PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS MATEMATIS DAN SIKAP POSITIF SISWA SMP

Kms. Muhammad Amin Fauzi

Abstract


enelitian ini bertujuan mengembangkan model pembelajaran dan
instrumen kemampuan berpikir logis dan sikap positif siswa SMP melalui ModelPembelajaran

dengan Pendekatan Metakognitif (Model-PDPM) di Sumatera
Utara. Tujuan khusus penelitian ini adalah: (1) Menganalisa penalaran di level
kualitatif, aditif, pra-multiplikatif, multiplikatif implisit, dan multiplikatif dan
sikap positif dalam setiap pokok bahasan matematika di tingkat sekolah menengah
pertama (2) Mengembangkan Model-PDPM berdasarkan Kurikulum KTSP di
tingkat sekolah menengah pertama menggunakan model Plomp dengan tahapan
menginvestigasi masalah, mendesain model-PDPM, membuat draft model-PDPM,
memvalidasi model-PDPM, merevisi model-PDPM, mengujicoba model-PDPM,
merevisi model-PDPM, dan Prototipe Final model-PDPM (3) Implimentasi
rancangan Model-PDPM dan menyusun panduan untuk guru dan siswa dalam
upaya mengembangkan kemampuan berpikir logis dan sikap positif siswa di
tingkat sekolah menengah pertama dan (4) Menghasilkan Grounded Theory
terkait/ berdasarkan ketekunan pengamatan, pengecekan jawaban hasil tes,
kecukupan referensial dan penelusuran teori dan pengalaman lapangan.Subyek
penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Kelas VIII Negeri dan Swasta di Sumatera
Utara yang diambil secara acak proporsional yaitu SMPN 27, SMPN 35, MTsn 2
dan SMP Swasta Karya Bunda. Hasil penelitian ditemukan ada lima level
penalaran proporsional beserta karakteristiknya, yaitu level kualitatif, aditif, pramultiplikatif,

multiplikatif implisit, dan multiplikatif. Masing-masing level diisi
oleh minimal dua siswa. Level hitungan tidak terpola ada 2 siswa, level Algoritma
proporsi tanpa dasar konseptual ada 5 siswa, level Aditif ada 2 siswa, level Pramultiplikatif ada 2 siswa, level Multiplikatif Implisit ada 2 siswa, dan level Multiplikatif ada 4 siswa. Dibandingkan dengan level yang dikemukakan Piaget, temuan penelitian ini menambah satu level, yaitu level pra-multiplikatif. Selain itu terdapat perbedaan pada karakteristik level aditif dan karakteristik level kualitatif. Dibandingkan dengan level yang dikemukakan Lesh dan Doerr, perbedaan temuan ini terletak pada karakteristik level kualitatif, level aditif, dan level primitif multiplikatif. Untuk lebih jelas, pada tabel berikut dapat dilihat perbedaan karakteristik level penalaran yang menjadi temuan penelitian dengan pelevelan Piaget dan Lesh & Doerr. Rerata skor sikap positif siswa untuk kelompok ModelPDPM cenderung lebih tinggi dari kelompok PB. Komponen kognitif (C) memiliki perbedaan yang paling besar diantara komponen sikap lainnya.


Keywords


pengembangan, pendekatan, metakognitif, berpikir logis, sikap positif

Full Text:

PDF

References


Albrecht, K. (1992). Daya Pikir. Dahar Prize :

Semarang.

Audiblox (2006). Logical Thinking: Helping

Children to Become Smarter. [Online].

Tersedia:

http://www.audiblox.com/math_prob

lems.htm [06 Februari 2016].

Carroll, William M and Porter, Denise. (1998).

Alternative algorithms for wholenumber

operations. In The Teaching

and Learning of Algorithms in School

Mathematics, The 1998 NCTM Yearbook,

edited by Lorna J. Morrow and

Margaret J. Kenney. Reston, Virginia:

NCTM.

Fauzi, A (2011). Peningkatan Kemampuan

Koneksi Matematis dan Kemandirian

Belajar Siswa dengan Pendekatan

Pembelajaran Metakognitif Di

Sekolah Menengah Pertama.

Disertasi. UPI Bandung : Tidak

diterbitkan.

Fauzi, A, dan Sabandar, J (2010).

“Pembentukan Lanjut Kemandirian

Belajar dalam Mengembangkan

Kebiasaan Berpikir Siswa SMP

dengan Pendekatan Metakognitif.

Pedagogik” : Jurnal Ilmu Kependidikan

Kopertis Wilayah I NAD-Sumatera

Utara; ISSN N0. 1907-4077 : Kopertis

Wilayah I NAD-Sumatera Utara.

Fauzi, A, Lestari, Arnah. 2015. Pengembangan

Pembelajaran Matematika Dengan

Pendekatan Metakognitif Untuk

Meningkatkan Kemampuan Berpikir

Logis dan Sikap Positif Siswa SMP.

Laporan Hibah Bersaing Tahun I.

Unimed. Medan

Johar, Rahmah. (2005) . Pengembangan Level

Penalaran Proporsional Siswa SMP.

Disertasi. Program Pascasarjana,

Universitas Negeri Surabaya.

Lesh, R., Post, T.& Behr, M. (1988) Proportional

Reasoning dalam Hiebert, J. & Behr,

M. (Edt). Number Concepts and

Operations in the Middle Grades. 93 –

Reston, VA: Lawrence Erlbaum

& National Council of Teachers of

Mathematics.

http://education.umn.edu/ rationalnum berproject/

_8. html.

Marpaung, Y. (2001). Implementasi Pendidikan

Matematika Realistik

di Indonesia.

Makalah disampaikan pada Seminar

Nasional Sehari: Penerapan Pendidikan

Matematika Realistik pada Sekolah dan

Madrasah, tgl 5 Nopember 2001, Medan:

Tidak Diterbitkan.

Mukhayat, T. (2004). Mengembangkan Metode

Belajar yang Baik pada Anak. FMIPA.

UGM : Yogyakarta.

National Council of Teacher of Mathematics.

(2000). Principles and Standards for School

Mathematics. Reston, VA: NCTM.

Poedjawijatna (1992). Logika Filsafat Berpikir.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Puskur. (2005). Kurikulum dan Hasil Belajar.

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Matematika Sekolah Dasar dan Madrasah

Ibtidaiyah. Balitbang, Depdiknas : Jakarta

Ruseffendi, E.T.

(1986). Evaluasi

Pembudayaan Berpikir Logis Serta

Bersikap Kritis dan Kreatif melalui

Pembelajaran Matematika Realistik.

Makalah disampaikan pada Lokakarya

di Yogyakarta. Yogyakarta: Tidak

Diterbitkan.

Saragih, S. (2013). Mengembangkan Kemampuan

Berpikir Logis dan Komunikasi Matematik

Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui

Pendekatan Matematika Realistik, Disertasi

Doktor pada PPS UPI. Tidak Diterbitkan.

Suriasumantri, J. S. (1990). Filsafat Ilmu Sebuah

Pengantar Populer. Pustaka Sinar

Harapan : Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.24114/jpbp.v22i2.6555

Article Metrics

Abstract view : 642 times
PDF - 10 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 JURNAL PENELITIAN BIDANG PENDIDIKAN