PELEVELAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DENGAN PEMBIASAAN STRATEGI METAKOGNISI SISWA SMP

Kms Muhammad Amin Fauzi

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan Penalaran matematis siswa antara yang diajar pendekatan metakognisi berbantuan teknik probing dengan teknik prompting; (2) bagaimana pembiasaan strategi metakognisi berpengaruh pada fase-fase pengaturan diri siswa dalam menyelesaikan masalah, khususnya masalah penalaran matematis; dan (3) proses jawaban siswa di tinjau pada level Tacit Use, Aware Use, Strategic Use dan Reflective Use. Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperiment. Instrumen penelitian ini terdiri atas tes kemampuan awal, dan tes kemampuan penalaran matematis siswa berupa lembar proses jawaban siswa untuk dianalisis berdasarkan fase pengaturan diri dan level kogntif dan metakognitif siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis secara deskripstif dan inferensial.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan penalaran matematis siswa antara yang diajar dengan strategi metakognisi berbantuan teknik probing dan yang diajar dengan pendekatan teknik prompting; (2) Pembiasan strategi metakognisi berpengaruh pada fase pengaturan diri siswa terdiri fase pemikiran awal,  fase kontrol kinerja dan fase refleksi diri. Dimana ketiga fase di atas berbeda satu dengan yang lain tetapi saling terkait dan terjadi secara siklus, baik dalam mengajukan dugaan, melakukan manipulasi matematika, menarik kesimpulan dan memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran solusi dan menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat suatu generalisasi. (3) Level metakognisi siswa dapat digolongkan kedalam tiga level metakognisi dari empat level yang ada. Proses jawaban siswa yang berada ditingkat level rendah dapat tergolong pada tingkat metakognisi Aware Use. Siswa yang berada ditingkat level sedang tergolong pada tingkat metakognisi Strategic Use. Sedang siswa yang berada ditingkat level tinggi tergolong pada tingkat metakognisi Reflective Use.

Keywords


Penalaran matematis, strategi metagonis, teknik probing, teknik prompting, level

Full Text:

PDF

References


Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Fauzi. A. 2011. Peningkatan kemampuan koneksi matematis dan kemandirian belajar siswa dengan pendekatan pembelajaran metakognitif di sekolah menengah pertama. Bandung: PPS UPI.

Fauzi, A, Lestari, Arnah. 2016. Pengembangan Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Metakognitif Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Logis dan Sikap Positif Siswa SMP. Laporan Hibah Bersaing Tahun I. Unimed. Medan

Hamdani, Nadran S dan Fauzi, Amin. 2017. The Difference between Mathematical Reasoning Ability Improvement by Learning with Meta Cognitive ApproachbAided Probing and Prompting Techniques in SMP Negeri 4 Sei Suka. World Journal of Educational Research, Volume 4 Nomor 1 Maret 2017

Safitri, dkk., (2015), Analisis Pemecahan Masalah Matematika Menggunakan Metakognisi, Jurnal Edumatika, UIN Semarang, Semarang.

Suyatno (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

Walle, J.A. 2008. Pengembangan Pengajaran Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Edisi Keenam Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Yamin, M., (2013). Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran, Penerbit Referensi (GP Press Group), Jakarta.

Yılmaz, I. 2010. Effects of Most to Least Prompting on Teaching Simple Progression Swimming Skill for Children with Autism. Education and Training in Autism and Developmental Disabilities, 45(3), 440–448:2010.

Zimmerman, Barry J. 2002, “Becoming a Self-Regulated Learner: An Overview”. Theory Into Practice, Volume 41, Number 2, Spring 2002.




DOI: https://doi.org/10.24114/jpbp.v23i2.10006

Article Metrics

Abstract view : 390 times
PDF - 347 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 JURNAL PENELITIAN BIDANG PENDIDIKAN