PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 1 LHOKSUKON MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Rohanti zani, Pargaulan Siagian, Edi syahputra

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis siswa di SMP Negeri 1 Lhoksukon pada materi kubus dan balok melalui pembelajaran berbasis masalah.Tes diikuti oleh 40 orang siswa untuk masing-masing kelas eksperimen dan kontrol. Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan diperoleh, siswa diberikan tes kemampuan awal, pretes kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis,dan postes. Kemampuan pemecahan masalah dari koneksi matematis. Tes kemampuan pemecahan masalah mempunyai nilai reabilitas 0,7875 (tinggi) yang valid untuk semua butir soal. Peningkatan kemampuan pertama kali dianalisis menggunakan rumus gain ternormalisasi untuk kemudian diolah menggunakan rumus ANAVA dua jalur juga digunakan untuk mengetahui terdapat atau tidaknya antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan koneksi matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang diajarkan melalui pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari pada kemampuan pemecahan masalah karena nilai F pada faktor pembelajaran (PMB) dan PMB)  sebesar nilai 3,33 dengan nilai signifikansi 0,00 sehingga H ditolak.  Dengan kata lain, peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah (PBM) dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran biasa (PMB), (2) nilai F pada faktor pembelajaran (PBM dan PMB) sebesar 35,199 dengan nilai signifikan 0,00<0,05. Sedangkan nilai F berdasarkan KAM 78,62 dengan taraf signifikan 0,00, sehingga H ditolak, dengan demikian terdapat peningkatan kemampuan koneksi antara siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah (PBM) dibandingkan dengan siswa yang di beri pembelajaran biasa (PMB), (3) diperoleh nilai F sebesar 0,171 dengan nilai signifikansi sebesar 0, 10>0,05, sehingga H diterima artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematika siswa terhaadap peningkatan kemampuan pemecahan masaalah matematis siswa, dan (4) nilai F sebesar 2,163 dengan nilai signifikansi sebesar 0,12>0,05, sehingga H yang artinya diterima yang artinya tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan kemampuan awal matematis siswa matekatika siswa terhadap peningkatan kemampuan koneksi matemaatis siswa.




DOI: https://doi.org/10.24114/paradikma.v7i3.2969

Article Metrics

Abstract view : 240 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Published By:
Study Program of Mathematics Education
Postgraduate Program of UNIMED

 
Visit us at: