PAKAIAN PENGHULU: WARISAN BUDAYA DAN IDENTITAS LOKAL DI KANAGARIAN DURIAN TINGGI, KAPUR IX, LIMA PULUH KOTA
Abstract
The headman's clothes were passed down from generation to generation from the previous headman so that the clothes that exist today are inherited from the elders. All aspects of life in Minangkabau culture have rules, all regulated by customary rules. One of the things regulated in the traditional rules of Minangkabau traditional culture is traditional clothing. Penghulu traditional clothing has its own form, function and meaning, along with the times, the form, function and meaning of traditional penghulu clothing can change. If the shape of a piece of clothing changes, it will also change the function and meaning of the piece of clothing, as is the case with the clothes of the ruler, many people do not know about this. Many people do not know and understand the form, function and meaning of the headman's clothing. The aim of this research is to describe the form, function and meaning of the headman's clothing in Kanagarian Durian Tinggi, Kapur IX district, Lima Puluh Kota regency. This is qualitative research with descriptive methods. The instruments in this research were the researchers themselves with observation guides, interviews, recording devices (cellphones) and writing instruments. The data used comes from observations and informants, namely the headman, village elders, soko and the community. From this research data, the form, function and meaning of the headman's clothing was found in Kanagarian Durian Tinggi, Kapur IX District, Lima Puluh Kota Regency. The headman's clothing in Kanagarian Durian Tinggi is kopiah hitam balilik, baju hitam, sarawa hitam gadang kaki, sisampiang, cawek (ikat pinggang), selendag, keris, dan tarompa. Each form of headman's clothing has a function and meaning. The function of the headman's clothing in Kanagarian Durian Tinggi, Kapur IX District, Lima Puluh Kota Regency, is a symbol of prosperity for the troops and as a marker as a bearer of the title of headman, each part of the headman's clothing has a meaning, the meaning of the headman's clothing as a whole in Kanagarian Durian Tinggi, Kapur IX District, Lima Puluh Kota Regency in each set of headman clothing have a philosophy in the form of the headman's duties, the way the headman behaves, and the taboos for a headman.
Keywords : Clothing, Penghulu, Form, Function, Meaning
Abstrak
Pakaian penghulu diwariskan secara turun temurun dari penghulu sebelumnya, pakaian yang ada saat ini, adalah peninggalan para tetua. Segala rangkaian kehidupan dalam kebudayaan Minangkabau mempunyai aturan, seluruhnya diatur dalam aturan adat. Salah yang diatur dalam aturan adat pada budaya adat Minangkabau adalah pakaian adat. Pakaian adat penghulu memiliki bentuk, fungsi dan makna tersendiri, seiring dengan perkembangan zaman bisa mengubah bentuk, fungsi dan makna dari pakaian adat penghulu. Jika bentuk dari sebuah pakaian berubah maka juga akan merubah fungsi dan makna dari sebuah pakaian begitupun dengan pakaian penghulu banyak masyarakat yang tidak megetahui akan hal itu. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan memahami bentuk, fungsi dan makna pakaian penghulu. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi dan makna pakaian penghulu di Kanagarian Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota. Ini merupaka penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Instrument dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan panduan observasi, wawancara, alat perekam (handphone) dan alat tulis. Data yang digunakan berasal dari hasil observasi dan informan yaitu penghulu, tetua kampung, soko dan masyarakat. Dari data penelitian ini ditemukan bentuk, fungsi dan makna pakaian penghulu di Kanagarian Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota. Pakaian penghulu di Kanagarian Durian Tinggi yaitu kopiah hitam balilik, baju hitam, sarawa hitam gadang kaki, sisampiang, cawek (ikat pinggang), selendag, keris, dan tarompa. Tiap bentuk dari pakaian penghulu memiliki fungsi dan makna. Fungsi pakaian penghulu di Kanagarian Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu lambang kebeseran bagi pasukuan dan sebagai penanda sebagai pembawa gelar penghulu, setiap bagian-bagian pakaian penghulu memiliki makna, makna pakaian penghulu secara keseluruhan di Kanagarian Durian Tinggi Kecamatan Kapur IX Kabupaten Lima Puluh Kota pada tiap perangkangkat pakaian penghulu memiliki filosofi berupa tugas-tugas penghulu, cara penghulu bersikap, serta pantangan bagi seorang penghulu.
Kata kunci: Pakaian, Penghulu, Bentuk, Fungsi, Makna
Authors:
Nayla Putri : Universitas Negeri Padang
Puji Hujria Suci : Universitas Negeri Padang
Hadiastuti : Universitas Negeri Padang
References
Budiwirman, & Syafwandi. (2019). Hermeneutika Songket sebagai Pakaian Adat. Gorga Jurnal Seni Rupa, 08, 1–9.
Desmaleni, R., Efi, A., & Yuliarma. (2014). Studi Tentang Desain Ragam Hias Pakaian Pengantin Tradisional Lubuk Begalung Padang. In Journal of Home Economics and Tourism (Vol. 6, Issue 2, pp. 1–16). https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=studi+tentang+desain+ragam+hias+pakaian+pengantin+tradisional+lubuk+begalung+padang&btnG=
Elpalina, S., Agustina, A., Azis, A. C. K., & Syukri, A. (2023). Bentuk Pakaian Adat Panghulu Di Batipuah Baruah Tanah Datar. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 12(1), 167. https://doi.org/10.24114/gr.v12i1.45337
Hermalia, C., & Yuliarma. (2021). Perubahan Desain Busana Adat Pengantin Wanita Di Kota Pariaman Sumatera Barat. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(2), 515. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.29093
Jacobus, S. I. W., & Sumarauw, J. S. (2018). Analisis Sistem Manajemen Pergudangan Pada Cv. Pasific Indah Manado Warehousing Management System Analysis on Cv. Pasific Indah Manado. Analisis Sistem Manajemen…… 2278 Jurnal EMBA, 6(4), 2278–2287.
Muzaiyanah. (2015). Jenis Makna Dan Perubahan Makna. Wardah, 25, 145–152.
Putri, R. N. (2023). Perubahan kombinasi warna busana adat pengantin tradisional wanita lintau buo sumatera barat. 1(1), 21–26.
Sagala, G., Mesran, M., Sutiksno, D. U., Yuhandri, Y., & Suginam, S. (2017). Perancangan Aplikasi Pembelajaran Pakaian Adat Asli Indonesia Berbasis Multimedia Dan Web Menerapkan Metode Computer Assisted Instruction (Cai). JURIKOM (Jurnal Riset Komputer), 4(4), 12–15. http://www.stmik-budidarma.ac.id/ejurnal/index.php/jurikom/article/view/711
Sola, E. (2020). “ BUNDO KANDUAN G” MINANGKABAU Vs. KEPEMIMPINAN. 4(1), 346–359.
Surasetja, R. I. (2007). Fungsi, ruang, bentuk dan ekspresi dalam arsitektur. Bahan Kuliah, 1–13.
Wirandi, R., & B. P., M. M. (2021). Fungsi Musik Dalam Upacara Perayaan Ritual Thaipusam Etnis Hindu Tamil Di Banda Aceh. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(2), 415. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.28379
Yuliarma. (2016). Dasar-Dasar Teknik Pembuatan Busana. 1–11. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Dasar-Dasar+Teknik+Pembuatan+Busana&btnG=
Yunus, R. R., Efi, A., & Yuliarma. (2014). STUDI TENTANG BUSANA PENGANTIN TRADISIONAL KURAI BUKITTINGGI. 1–21. https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=STUDI+TENTANG+BUSANA+PENGANTIN+TRADISIONAL+KURAI+BUKITTINGGI&btnG=
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v13i01.52822
Article Metrics
Abstract view : 123 timesPDF - 149 times
Copyright (c) 2024 Nayla Putri
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License