Cover Image

BENTUK PAKAIAN ADAT PANGHULU DI BATIPUAH BARUAH TANAH DATAR

Srimutia Elpalina, Agustina Agustina, Adek Cerah Kurnia Azis, Apdanil Syukri

Abstract


Traditional clothes in Minangkabau are traditional clothes that are passed down from generation to generation. Traditional clothing that has been sacred by the community has become a symbol that is full of values. These values can later be used as a reference in the daily life of the Minangkabau people. The development of the times can change the form of traditional clothing. The people do not know that changing the shape will also change the meaning of the symbols in Minangkabau traditional clothing. So it is feared that one day the traditional clothes that have not undergone changes, such as the Panghulu and Bundo Kanduang traditional clothes, will no longer be understood by the next generation in Minangkabau for their meanings and symbols. Therefore, the author ventured to reveal how the form contained in the philosophy of the traditional clothes of Panghulu and Bundo Kanduang in Batipuah Baruah, Tanah Datar. This research is a qualitative using descriptive method. Data collection techniques by conducting observations, interviews, and documentation. Penghulu traditional clothing consists of headgear, clothes, pants, Sisampiang, belts, clothing; sarongs and samiri cloth, as well as kerises. Bundo kanduang traditional clothing consists of tingkuluak, kuroom clothes, codecs, sampang, jewelry, and footwear. The form of the Panghulu and Bundo Kanduang traditional clothes is a combination of geometric shapes and organic shapes. Geometric shapes are regular and precise. Organic forms in art are soft, curved, irregular, although there are natural forms such as angled crystal structures.

Keywords: shapes, traditional clothes, panghulu, penghulu.

 

Abstrak

Pakaian adat di Minangkabau merupakan pakaian tradisi yang diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pakaian adat yang sudah disakralkan oleh masyarakat menjadi simbol yang sarat dengan nilai-nilai. Nilai-nilai inilah yang kelak dapat dijadikan sebagai acuan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Minangkabau. Perkembangan zaman bisa mengubah bentuk dari pakaian adat. Masyarakat tidak mengetahui bahwa jika bentuk berubah juga akan mengubah makna dari simbol yang ada dalam pakaian adat di Minangkabau. Maka dikhawatirkan pada suatu saat nanti pakaian adat yang belum mengalami perubahan seperti pakaian adat penghulu, tidak lagi dipahami makna dan simbolnya oleh generasi selanjutnya di Minangkabau. Oleh karena itu, penulis memberanikan diri untuk mengungkap bagaimana bentuk yang terkandung dalam filosofi pakaian adat panghulu di Batipuah Baruah, Tanah Datar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan melakukan obeservasi, wawancara, serta dokumentasi. Pakaian adat panghulu terdiri dari tutup kepala, baju, celana, sisampiang, ikat pinggang, kain sandang; kain sarung dan kain samiri, serta keris. Bentuk pakaian adat panghulu merupakan perpaduan antara bentuk geometris dan bentuk organis. Bentuk geometris adalah teratur dan tepat. Bentuk organis dalam seni itu lembut, melengkung, tidak teratur, meskipun ada bentuk alami seperti struktur kristal yang bersiku.

Kata Kunci: bentuk, pakaian adat, panghulu, penghulu.

 

Authors:

Srimutia Elpalina: Universitas Negeri Padang

Agustina: Universitas Negeri Padang

Adek Cerah Kurnia Azis: Universitas Negeri Medan

Apdanil Syukri: Universitas Awal Bros

 

References: 

Andriani, C., Baidar, B., & Sofnitati, S. (2014). Makanan Adat Pada Upacara Manjalang Rumah Mintuo Di Kanagarian Btipuah Baruah Kecamatan Batipuah Kabupaten Tanah Datar. Journal of Home Economics and Tourism5(1), 01-19.

Chaer, A. (199)). Pengantar Semanti Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dahrizal, M. (2012). “Bentuk Pakaian Adat Panghulu di Batipuah Baruah Tanah Datar”. Hasil Wawancara Pribadi: 17 November 2012, Kota Padang.

Daryusti, D. (2006). Hegomoni Penghulu dan Perspentif Budaya. Jakarta: Penerbit Pustaka.

Devi, S. (2015). Sejarah dan Nilai Songket Pandai Sikek. Jurnal Ilmu Sosial Mamangan4(1), 17-28.

Efi, A. (2006). Benda Budaya Alat Kebesaran Minangkabau: Lambang dan Makna. Disertasi tidak di terbitkan. Padang: Universitas Negeri Padang.

Hakimy, I. (2001). Rangkaian Mustika Adat Basandi Syarak di Minangkabau. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hong, Y. Y., Morris, M. W., Chiu, C. Y., & Benet-Martinez, V. (2000). Multicultural Minds: A Dynamic Constructivist Approach to Culture and Cognition. American Psychologist55(7), 709-720.

Mardalis, Dt. I. (2012). “Bentuk Pakaian Adat Panghulu di Batipuah Baruah Tanah Datar”. Hasil Wawancara Pribadi: 14 Oktober 2012, Kota Padang.

Nurdin, Dt. J. K. (2012). “Bentuk Pakaian Adat Panghulu di Batipuah Baruah Tanah Datar”. Hasil Wawancara Pribadi: 5 November 2012, Kota Padang.


Keywords


bentuk; pakaian adat; panghulu; penghulu

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v12i1.45337

Article Metrics

Abstract view : 122 times
PDF - 283 times

Copyright (c) 2023 Srimutia Elpalina, Agustia Agustina

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License