Cover Image

DAMPAK EKSISTENSI MOTIF BATIK WALANG JATI KENCONO TERHADAP PENINGKATAN EKONOMI DAN SOSIAL PENGRAJIN BATIK DI GUNUNGKIDUL

I Made Sukanadi

Abstract


This research aims to answer the problem of the impact of the existence of the Walang Jati Kencono batik motif on the social and economic changes of the community and batik craftsmen of Gunungkidul Regency. The existence of regulation from the Regional Government of Gunung Kidul Regency regarding the use of batik uniforms for elementary, junior high, and high school / vocational schools has strengthened the existence of batik products and the sustainability of batik production by batik craftsmen in Gunungkidul. This research uses the qualitative descriptive method. The data collection method uses observation, interview, and documentation techniques. Data validation by triangulation and data analysis used the stages of data reduction, data presentation, and creating conclusions. The results of this study explain that: (1) The existence of the Walang Jati Kencono batik motif, which has been designated as a school uniform in Gunungkidul Regency, has a very impact on social changes in the batik craftsmen, which increases and as the economy improves. (2) The policy of the Gunungkidul Regency government through the Regent's Regulation that raises the Walang Jati Kencono batik motif as a school uniform in the Gunungkidul area strongly supports economic progress and the existence of batik craftsmen in Gunungkidul. (3) The skills of batik makers in Gunungkidul as batik producers can meet the needs of the local market both from the official, school, and tourism sectors.

Keywords: batik, walang jati kencono, gunungkidul.

 

Abstrak

Penelitian  ini  memiliki tujuan menjawab permasalahan dampak eksistensi motif batik Walang Jati Kencono terhadap perubahan sosial dan ekonomi masyarakat dan pengrajin batik Kabupaten Gunungkidul. Adanya peraturan Pemerintah Daerah Kabupaten Gunung Kidul tentang penggunaan seragam batik bagi sekolah SD, SMP, SMA/SMK telah memperkuat eksistensi produk batik hasil dan keberlangsungan produksi batik oleh pengrajin batik di Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Validasi data dengan triangulasi dan analisis data menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil  penelitian  ini  menjelaskan bahwa:  (1)  Eksistensi motif batik Walang Jati Kencono yang telah ditetapkan sebagai seragam sekolah di  Kabupaten Gunungkidul sangat memberikan dampak terhadap perubahan sosial jumlah pengrajin batik yang meningkat dan seiring dengan peningkatan ekonomi. (2) Kebijakan pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Peraturan Bupati yang mengangkat batik motif Walang Jati Kencono sebagai seragam sekolah di wilayah Gunungkidul sangat mendukung kemajuan ekonomi dan eksistensi pengrajin batik di Gunungkidul. (3) Keterampilan para pembatik di Gunungkidul sebagai produsen batik mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal baik dari sektor dinas, sekolah, dan pariwisata.

Kata Kunci:batik, walang jati kencono, gunungkidul.

 

Author :

I Made Sukanadi : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

 

References :

Amidjaja, N. T. (1966). Batik. Jakarta: Djambatan.

BAPPEDA, B. (2018). Informasi Pembangunan Kabupaten Gunungkidul. Informasi BAPPEDA, Gunungkidul Yogyakarta: BAPPEDA.

Bolaffi, G., & Raffaele, B. (2003). Dictionary of Race, Ethnicity and Culture. London-Thousand Oaks-New Delhi: Sage Publications.

Dharsono, D. (2016). Kreasi Artistik Perjumpaan Tradisi Modern Dalam Paradigma Kekaryaan Seni. Karanganyar: Citra Seni Lembaga Pengkajian dan Konservasi Budaya Nusantara.

Erawati, N. V., & Kahono, S. (2010). Keanekaragaman dan kelimpahan belalang dan kerabatnya (Orthoptera) pada dua ekosistem pegunungan di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Jurnal Entomologi Indonesia7(2), 100-100.

Erniwati, E. (2017). Pola Aktivitas dan Keanekaragaman Belalang (Insecta: Orthoptera) di Taman Naasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat. Jurnal Biologi Indonesia5(3).

Gustami, S. P. (2008). Nukilan Seni Ornamen Indonesia. Yogyakarta: Jurusan Kriya Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia, Arindo.

Hadiwijiono, H. (2001). Sari Sejarah Filsafat Barat 2. Yogyakarta: Kanisius.

Helmiati, H., Misgiya, M., Atmojo, W. T., & Silaban, B. (2020). Eksperimen Pewarnaan Batik Dengan Bahan Alami Buah Naga (Hylocereus Undatus). Gorga : Jurnal Seni Rupa, 9(1), 22. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.16973.

Langsing, M. K. (1974). Art, Artist, and Art Education. New York: Mc Graww-Hill Book Company.

Mpapa, B. L. (2016). Analisis kesuburan tanah tempat tumbuh pohon jati (Tectona grandis L.) pada ketinggian yang berbeda. Jurnal Agrista20(3), 135-139.

Natanegara, E. A., & Djaya, D. (2015). Batik Indonesia. In Yayasan Batik Indonesia: Harapan Prima Printing.

Nasution, S, and Kaelan, K. (2005). Buku Penuntun Membuat Tesis, Skripsi, Disertasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Pebriyeni, E. (2019). Perkembangan Fungsi Seni Kerajinan Tenun Songket Silungkang. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 8(1), 214. https://doi.org/10.24114/gr.v8i1.13585.

Rahayu, S. (2017). Ensiklopedia Keanekaragaman Belalang (Acrididae) Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Sebagai Sumber Belajar Biologi. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Biologi UIN Sunan Kalijaga.

Sembiring, S. B., & Guntur. (2018). Fungsi Topeng Tembut-Tembut Desa Seberaya Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 07(01).

Supriono, P. (2016). Ensiklopedia The Heritage of Batik Identitas Pemersatu Kebanggaan Bangsa karya Supriono. Andi Yogyakarta.

Turner, V. W. (1982). From Ritual to Theatre (the human seriousness of play). New York: PAJ Publications.

Wansaka, A., Hidayah, H. N., & Bakhittah, H. A. (2019). Kampung Batik Manding Siberkreasi sebagai Model Pelestarian Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia2(2), 122-140.

Wardoyo, S., Wulandari, T., Guntur, Dharsono, & Zularnain. (2021). Penciptaan Selendang Batik Sri Kuncoro Khas Budaya Samin Margomulyo Bojonegoro. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(November).

Williams, R. (1989). Resources of Hope : Culture, Democracy, Socialism. R. Gable (ed): Verso.

Wulandari, T. (2021). Eksistensi Batik Encim Dalam Arena Produksi Kultural Di Pekalongan. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(1), 164–171. https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.25255.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.39026

Article Metrics

Abstract view : 285 times
PDF - 330 times

Copyright (c) 2022 I Made Sukanadi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License