Analisis Tingkat Kesukaan Makanan Jajanan Siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan

Lidia Kristina Situmorang, Siti Wahidah

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui analisis tingkat kesukaan makanan jajanan siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan, (2) mengetahui jenis makanan jajanan porsi yang dijual di SMP Nasional Plus Cinta Budaya Medan. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Februari 2016. Lokasi Penelitian penelitian di SMP Nasional Plus Cinta Budaya populasi penelitian sebanyak 179 siswa, sampel yang diambil dalam penelitian adalah 90 siswa. Data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan food frequensi (FFQ) untuk menjaring data tingkat kesukaan makanan jajanan siswa.Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif datandan menghitung frekuensi tingkat kesukaan makanan jajanan siswa SMP Nasional Plus Cinta Budaya. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa Tingkat kesukaan siswa SMP Nasional Cinta Budaya pada makanan jajanan tergolong tinggi, hal ini diperoleh dari hasil food frequensi (FFQ) yang menunjukkan bahwa sebanyak 64 orang (71,1%) memiliki tingkat kesukaan terhadap makanan jajanan bakso.Jenis makanan jajanan yang tersedia di kantin SMP Nasional Plus Cinta Budaya antara lain, mie goreng, nasi goreng, lontong, bakso, pecal nasi ayam KFC, mie sop, sate dan pangsit. Persentase makanan jajanan yang dikonsumsi oleh siswa berdasarkan jenis makanannya diketahui bahwa, mie goreng dikonsumsi oleh 64 orang siswa (71,1%) dengan frekuensi konsumsi kurang dari 3 kali dalam seminggu, nasi goreng dikonsumsi oleh 46 siswa (51,1%) dengan frekuensi kurang dari 3 kali dalam semiinggu. Lontong dikonsumsi 69 (76,6%) dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam seminggu, bakso dikonsumsi oleh 72 (80%) siswa dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam seminggu, pecal dikonsumsi oleh 67 orang (74,4%) dengan frekuensi lebih dari tiga kali dalam satu minggu, Nasi ayam KFC dikonsumsi oleh 51 orang (56,7%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam seminggu, mie sop dikonsumsi 46 siswa (51,1%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali seminggu, sate dikonsumsi sebanyak 44 orang (48,9%) dengan frekuensi konsumsi kuraang dari tiga kli dalam seminggu, dan pangsit sikonsumsi oleh 64 orang siswa (71,1%) dengan frekuensi kurang dari tiga kali dalam satu minggu.

Kata kunci : Tingkat Kesukaan, Makanan, Jajanan

ABSTRACT

This study aims to (1) find out the analysis of the level of preference for snacks for students at the National Plus Cinta Budaya Medan Middle School, (2) find out the types of portioned snacks sold at the National Plus Cinta Budaya Medan Junior High School. The design of this research is descriptive. This research was conducted in January – February 2016. The research location was at SMP Nasional Plus Cinta Budaya. The research population was 179 students, the sample taken in the study was 90 students. The data of this study was carried out using food frequency (FFQ) to collect data on the level of student snack food preferences. The data analysis technique carried out in this study was descriptive data and calculated the frequency of snack food preferences for students of SMP Nasional Plus Cinta Budaya. Based on the results of data analysis, it is known that the level of preference of the Cinta Budaya National Junior High School students on snacks is high, this is obtained from the results of the food frequency (FFQ) which shows that as many as 64 people (71.1%) have a preference for meatball snacks. Snack foods available at the National Middle School Plus Cinta Budaya canteen include fried noodles, fried rice, lontong, meatballs, KFC chicken rice pecals, noodle soup, satay and dumplings. The percentage of snacks consumed by students based on the type of food is known that, fried noodles are consumed by 64 students (71.1%) with a consumption frequency of less than 3 times a week, fried rice is consumed by 46 students (51.1%) with a frequency of less than 3 times a week. Lontong was consumed by 69 (76.6%) with a frequency of more than 3 times a week, meatballs were consumed by 72 (80%) students with a frequency of more than 3 times a week, pecal was consumed by 67 people (74.4%) with a frequency of more than 3 times a week. than three times a week, KFC chicken rice is consumed by 51 people (56.7%) with a frequency of less than three times a week, noodle soup is consumed by 46 students (51.1%) with a frequency of less than three times a week, satay is consumed as many as 44 people (48.9%) with a frequency of consumption of less than three times a week, and dumplings consumed by 64 students (71.1%) with a frequency of less than three times a week.

Keywords: Likelihood Level, Food, Snacks


Full Text:

PDF

References


Ali, Muhammad. 2012. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Almatsier, dkk. 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Adriana. 2011. Tumbuh Kembang dan Therapy Bermain Pada Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Adriani, dan Wirgatmadi. 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Media Group.

Adriani, Merryana. 2012. Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta : Kencana Prenada.

Al Paramitha. 2013. Hubungan Pola Makan Anak, Aktivitas Fisik Anak, dan Status Gizi. Diakses 08 February 2016. http://jurnaluntan.ac.id.

Anonimous. 2006. Dairy Chemistry and Physics. Avaible From http://www.foodsel.vegueth.ca/dairvedii/chern.html.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Ariandani, B 2011, Faktor yang berhubungan dengan pemilihan makanan jajanan pada anak sekolah dasar, diakses 9 Maret 2012 pukul 18.57,

.

Damayanti, Diana. 2011. Makanan Anak Usia Sekolah Tips Memberi Makan Anak Usia Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Devi, Nirmala. 2012. Gizi Anak Sekolah. Jakarta: Kompas.

Depkes, R.I. 2008. Sistem Kesehatan Nasional. Universitas Negeri Medan.

Eddy, Setyo. 2002. Keamanan Makanan Jajanan Tradisional. Jakarta : Kompas.

Eddy. 2005. Pengawasan Mutu Bahan/ Produk Pangan Jilid II. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pangan.

Februhartanty,dan Iswaranty. 2004. Amankah Makanan Jajanan Anak Sekolah di Indonesia?. http:// www.gizi.net.co.id (accested 20 Januari 2015).

Gregoire, M.B dan Spears, M.C. 2006. Food Service Organizations A Managerial and Systems Approach, Sixth Edition. New Jersey:Perason prentice Hall.

Hamalik. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Haryadi. 2012. Angka Kecukupan Gizi 2012. Diakses 20 Desember 2013. http://hadiriyadi.blogspot.com/2012/12/angka-kecukupan-gizi-akg-indonesia-wnpg_7386.html.

Husaini. 2012. Angka Kecukupan Gizi 2012. Diakses 20 Desember 2013. http://hadiriyadi.blogspot.com/2012/12/angka-kecukupan-gizi-akg-indonesia-wnpg_7386.html

Hayati, Ishlah. 2010. Analisis Pertumbuhan Anak Sekolah Dasar dengan Antropometri di Desa Lau Bekeri Kecamatan Kutalimbari Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Irianto, Kus. 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung : Yrama Widya.

Iswaranti. 2014. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Dalam Pemilihan Jajanan. Diakses 16 February 2016. http://repository usu.

Isnawaty. 2012. Hubungan Hiegiene Sanitasi Keberadaan Bakteri Coliform di Warung Makan Kelurahan Tembalang Semarang. Kesehatan Masyarakat.

Judarwanto. 2008. Perilaku Makan Anak Sekolah. Jakarta : PT. Wahyu Media.

Khomsan, Ali. 2010. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta : Kompas Rajawali Sport.

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Mardiana. 2014. Pengaruh Tingkat Pendidikan Keluarga Terhadap Status Gizi Anak Usia Sekolah. Skripsi. Universitas Jember.

Meleong. 2007. Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Moehji, S. 2003. Ilmu Gizi 2. Jakarta : Papa Sinar Sinanti.

Prabu. 2008. Higiene dan Sanitasi Pada Pedagang Makanan Jajanan. Diakses Pada 12 Januari 2015. http://eperints.unsri.ac.id

Rudiatin. 2011. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Daya Terima Makanan di Rumah Sakit Umum Bakti Yudha Depok. Depok: Unpublished.

Setiaman. 2010. Meningkatkan Pemahaman Anak Terhadap Pemilihan Makanan Jajanan. Jakarta: Candimas Metropoli.

Sudjana. 2011. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito

Sediaoetama, Achmad Djaeni. 2004. Ilmu Gizi Jilid I. Jakarta : Dyan Rakyat.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sihadi. 2004. Makanan Jajanan Bagi Anak Sekolah. Jurnal Kedokteran YARSI.

Sri. 2010. Karakter Gizi Remaja Putri Urban dan Rural di Provinsi Jawa Tengah. DiaksesPada 20 Mei 2015. http://journal.unnes.ac.id/nsu/index.php/kemas.

Sugiyono. 2011. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Pengembangan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhardjo. 1989. Sosial Budaya Gizi. Bogor : Ghalia Indonesia.

Thoha, Miftah. 2003. Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

http://diendaprety2.blogspot.com/2013/05/analisis-tentang-pengetahuan-gizi_9715.html

http://www.direktoratjenderalbimakesehatanmasyarakat.go.id/2015/html

http://www.kementeriankesehatan.go.id/2014/html

http://www.badankependudukankeluargaberencananasional.go.id/2016/bkkbn/html

http://www.gizikia.kemkes.go.id/2013/html




DOI: https://doi.org/10.24114/gni.v3i1.26337

Article Metrics

Abstract view : 530 times
PDF - 260 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.
slot gacor slot