GURIAH LIMPAPEH

Intania Ananda Jonisa, Susas Rita Loravianti, Rasmida Rasmida

Abstract


Abstrak

Karya tari yang berjudul “Guriah Limpapeh” terinspirasi dari kehidupan sosial perempuan Minangkabau yang pengkarya amati di sekeliling pengkarya bersikap dan bertingkah laku tidak sesuai dengan etika idealnya perempuan Minangkabau. Dalam aplikasinya menginterpretasikan bergesernya nilai dan etika perempuan hari ini dan mengungkap nilai yang relevan dengan adat dan budaya Minangkabau. Dalam konsep gerak sebagai media utama tari pengkarya mengembangkan gerak yang relevan dengan konsep garapan, selain itu diperkuat dengan menggunakan drum sebagai properti dan setting. Karya ini digarap dalam tiga bahagian yakni pada bagian pertama menginterpretasikan tentang kehidupan dan aktivitas masyarakat di Kecamatan Matur, bahagian kedua menggambarkan perubahan memori pada dahulu dan zaman sekarang, kemudian bahagian ketiga menginterpretasikan bagaimana pola tingkah laku perempuan yang dalam adat Minangkabau yang disebut Simarewan dan Mambang Tali Awan yang menjadi konflik dalam garapan, sedangkan bagian endingnya adalah mengekspresikan idealnya perempuan Minangkabau yang disebut dengan Parampuan. Karya ini diperkuat dengan musik untuk memperkuat suasana, demikian juga elemen-elemen dan artistik lainnya untuk penampilannya memilih ruang terbuka atau outdoor.

 Kata Kunci: interpretasi, perempuan, adat Minangkabau

Abstract

This work of dance entitled  as "Guriah Limpapeh" which is inspired from the social life of Minangkabau women, that the observed around the worker’s attitude and behaved not in accordance with the ideal ethics of Minangkabau women. In its application interpet the shifting values and ethics of women today and reveal values relevant to the customs and culture of Minangkabau. In the concept of motion as the main medium of the dance the developer develops a motion that is relevant to the concept of arable, besides being strengthened by using drums as property and settings. This work is worked on in three parts, namely in the first part of interpreting the life and activities of the community in the mature sub-district, the second part describes the change of memory in the past and present, then the third part interprets how the female behavior patterns in the Minangkabau tradition called simarewan and mambang tali awan  which becomes conflict in claim while the final part is expressing ideally the Minangkabau women who is called parampuan. This work is strengthened by music to strengthen the atmosphere, as well as other artistic and elements for his appearance in choosing open space or outdoor.

Keywords: interpretation, women, adat Minangkabau.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v7i2.11351

Article Metrics

Abstract view : 248 times
PDF - 375 times

Copyright (c) 2018 Intania Ananda Jonisa, Susas Rita Loravianti, Rasmida Rasmida

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License