INTRODUKSI PEMANFAATAN ECENG GONDOK SEBAGAI PAKAN TERNAK FERMENTASI PADA PETERNAK KAMBING DESA WANADADI BANJAREGARA
Abstract
Desa Wanadadi terletak berbatasan langsung dengan Waduk Mrica. Dampak dari pembangunan waduk adalah terjadinya pergeseran sosial masyarakat dari yang semula mata pencahariannya petani menjadi buruh, dan beternak. Masalah utama yang dihadapi peternak adalah ketersediaan pakan, sedangkan yang dihadapi pengelola Waduk Mrica adalah sedimentasi dan pertumbuhan eceng gondok. Eceng gondok merupakan gulma air yang dapat mengganggu kualitas perairan. Penanggulangan eceng gondok merupakan salah satu upaya dalam manajemen sumber daya dan lingkungan perairan untuk menjaga kelestarian oraganisme parairan. Disisi yang lain tanaman ini memiliki beberapa manfaat dan potensi yang layak untuk dikembangkan, yaitu sebagai bahan pakan ternak karena kandungan proteinnya cukup tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti pakan pabrikan untuk ternak ruminansia maupun unggas. Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan eceng gondok menjadi usaha konservasi perairan waduk dan memberikan nilai tambah di masyarakat, yaitu meningkatkan ketrampilan masyarakat dalam pembuatan pakan ternak fermentasi guna mendukung usaha peternakan kambing. Metode yang digunakan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah PRA (Partisipatory Rural Appraisal) yaitu peran serta aktif seluruh masyarakat yang terlibat dalam kegiatan ini. Meliputi kegiatan: penyuluhan dan pelatihan pemanfataan eceng gondok sebagai bahan silase pakan kambing, Pembuatan Demplot percobaan ternak kambing, pendampingan dan evaluasi. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Wanadadi.
Kata Kunci: Budidaya Kambing; Eceng Gondok; Silase; Waduk Mrica.
Abstract
Wanadadi Village is located directly adjacent to the Mrica Reservoir. The impact of the reservoir building is a social shift from the people whose livelihoods were originally farmers to become laborers, and livestock. The main problem faced by farmers is the availability of feed, while what is faced by the manager of the Mrica Reservoir is sedimentation and growth of weeds. Eichhornia crasippes is a water weed that can interfere with water quality. Eichhornia crasippes prevention is one of the efforts in the management of resources and the aquatic environment to maintain the sustainability of wter microoganism. On the other hand this plant has several benefits and potential to be developed, namely as animal feed ingredients because the protein content is quite high, so it can be used as a substitute for manufacturing feed for ruminants and poultry. This activity aims to utilize water hyacinth into conservation efforts of reservoir waters and provide added value in the community, namely improving community skills in the manufacture of fermented animal feed to support goat farming. The method used in this community empowerment activity is PRA (Partcipatory Rural Appraisal), namely the active participation of all communities involved in this activity. Includes activities: counseling and training on the use of water hyacinth as goat feed silage material, Making goat experimental demonstration plots, mentoring and evaluation. It is hoped that this activity can provide benefits for the people of Wanadadi Village
Keywords: Goat Livestock; Eichhornia Crasippe; Silase; Mrica Reservoir.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/jpkm.v25i4.14906
Article Metrics
Abstract view : 998 timesPDF - 1357 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
p-ISSN: 0852-2715 | e-ISSN: 2502-7220
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Jl. Willem Iskandar Pasar. V Medan Estate.