STUDI TENTANG BUSANA PENGANTIN PRIA ADAT BASANDIANG DUO DI NAGARI AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT
Abstract
Each region has its own characteristics of bridal clothing which are generally not known to many people. Nagari Air Bangis West Pasaman Regency has the traditional basandiang duo groom’s clothing. The traditional Basandiang Duo wedding attire is unique in men’s clothing designs, with gold sprinkling which has its own meaning. The purpose of the research is to describe the design and meaning of the Basandiang Duo traditional groom’s outfit. The exploration technique is subjective spellbinding strategy. Primary data and secondary data are the two categories of data. Techniques for gathering data through interviews, observation, and documentation. The information investigation procedure utilized is enlightening subjective examination with information decrease steps, information show, check and ends. The results showed that in terms of absolute clothing and complementary traditional groom clothing basandiang duo there are designs and meanings. Absolute clothing such as 1) Batabua suit means that a man is able to provide a living to his wife, 2) White shirt symbolizes a man’s heart that is clean and internally ready to face exposure in the household, 3) Rent a loose Lambuak means that a man’s steps are light in his affairs, 4) Kain Sasempang means the simplicity of a man, 5) Cawek means perseverance. Clothing complements such as 1) Deta symbolizes a leader fol his wife, 2) kaluang laca means a man can see certain situations and conditions, 3) Tali Liwuang symbolizes the Minangkabau kingdom of Darul Qara, 4) Dagger whose placement is tilted to tha left means a man must think twice before acting. 5) Shoes symbolize equality of degree and equality of vision and mission between husband and wife. For the design on traditional groom’s clothing decoration basandiang duo in the form of the pleats and other decorations totaling seven means an understanding of a man who can control and clean his seven outer and seven inner.
Keywords: design, meaning, groom’s clothes
Abstrak
Masing-masing daerah mempunyai karakteristik pada busana pengantin yang secara umum belum banyak diketahui oleh banyak orang. Nagari Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat memiliki busana pengantin adat basandiang duo. Busana Pengantin adat Basandiang duo memiliki keunikan pada desain busana pria, yaitu salah satunya desain jas dengan taburan emas yang memilik makna tersendiri.. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan desain dan makna busana pengantin pria adat basandiang duo. Metode penelitian menerapkan metode deskripif kualitatif. Data primer dan data sekunder ialah jenis data yang digunakan. Pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan, interview, dan dokumentasi. Dengan langkah reduksi data, penyajian data, verifikasi dan penarikan kesimpulan maka analisis deskriptif kualitatif dapat digunakan untuk analisis data. Penelitian ini menyatakan hasil bahwa dilihat dari busana mutlak dan pelengkap busana pengantin pria adat basandiang duo terdapat desain dan makna. Busana mutlak seperti 1) Jas Batabua bermakna bahwa seorang, pria sudah mampu memberikan nafkah kepada istrinya, 2) Kemeja warna putih menjadi lambang hati pria yang bersih dan siap secara bathin menghadapi terpaan didalam rumah tangga, 3) Sewa Lambuak yang longgar bermakna agar langkah kaki pria ringan dalam urusannya, 4) Kain Sasempang bermakna kesederhanaan seorang pria, 5) Cawek bermakna keistiqomahan. Pelengkap busana seperti 1) Deta melambangkan seorang pemimpin untuk istrinya, 2) Kaluang Laca bermakna seorang pria dapat melihat situasi dan kondisi tertentu, 3) Tali Liwuang melambangkan kerajaan minangkabau darul qara, 4) Keris yang peletakannya miring ke kiri bermakna seorang pria harus berpikir dua kali sebelum bertindak, 5) Sepatu melambangkan persamaan derajat dan persamaan visi dan misi antara suami dengan istrinya. Untuk desain hiasan busana pengantin pria adat basandiang duo berupa lipitan dan hiasan lainnya yang berjumlah tujuh bermakna pemahaman tentang seorang pria yang bisa mengendalikan dan membersihkan tujuh zahirnya dan tujuh batinnya.
Kata Kunci: desain, makna, busana pengantin pria
Authors:
Dini Amira : Universitas Negeri Padang
Puji Hujria Suci : Universitas Negeri Padang
References
Ernatip, E., Chrystyawati, E., Refisrul, R., Maryetti, M., & S, R. (2004). Arti Simbolik Ragam Hias pada Peralatan Upacara Perkawinan di Nagari Air Bangis Kabupaten Pasaman. CV. Faura Abadi.
Ernawati, & dkk. (2008). Tata Busana Jilid I,II, dan III. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Febrina, F., Yasnidawati, Y., & Idrus, Y. (2013). Studi Busana Pengantin Tradisional di Alam Surambi Sungai Pagu. Journal of Home Economics and Tourism, 4(2). https://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/view/2476
Hayati, A., & Nelmira, W. (2022). Studi Tentang Sulaman Benang Emas Memakai Kaca Dan Cermin Pada Pelaminan Di Desa Naras I Kota Pariaman. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(2), 338. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.37683
Ibrahim, A., Djafri, Bafiman, B., Yanis, M., Alimunar, A., Ilyas, M., & Akbar, R. (2017). Pakaian Adat Tradisional Daerah Sumatera Barat. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 6(1), 51–66. http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf%0Ahttp://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.powtec.2016.12.055%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.2019.02.006%0Ahttps://doi.org/10.1
Marthala, A. E. (2015). Pakaian Pengantin Dalam Perkawinan Masyarakat Minangkabau Padang. Humaniora, 53(9), 158.
Novrita, S. Z., & Pratiwi, M. (2022). Makna Motif Batik Di Kabupaten Solok Selatan Studi Kasus Pada Sanggar Azyanu Batik 1000 Rumah Gadang. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(2), 628.
Ernatip, E., Chrystyawati, E., Refisrul, R., Maryetti, M., & S, R. (2004). Arti Simbolik Ragam Hias pada Peralatan Upacara Perkawinan di Nagari Air Bangis Kabupaten Pasaman. CV. Faura Abadi.
Ernawati, & dkk. (2008). Tata Busana Jilid I,II, dan III. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Febrina, F., Yasnidawati, Y., & Idrus, Y. (2013). Studi Busana Pengantin Tradisional di Alam Surambi Sungai Pagu. Journal of Home Economics and Tourism, 4(2). https://ejournal.unp.ac.id/index.php/jhet/article/view/2476
Hayati, A., & Nelmira, W. (2022). Studi Tentang Sulaman Benang Emas Memakai Kaca Dan Cermin Pada Pelaminan Di Desa Naras I Kota Pariaman. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(2), 338. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.37683
Ibrahim, A., Djafri, Bafiman, B., Yanis, M., Alimunar, A., Ilyas, M., & Akbar, R. (2017). Pakaian Adat Tradisional Daerah Sumatera Barat. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 6(1), 51–66. http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf%0Ahttp://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.powtec.2016.12.055%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.2019.02.006%0Ahttps://doi.org/10.1
Marthala, A. E. (2015). Pakaian Pengantin Dalam Perkawinan Masyarakat Minangkabau Padang. Humaniora, 53(9), 158.
Novrita, S. Z., & Pratiwi, M. (2022). Makna Motif Batik Di Kabupaten Solok Selatan Studi Kasus Pada Sanggar Azyanu Batik 1000 Rumah Gadang. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(2), 628. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.39652
Ramadhan, M. S., Yulianti, K. N., & Ananta, D. (2022). Inovasi Produk Fashion Dengan Menerapkan Karakter Visual Chiaroscuro Menggunakan Teknik Cetak Tinggi Cukil Kayu Block Printing. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 192. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.33052
Refisrul, & dkk. (204 C.E.). Tatakrama Suku Bangsa Minangkabau di Nagari Air Bangis Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat. Proyek Pengkajian dan Pemanfaatan Sejarah dan Tradisi.
Werdini, H. P., & Puspaneli, P. (2023). Pengembangan Media Moodboard Busana Pesta pada Mata Pelajaran Desain Busana oleh Siswa Kelas XI di SMK N 03 Payakumbuh. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7, 14312–14316. https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/8666
Yuliarma. (2016). The Art Of Embroidery Designs. Kepustakaan Populer Gramedia.
Yunus, R. ., Efi, A., & Yuliarma, Y. (2014). Studi tentang Busana Pengantin Tradisional Kurai Bukittinggi. Journal of Home Economics and Tourism, 6(2).
Yusmerita, Y., Aryati, Y., & Suci, P. H. (2023). Application of environment learning models to the results of motive design in decorative design courses. JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia), 9(2), 999. https://doi.org/10.29210/020232862
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v13i01.58665
Article Metrics
Abstract view : 80 timesPDF - 89 times
Copyright (c) 2024 Dini Amira
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License