Cover Image

FENOMENA DEPRESI PADA REMAJA MELALUI PERTUNJUKAN TEATER KONTEMPORER

Solehah Hasanah Nasution, Asril Asril

Abstract


The creation of this theater work stems from the phenomenon of teenage depression coused by a lack of parental love and attention. This certainly has a negative impact on sufferers, especially their future. The aim of creating this work is to represent cases of teenage depression which have negative and dangerous impacts on their future. The results of the research are represented in contemporary theater performances. The creation of this work uses mise en scene method which consists of five stages, namely; T0 Stage of Searching for Issues, T1 Stage of Textual Concretization, T2 Stage of Dramaturgical Concretization, T3 Stage Concretization, T4 Reception Concretization. This Performance uses a representation approaches and the research are represented in contemporary theatre audience. The results of the creation of this work are a performance eith the title Garis Merah, which means the relationship between parents and their childern. In this show are two characters with the same mental condition but playing different positions. Male actors express their sadness by being upset and female characters act out their depression by crying. Through the contemporary theater performance, it is hoped that this can be a way to make elements of society aware of the dangers of a child's depression, and the importance of parental attention to their children. Humans can be made aware if the dangers and horrors of teenage depression come into direct conntact or are seen and experienced by the human themselves.

Keywords: contemporary theater, representation, teenage depression


Abstrak

Penciptaan karya teater ini berangkat dari fenomena depresi remaja yang disebabkan oleh kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua. Hal ini tentu mengakibatkan dampak negatif bagi penderita terutama masa depannya. Tujuan penciptaan karya ini adalah merepresentasikan kasus depresi remaja yang dampak negatif dan berbahaya terhadap masa depannya ke dalam bentuk seni pertunjukan teater kontemporer. Penciptaan karya ini menggunakan metode mise en scene yang terdiri dari lima tahap yaitu; T0 tahap mencari isu, T1 tahap konkretisasi tekstual, T2 Tahap Konkretisasi Dramaturgi,  T3 Konkretisasi Pemanggungan, T4 Konkretisasi Resepsi. Pertunjukan ini menggunakan pendekatan representasi dan hasil dari penelitian direpresentasikan dalam pertunjukan teater kontemporer.  Hasil dari penciptaan karya ini berupa pertunjukan dengan judul Garis Merah, yang memiliki arti hubungan antara orang tua dan anaknya. Pertunjukan ini terdapat dua tokoh dengan kondisi mental yang sama namun memainkan posisi yang berbeda. Aktor lako-laki mengekspresikan kesedihannya dengan kesal dan tokoh perempuan memerankan depresprinya dengan menangis. Melalui pertunjukan teater kontemporer ini, diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk menyadarkan elemen masyarakat bahayanya depresi seorang anak, dan pentingnya perhatian orang tua kepada anaknya. Manusia dapat disadarkan jika bahaya dan kengerian depresi remaja bersentuhan secara langsung atau dilihat dan dialami sendiri oleh manusia tersebut.

Kata Kunci: teater kontemporer, representasi, depresi remaja

 

Authors:

Solehah Hasanah Nasution : Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Asril : Institut Seni Indonesia Padang Panjang


References

Aziz, A. N., Rahmatullah, A.S., & Khilmiyah, A. (2023). Penguatan Kesehatan Mental Melalui Pelan Self-Disclosure bagi Remaja Panti Asuhan. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 7(3), 414-428.

Ayuningtari, A. W. K. (2022). Youth Cyberbullying sebagai Tema Penciptaan Karya Seni Lukis. Gorga: jurnal seni rupa, 11(02), 521-528.

Bintang, A. Z, & Mandagi, A. M. (2017). Kejadian Depresi pada Remaja Menurut Dukungan Sosial di Kabupaten Jember. CMHP: journal of community Mental Health and Public Policy, 3(2), 92-101.

Nasution, S. H. (2022). Pentingnya Komunikasi Orang Tua dan Anak. Elipsis majalah kita edisi 009. Padang Panjang: Egypt Van Andalas.

Harianto, I., Yusril, & Martosa. (2020). Perancangan Pertunjukan Teater Rambun Pamenan dalam Pola Teater Tradisional Randai dengan Pendekatan Teater Modern (Well Made Play). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 09(02), 256-260

Juned, S. (2023). Teater: Memungut Gagasan Tradisi Jadi Karya Modernitas. Padang Panjang: Egypt Van Andalas.

Joane, P. K. (2016). Representasi Perempuan dalam Film “Star Wars VII: The Force Awakens”. E-Komunikasi: program studi ilmu komunikasi Universitas Kristen Petra, 4(1), 1-12.

Rahmayanti, Y. E, & Rahmawati, T. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kejadian Depresi pada Remaja Awal. JAIA: Jurnal Asuhan Ibu dan Anak, 3(2), 47-54.

Rusmana, T. (2018). Rekontruksi Nilai-Nilai Konsep Tritangtu SundaSebagai Metode Penciptaan Teater Ke Dalam Bentuk Teater Kontemporer. Mudra: Jurnal Seni Budaya, 33(1), 114-127.

Sahrul N., Yusril., & Zebua, E. (2020). Metode Penciptaan Teater Kontemporer. Padang Panjang: Deepublish.

Yudiariani. (2015). WS Rendra dan Teater Mini Kata. Yogyakarta: Galang Pustaka.

Putri. (2023), “Penyebab HP Trauma dan Takut dengan Orang Tuanya” Hasil Wawancara Pribadi: 15 Maret 2023, Padang Panjang.

Laras. (2023), “Kedekatan Emosional HP dan Orang Tuanya”. Hasil Wawancara Pribadi: 16 Maret 2023, Padang Panjang. 

Roki. (2023). “Alasan Mengedarkan Ganja”. Hasil Wawancara Pribadi: 14 Maret 2023, Muara Bulian.



Keywords


contemporary theater; representation; teenage depression

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v13i01.58090

Article Metrics

Abstract view : 43 times
PDF - 35 times

Copyright (c) 2024 Solehah Hasanah Nasution

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License