AKTIVITAS TAREK PUKAT SEBAGAI EKSPRESI SIMBOLIK DALAM KRIYA SENI KAYU
Abstract
Tarek pukat is the activity of fishing communities in catching fish using pukat (nets) by being ditarek (pulled). Tarek pukat activity in modern times is experiencing extinction, the cause is tiger trawling. The tiger trawl has triggered a shift in the value of the Tarek pukat activity. Tarek pukat activity for the people of Aceh has become part of them and their lives. This activity is present because of the results of the thinking of previous people by doing it together and giving birth to interactions between fellow fishing communities. The phenomenon of Tarek pukat activity is explored using a symbolic expression approach. Symbolic expression is a way to express the phenomenon of Tarek pukat activities in works of art by expressing through pouring symbols as a form of value to be presented. The purpose of this creation is to convey messages and provide self-awareness for the general public and the people of Aceh itself. The methods in the creation of this artwork are: exploration, design in the form of experiments, materials, tools, techniques, and realization. The medium used is surian wood, meranti wood, and jackfruit wood. Techniques are scroll and intarsia. The final stage of the creation of finishing works using melamine system, the achievement of the shape and final result of a work can be influenced by the finishing results.The work created by the artist is a two-dimensional work of art in the form of decorative artwork placed on the wall with the title of the work: "Kulet Bak Meucheue Tuboh" (like the skin becomes the body protector), and "Musafe La'ot" (sea traveler). The artworks presented through this symbolic expression give birth to a new form of activities with the message that the artist wants to convey to the Tarek pukat activity seen today. With the presence of this artwork, it is hoped that it willbe able to become an awareness for the people of Aceh to respond to the results of keunebah indatu (ancestral heritage), so that it can trigger the enthusiasm of the community to be preserved again. The birth of this artwork certainly presents meanings and values that are considered necessary to be conveyed by the author.
Keywords: tarek pukat, symbolic expression, intarsia.
Abstrak
Tarek pukat adalah aktivitas masyarakat nelayan dalam menangkap ikan menggunakan pukat (jala/jaring) dengan cara ditarek (ditarik). Aktivitas tarek pukat pada saat zaman modern ini mengalami kepunahan, penyebabnya adalah pukat harimau. Pukat harimau menjadi pemicu terjadinya pergeseran nilai yang ada dalam aktivitas tarek pukat tersebut. Aktivitas tarek pukat bagi masyarakat Aceh sudah menjadi bagian dari mereka dan kehidupannya. Aktivitas ini hadir karena hasil olah pikir orang terdahulu dengan melakukan secara bersama-sama dan melahirkan interaksi-interaksi antar sesama masyarakat nelayan. Fenomena aktivitas tarek pukat digarap menggunakan pendekatan ekspresi simbolik. Ekspresi simbolik menjadi suatu cara untuk menuangkan fenomena aktivitas tarek pukat dalam karya seni dengan cara diekspresikan melalui penuangan simbol-simbol sebagai wujud dari nilai yang mau dihadirkan. Tujuan dari penciptaan ini adalah untuk upaya pesan dan memberi kesadaran diri bagi masyarakat umum maupun masyarakat Aceh sendiri. Metode dalam penciptaan karya seni ini yaitu: eksplorasi, perancangan berupa eksperimen, bahan, alat, teknik, dan perwujudan. Medium yang digunakan berupa kayu surian, kayu meranti, dan kayu nangka. Teknik berupa scroll, dan intarsia. Tahap akhir penciptaan karya finishing menggunakan melamine system, pencapaian bentuk dan hasil akhir dari sebuah karya dapat dipengaruhi dari hasil finishing. Hasil karya yang diciptakan pengkarya merupakan karya seni dua dimensi berupa karya seni dekoratif yang ditempatkan pada dinding dengan judul karya: “Kulet Bak Meucheue Tuboh” (ibarat kulit menjadi pelindung badan), dan “Musafe La’ot” (musafir lautan). Karya seni yang dihadirkan melalui ekspresi simbolik ini melahirkan suatu bentuk aktivitas-aktivitas yang baru dengan isian pesan yang ingin disampaikan oleh pengkarya terhadap aktivitas tarek pukat yang terlihat hari ini. Dengan hadirnya karya seni ini, diharapkan mampu menjadi kesadaran bagi masyarakat Aceh agar menyikapi hasil keunebah indatu (peninggalan leluhur), sehingga bisa memicu semangat masyarakat untuk dilestarikan kembali. Lahirnya karya seni ini tentunya menghadirkan makna-makna serta nilai yang dianggap perlu disampaikan oleh pengkarya.
Kata Kunci: tarek pukat, ekspresi simbolik, intarsia.
Authors:
Fitria : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Asril : Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Ubai Dillah Al Anshori : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
References:
Apriliana, A., Akmal, A., & Yulika, F. (2021). Penciptaan Kriya Tekstil Tengkuluk Batik Kumbuah. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 323-343.
Ardianti, S. R. (2021). Pemanfaatan Teknik Tapestri Pada Rompi Dengan Bahan Renda.Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 486-494.
Dharsono, S. K. (2016). Kreasi Artistik: Perjumpaan Tradisi Modern dalam Paradigma Kekaryaan Seni. Jaten Karanganyar: Citra Sain.
Dharsono, S. K. (2017). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains.
Fitriani. (2017). Nelayan Sebagai Ide Penciptaan Tari Tarek Pukat Dalam Kajian Interaksi Simbolik. Imaji, 15(2), 179-188.
Gustami, S. P. (2007). Butir-Butir Mutiara Estetika Timur: Ide Dasar Penciptaan Seni Kriya Indonesia. Yogyakarta: Prasista.
Laksono, M. A., & Mubarat, H. (2022). Ekspresi Bejana Perunggu Kerinci Sebagai Penghias Interior. Melayu Arts and Performance Journal, 5(2), 140-151.
Saputra, M. I., & Asril, A. (2022). Ekspresi Plak Pleng Pada Interior Ruang Tamu: Penciptaan Kriya dengan Pendekatan Eksplorasi Atas Ornamen Kerajaan Lamuri. Bercadik: Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni, 5(2), 134-144.
Wardoyo, S., Wulandari, T., Guntur, G., Dharsono, D., & Zulkarnain, Z. (2021). Penciptaan Selendang Batik Sri Kuncoro Khas Budaya Samin Margomulyo Bojonegoro. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 407-414.
Yulhanis, Y. (2019). Tradisi Tarek pukat Dalam Masyarakat Aceh. Aceh: Bulletin Haba No. 19.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v12i2.42905
Article Metrics
Abstract view : 122 timesPDF - 114 times
Copyright (c) 2023 Fitria - -
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License