karya seni ini berjudul “Mengagah Harimau: Ritual Budaya Masyarakat Pulau Tengah Kabupaten Kerinci Sebagai Penciptaan Seni Lukis Surealisme”. Karya ini dilatarbelakangi oleh tari Mengagah Harimau yang tercipta dari gerak silat harimau yang diubah menjadi tarian dengan gerakan yang sama seperti gerak harimau, setelah mengamati ritual tari Mengagah Harimau, pengkarya menjadi tertarik untuk menciptakan karya lukis surealis dengan ide ritual tari Mengagah Harimau. Rancangan penciptaan tari Mengagah Harimau ini diekspresikan menjadi bentuk yang berbeda dari yang aslinya, akan tetapi tetap mempunyai unsur dan makna yang sama dengan membentuk gerak Mengagah Harimau. Desain yang akan dibuat merupakan coretan dari masing-masing tarian harimau dan disajikan ke dalam bentuk wujud lukisan dengan teknik serealis. Metode penciptaan karya seni lukis surealis ini adalah metode yang digunakan untuk mengamati sesuatu, seorang dan suatu lingkungan atau situasi secara tajam, terinci, dan mencatatnya secara akurat dalam beberapa cara yaitu observasi dan wawancara. Dari hasil wawancara, pengkarya mendokumentasikan hasil tersebut dalam bentuk foto dan rekaman. Lokasi yang dipilih sebagai sebagai objek penelitian yaitu di Desa Pulau Tengah Kabupaten Kerinci. Hasil pencipta karya seni lukis tari Mengagah Harimau ini adalah seni lukis surealisme dalam bentuk gerak pembuka, gerak mengagah, gerak membela, cakar silang, matai ateh, nak nepo, dan kemasukan imo. Bahan atau alat yang digunakan dalam penciptakan karya seni lukis surealis adalah kain kanvas, spanram, cat dasar, cat akrilik, gun stepller, dan kuas. Untuk proses penciptaan dilakukan pemasangan kain kanvas spanram, proses penggarapan karya pertama, dan proses bingkai karya. Menciptakan karya seni lukis surealisme ini bersumber dari tari Mengagah Harimau Desa Pulau Tengah Kabupaten Kerinci.
Kata Kunci: mengagah harimau, ritual tari kerinci.
Authors:
Al Ikhsan : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Asril : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Dharsono : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
References:
Couto, Nasbahry. (1999), Gaya Dalam Seni Rupa Pemahaman Bahasa Seni Rupa Modern. Padang: Jurusan Seni.
Halawa, W. E., Triyanto, R., Budiwiwaramulja, D., & Azis, A. C. K. (2020). Analisis Gambar Ilustrasi Hombo Batu Nias Gunungsitoli. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 193-203.
Ikhsan, Al. (2021). “Mangagah Harimau”. Hasil Dokumentasi Pribadi: 4 Februari 2021, Kerinci.
Kartika, Dharsono Sony, (2016). Kreasi Artistik. Karanganyer. Surakarta: UNS.
Prabu, W. N. D. (2017). Imaji Pop Surealisme Figur Gendut Dalam Lukisan. Journal of Urban Society's Arts, 4(1), 36-48.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.27477
Article Metrics
Abstract view : 302 timesPDF - 506 times
Copyright (c) 2021 Al Ikhsan, Asril Asril, Dharsono Dharsono
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License