PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS DAN SIKAP POSITIF SISWA SMP
Abstract
enelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran dan
instrumen kemampuan berpikir logis dan sikap positif siswa SMP melalui ModelPembelajaran
dengan Pendekatan Metakognitif (Model-PDPM) di Sumatera
Utara. Tujuan khusus penelitian ini adalah: (1) Menganalisa penalaran di level
kualitatif, aditif, pra-multiplikatif, multiplikatif implisit, dan multiplikatif dan
sikap positif dalam setiap pokok bahasan matematika di tingkat sekolah menengah
pertama (2) Mengembangkan Model-PDPM berdasarkan Kurikulum KTSP di
tingkat sekolah menengah pertama menggunakan model Plomp dengan tahapan
menginvestigasi masalah, mendesain model-PDPM, membuat draft model-PDPM,
memvalidasi model-PDPM, merevisi model-PDPM, mengujicoba model-PDPM,
merevisi model-PDPM, dan Prototipe Final model-PDPM (3) Implimentasi
rancangan Model-PDPM dan menyusun panduan untuk guru dan siswa dalam
upaya mengembangkan kemampuan berpikir logis dan sikap positif siswa di
tingkat sekolah menengah pertama dan (4) Menghasilkan Grounded Theory
terkait/ berdasarkan ketekunan pengamatan, pengecekan jawaban hasil tes,
kecukupan referensial dan penelusuran teori dan pengalaman lapangan.Subyek
penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Kelas VIII Negeri dan Swasta di Sumatera
Utara yang diambil secara acak proporsional yaitu SMPN 27, SMPN 35, MTsn 2
dan SMP Swasta Karya Bunda. Hasil penelitian ditemukan ada lima level
penalaran proporsional beserta karakteristiknya, yaitu level kualitatif, aditif, pramultiplikatif,
multiplikatif implisit, dan multiplikatif. Masing-masing level diisi
oleh minimal dua siswa. Level hitungan tidak terpola ada 2 siswa, level Algoritma
proporsi tanpa dasar konseptual ada 5 siswa, level Aditif ada 2 siswa, level Pramultiplikatif ada 2 siswa, level Multiplikatif Implisit ada 2 siswa, dan level Multiplikatif ada 4 siswa. Dibandingkan dengan level yang dikemukakan Piaget, temuan penelitian ini menambah satu level, yaitu level pra-multiplikatif. Selain itu terdapat perbedaan pada karakteristik level aditif dan karakteristik level kualitatif. Dibandingkan dengan level yang dikemukakan Lesh dan Doerr, perbedaan temuan ini terletak pada karakteristik level kualitatif, level aditif, dan level primitif multiplikatif. Untuk lebih jelas, pada tabel berikut dapat dilihat perbedaan karakteristik level penalaran yang menjadi temuan penelitian dengan pelevelan Piaget dan Lesh & Doerr. Rerata skor sikap positif siswa untuk kelompok ModelPDPM cenderung lebih tinggi dari kelompok PB. Komponen kognitif (C) memiliki perbedaan yang paling besar diantara komponen sikap lainnya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Albrecht, K. (1992). Daya Pikir. Dahar Prize :
Semarang.
Audiblox (2006). Logical Thinking: Helping
Children to Become Smarter. [Online].
Tersedia:
http://www.audiblox.com/math_prob
lems.htm [06 Februari 2016].
Carroll, William M and Porter, Denise. (1998).
Alternative algorithms for wholenumber
operations. In The Teaching
and Learning of Algorithms in School
Mathematics, The 1998 NCTM Yearbook,
edited by Lorna J. Morrow and
Margaret J. Kenney. Reston, Virginia:
NCTM.
Fauzi, A (2011). Peningkatan Kemampuan
Koneksi Matematis dan Kemandirian
Belajar Siswa dengan Pendekatan
Pembelajaran Metakognitif Di
Sekolah Menengah Pertama.
Disertasi. UPI Bandung : Tidak
diterbitkan.
Fauzi, A, dan Sabandar, J (2010).
“Pembentukan Lanjut Kemandirian
Belajar dalam Mengembangkan
Kebiasaan Berpikir Siswa SMP
dengan Pendekatan Metakognitif.
Pedagogik” : Jurnal Ilmu Kependidikan
Kopertis Wilayah I NAD-Sumatera
Utara; ISSN N0. 1907-4077 : Kopertis
Wilayah I NAD-Sumatera Utara.
Fauzi, A, Lestari, Arnah. 2015. Pengembangan
Pembelajaran Matematika Dengan
Pendekatan Metakognitif Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Logis dan Sikap Positif Siswa SMP.
Laporan Hibah Bersaing Tahun I.
Unimed. Medan
Johar, Rahmah. (2005) . Pengembangan Level
Penalaran Proporsional Siswa SMP.
Disertasi. Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Surabaya.
Lesh, R., Post, T.& Behr, M. (1988) Proportional
Reasoning dalam Hiebert, J. & Behr,
M. (Edt). Number Concepts and
Operations in the Middle Grades. 93 –
Reston, VA: Lawrence Erlbaum
& National Council of Teachers of
Mathematics.
http://education.umn.edu/ rationalnum berproject/
_8. html.
Marpaung, Y. (2001). Implementasi Pendidikan
Matematika Realistik
di Indonesia.
Makalah disampaikan pada Seminar
Nasional Sehari: Penerapan Pendidikan
Matematika Realistik pada Sekolah dan
Madrasah, tgl 5 Nopember 2001, Medan:
Tidak Diterbitkan.
Mukhayat, T. (2004). Mengembangkan Metode
Belajar yang Baik pada Anak. FMIPA.
UGM : Yogyakarta.
National Council of Teacher of Mathematics.
(2000). Principles and Standards for School
Mathematics. Reston, VA: NCTM.
Poedjawijatna (1992). Logika Filsafat Berpikir.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Puskur. (2005). Kurikulum dan Hasil Belajar.
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah
Ibtidaiyah. Balitbang, Depdiknas : Jakarta
Ruseffendi, E.T.
(1986). Evaluasi
Pembudayaan Berpikir Logis Serta
Bersikap Kritis dan Kreatif melalui
Pembelajaran Matematika Realistik.
Makalah disampaikan pada Lokakarya
di Yogyakarta. Yogyakarta: Tidak
Diterbitkan.
Saragih, S. (2013). Mengembangkan Kemampuan
Berpikir Logis dan Komunikasi Matematik
Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui
Pendekatan Matematika Realistik, Disertasi
Doktor pada PPS UPI. Tidak Diterbitkan.
Suriasumantri, J. S. (1990). Filsafat Ilmu Sebuah
Pengantar Populer. Pustaka Sinar
Harapan : Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.24114/jpbp.v22i2.6555
Article Metrics
Abstract view : 676 timesPDF - 10 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 JURNAL PENELITIAN BIDANG PENDIDIKAN