Siginyang Saluang Pauh dalam Menembus Perkampungan Seni di Kota Padang

Desmawardi Desmawardi, Sriyanto Sriyanto, Azzura Yenli Nazrita, Mesy Andriana

Abstract


Saluang Pauh adalah salah satu bentuk alat musik tiup Minangkabau di kota Padang. Secara tradisi Saluang Pauh akan tampil dikala ada kaba yang akan diiringi. Artinya penampilan Saluang Pauh berfungsi sebagai pengiring kaba atau saluang tidak akan tampil secara tunggal. Kaba merupakan salah satu seni tutur mengisahkan berbagai pola kehidupan masyarakat Minangkabau. Siginyang Saluang Pauh terinspitasi dari imbauan Saluang Pauh sebelum masuk kaba. Garitiak dari melodi yang dilahirkan peniup Saluang Pauh seolah-olah menghimbau masyarakat Minangkabau agar menoleh ke belakang sebelum melanjutkan perjalanan sejauhmana berjalan dan jangan lupakan kampung halaman sesuai dengan falsafah Minangkabau “satinggi tinggi tabang bangau, jatuah ka kubangan juo”. Penelitian ini bertujuan untuk menggali nilai seni yang terdapat dalam pertunjuan Saluang Pauh dan mengkabarkan kepada anak negri sendiri agar dapat mencintai seni budaya sendiri agar jangan hilang ditelan masa serta menciptakan sebuah komposisi musik baru yang diproses dari jalinan melodi Saluang Pauh. Proses penelitian dan penciptaan Komposisi musik dilakukan dengan tahapan pengumpulan data, validasi data dengan instrumen, penulisan struktur pertunjukan serta membuat notasi dasar beberapa irama Saluang Pauh dan notasi pengembangan. Penelitian Komposisi musik Siginyang Saluang Pauh menggunakan metode penelitian yang kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan Deskriptif Analitif, dengan tahapan (1) Observasi dan studi pustaka, (2) Riset ke lokasi di mana Saluang Pauh tumbuh dan berkembang. (3) Interpretasi dan eksperimentasi yang menghasilkan pola interpretasi penelitian ini dilakukan selama lebih kurang satu bulan.


Keywords


Siginyang, Saluang Pauh, Kaba, Garitiak.

Full Text:

PDF

References


Arnol Hauser. (1974). The Sociology of Art, (Chicago London. The University of Chicago Press.

Abdul Syani. (1995). Sosiologi dan Perubahan Masyarakat, Lampung. Pustaka jaya.

Bandem. (2000). Seni Tradisi di Tengah Arus perubahan”. dalam Mahdi Bahar, ed, Seni Tradisi Menantang perubahan. Bunga Rampai . STSI Padangpanjang.

Edward. (2002). Djamaris, Pengantar Sastra Rakyat Minangkabau, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.

Edi Sedyawati. (1981). Pertumbuhan seni Pertunjukan, (Jakarta. Sinar harapan,

Fadila Deliankar. (2021). “Saluang Pauah Di Minangkabau”, Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Sastra Daerah Minangkabau, Universitas Andalas. Editor: Edwarman.

Merriam Alan.P. (1964). The Anthropology of Music. Evanston: Northwesttern Univercity Press.

Purnomo, T. W., & Aulia, S. M. (2020). Kajian Organologi Alat Musik Saluang Pauh Buatan Zulmasdi di Kota Padang. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 4(1), 28-37.

Tjetjep Rohendi Rohidi. (2000). Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan, Bandung. STSI Bandung Press.

Sapardai Djoko Damono. (2005). Pegangan Penelitian Sastra Bandingan, Jakarta: Pusat Bahasa.




DOI: https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.31636

Article Metrics

Abstract view : 236 times
PDF - 163 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Follow us on instagram @jurnalgondang