Pembelajaran Tari Rantak sebagai Stimulus untuk Meningkatkan Kemampuan Berkreasi Siswa SMP Negeri 10 Kota Banjarmasin
DOI:
https://doi.org/10.24114/paedagogi.v11i1.65606Keywords:
Menulis, Teks Rekon, Sumber BelajarAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya kemampuan siswa dalam berkreasi, dimana pembelajaran di kelas lebih bersifat teacher centered. Hal ini mengakibatkan siswa menjadi pasif dalam pembelajaran seni di kelas. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkreasi dengan menggunakan stimulus tari Rantak. Penelitian ini menggabungkan antara teori konstruksi tari yang dikemukakan oleh Jacqueline Smith (1985) dan komposisi tari yang dikemukakan oleh Soedarsono (1978) sebagai langkah langkah penciptaan tari kreasi. Penelitian ini menggunakan metode Action Research dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 10 banjarmasin yang berjumlah 33 siswa dengan dan sampel sebanyak 20 orang siswa perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teori konstruksi dan komposisi tari yang dikemukakan oleh kedua tokoh tersebut dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkreasi. Hal ini ditunjukan dengan terwujudnya karya tari kreasi siswa berbasis tari Rantak dan meningkatnya kemampuan siswa dengan rentang nilai 81,90 yag didapatkan berupa kemampuan siswa dalam meningkatkan kreativitas berkreasi, modifikasi gerak, komposisi tari, irama dan kekompakan dalam kelompok. Pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan berkreasi siswa dalam menciptakan tari kreasi melalui tari Rantak sebagai stimulus.References
Dewi, I. M. (2018). Pembelajaran Tari Rantak Sebagai Stimulus Untuk Meningkatkan Kemampuan Berkreasi Siswa Smp Negeri 31 Kota Padang (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia).
Indrayuda. (2017). Seni pertunjukan. PPs Universitas Negeri Padang.
Ismail, N. F., & Mansyur, H. (2024). Motion Analysis of Payuang Sarampak Dance in Lindang Urek Studio, Payakumbuh Timur Subdistrict, Payakumbuh City. Avant-garde: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Pertunjukan, 2(2), 113-120.
Kamaruddin. (2000). Kamus istilah karya ilmiah. Sinar Harapan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Laras. (2023). Analisis gerak Tari Pasombahan Kreasi di Kecamatan Bangkinang Kota Kabupaten Kampar Provinsi Riau (Skripsi, Universitas Negeri Padang).
Maibur, L. P., & Mansyur, H. (2022). Analisis Gerak Tari Piriang Rantak Kudo di Pauh IX Lapau Munggu Kecamatan Kuranji Kota Padang. Jurnal Sendratasik, 11(3), 467-475.
Moleong, L. J. (2017). Metodologi penelitian kualitatif/Lexy J. Moleong.
Murgiyanto, S. (1983). Seni Menata Tari. Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta.
Nerosti. (2019). Metafora tari dalam pendidikan. SUKABINA Press.
Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ulfa, N. A., & Desfiarni, D. (2022). Analisis Gerak Tari Rangguk Desa. Seberang Kecamatan Pesisir Bukit Kota Sungai Penuh. Jurnal Sendratasik, 11(4), 476-485.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Nazwa Umairoh

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors published with the Paedagogi: Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan (e-journal) agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Access)