Paradigma Kualitatif sebagai Landasan Berpikir Pendidikan Kewarganegaraan
Abstract
This article is a study that discusses and examines the concept of qualitative research paradigms in the realm of Citizenship Education science which has been dominated by the tradition of positivistic. The conception of truth which is the subject of a paradigm is reviewed through the perspective of the philosophy of science, from the ontological, epistemological and axiological point of view using the method of literature review. Citizenship Education as a scientific discipline that studies humans as material for study today is still much influenced by positivistic traditions that are identical with numbers and statistics. Citizenship Education experiences an epistemological crisis in terms of theory, but in essence, Citizenship Education aims to create good citizens, so that the need for theory as a result of the tradition of paradigmatic thinking which emphasize qualitative approach is very crucial.
----------------------
Artikel ini merupakan studi untuk memahami dan mengkaji konsep paradigma penelitian kualitatif dalam ranah keilmuan Pendidikan Kewarganegaraan yang selama ini didominasi oleh tradisi positivistik. Konsepsi mengenai kebenaran yang menjadi bahasan paradigma ditinjau melalui sudut pandang filosofis ilmu pengetahuan, yakni dari segi ontologis, epistimologis dan aksiologis dengan menggunakan metode studi literatur. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai disiplin ilmu yang mempelajari manusia sebagai bahan kajiannya saat ini masih banyak dipengaruhi tradisi positivistik yang identik dengan angka dan statistika. Pendidikan Kewarganegaraan mengalami krisis epistimologis dalam segi teori, padahal hakikatnya, Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk terwujudnya warga negara yang baik, sehingga kebutuhan teori sebagai hasil dari tradisi berpikir paradigmatik yang menekankan pendekatan kualitatif sangat krusial.Keywords
Full Text:
Download Full Article (PDF)References
Al Muchtar, S. (2015). Dasar Penelitian Kualitatif. Bandung: Gelar Pustaka Mandiri.
Almas, A. F. (2018). Sumbangan Paradigma Thomas S. Kuhn dalam Ilmu Dan Pendidikan (Penerapan Metode Problem Based Learning dan Discovery Learning). At-Tarbawi: Jurnal Kajian Kependidikan Islam, 3(1), 89–106. https://doi.org/10.22515/attarbawi.v3i1.1147
Assyaukanie, L. (2015). Ilmu Sosial Sering Kali Lebih Rumit Ketimbang Sains. Diambil 20 Agustus 2020, dari saifulmujani website: https://saifulmujani.com/ilmu-sosial-sering-kali-lebih-rumit-ketimbang-sains/
Batubara, J. (2017). Paradigma Penelitian Kualitatif dan Filsafat Ilmu Pengetahuan dalam Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 3(2), 95–107. https://doi.org/10.26638/jfk.387.2099
Bhattacherjee, A. (2012). Social Science Research: Principles, Methods, and Practices. Florida: Scholar Commons University of South Florida.
Brown, A. P. (2010). Qualitative Method and Compromise in Applied Social Research. Qualitative Research, 10(2), 229–248. https://doi.org/10.1177/1468794109356743
Chariri, A. (2009). Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif. Workshop Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 31 Juli –1 Agustus 2009. Semarang: Laboratorium Pengembangan Akuntansi (LPA), Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Levine, P., & Alessandro, A. H. (2010). The Philosophical Foundations of Civic Education. Philosophy & Public Policy Quarterly, 30(3/4), 21–27.
Nugroho, I. (2016). Positivisme Auguste Comte: Analisa Epistemologis Dan Nilai Etisnya Terhadap Sains. Cakrawala: Jurnal Studi Islam, 11(2), 167–177. https://doi.org/10.31603/cakrawala.v11i2.192
Panhwar, A. H. (2017). Post-positivism: An Effective Paradigm for Social and Educational Research. International Research Journal of Arts & Humanities (IRJAH), 45(45), 253–260.
Preston, J. (2004). Bird, Kuhn, and Positivism. Studies in History and Philosophy of Science Part A, 35(2), 327–335. https://doi.org/10.1016/j.shpsa.2003.05.001
Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif: Jenis, Karakteristik & Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.
Rahardjo, M. (2017). Sejarah Penelitian Kualitatif: Penelitian Etnografi Sebagai Titik Tolak. Malang: Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Sapriya. (2011). Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Senjaya, A. J. (2018). Tinjauan Kritis Terhadap Istilah Metode Campuran (Mixed Method) dalam Riset Sosial. Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 4(1), 103–118. https://doi.org/10.31943/jurnal_risalah.v4i1.54
Soewardi, H. (2009). Roda Berputar Dunia Bergulir. Bandung: Bakti Mandiri.
Somantri, E. D. (2013). Kritik Terhadap Paradigma Positivisme. Jurnal Wawasan Hukum, 28(01), 622–633.
Stahl, B. C. (2007). Positivism or Non-Positivism — Tertium Non Datur. In R. Sharman, R. Kishore, & R. Ramesh (Ed.), Antologies: A Handbook of Principles, Concepts and Applications in Information Systems (hal. 115–142). https://doi.org/10.1007/978-0-387-37022-4_5
Stanford Encyclopedia of Philosophy. (2008). Auguste Comte. Diambil 20 Agustus 2020, dari plato.stanford.edu website: https://plato.stanford.edu/entries/comte/
Suriasumantri, J. S. (2009). Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Ulya, I., & Abid, N. (2005). Pemikiran Thomas Kuhn dan Relevansinya terhadap Keilmuan Islam. Fikrah, 3(2), 249–276.
Winataputra, U. S. (2015). Pendidikan Kewarganegaraan: Refleksi Historis-epistemologis dan Rekonstruksi untuk Masa Depan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
DOI: https://doi.org/10.24114/jk.v17i1.18701
Article Metrics
Abstract view : 857 timesDownload Full Article (PDF) - 5043 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Febri Fajar Pratama, Dhian Mutia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.