About The Journal
Important for Author
Manuscript Template
Barbara (2008). Contesting Culture Embacing Change Hatley, ‘Kethoprak in the Time of Motion-Village Origins”, dalam Japanese Performances on an Indonesia Stage, Singapore: Australian Association of Asian Studies/NUS Press,
Danandjaja, J, (1994). Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Dharsono, S.K. (2004). Memahami Seni dan Estetika. Bandung: Rekayasa Sains.
Hardjowirogo, M. (1984). Manusia Jawa. Jakarta: Idayu Press.
Hariadi, S. (2015). “Studi Deskriptif Ketoprak Dor Pada Upacara Adat Perkawinan Jawa di Kelurahan Jati makmur, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai.” Skripsi S-1 Etnomusikologi, FIB USU.
Hatta, M, (2000). Membangun Budaya Melalui Kesenian.
Lisbijanto, H. (2013). Ketoprak. Yogyakarta: Graha Ilmu
Merriam, A.P. (1964). The Anthropology of Music. Evaston Ill: Northwestern University Press.
Murgiyanto, S, (1996). "Cakrawala Pertunjukan Budaya: Mengkaji Batas dan Arti Pertunjukan." dalam Jurnal Seni Pertunjukan Indonesia th. VII. Yogyakarta: MSPI dan Yayasan Benteng Budaya.
Nettl, B. (1973). Folk and Tradltional Music of Western Continent. New Jersey: Prentice Hall.
Reid, A. (1987). Perjuangan Rakyat dan Revolusi Hancurnya Kerajaan di Sumatera. Jakarta: Sinar Harapan.
Said, M. (1990). Koeli Kontrak Tempo Doeloe: Dengan Derita dan Kemarahannya. Medan: PT. Harian Waspada.
Satoto. B.H. (1984). Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita.
Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan
Soedarsono. R.M., (1985). “Peranan Seni Budaya Dalam Sejarah Kehidupan Manusia. Kontinuitas dan Perubahannya.” Pidato Pengukuhan Jabartan Guru Besar Faklultas Sastra UGM.
Subanar, B. (2006). “Sebuah Geliat dalam Dunia Ketoprak Jaman Ini Makna Simbol dan Fungsi Seni Pertunjukan di Tengah Perubahan Jaman.” Makalah disajikan pada Diskusi Sejarah Seni Pertunjukan yang diselenggarakan oleh Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, Kalasan 17-18 Mei 2006.
Sudyarsana, H.K. (1989). Keberadaan Ketoprak, Masalah dan Tantangannya. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tk. I Jawa Tengah dalam Pengkajian Kehidupan Kesenian Tradisioanl, Yogyakarta. Bandung. 1989.
Sugiarti, T. (1989). “Ketoprak Dor: Perkembangan, Fungsi dan Tantangannya Di Sumatera Utara (1920-1985).” Skripsi S-1 Sejarah FIB USU Medan.
Sukada, A. (2008). Ketoprak Menjaga Budaya Dengan Perubahan. Malang: FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.
Suroso, P. (2012). Ketoprak Dor Di Helvetia, Unimed perss.
Syani, A. (1994). Skematika Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Akasara.
Ulya, C. (2011). ”Kajian Historis dan Pembinaan Teater Tradisional Ketoprak: Studi Kasus di Kota Surakarta.” Tesis Pascasarjana Universitas Negeri Sebelas Maret.
Widayat, A. (2001). Ketoprak: Seni Pertunjukan dan Seni Sastranya, Media Menuju Konteks Multikultural.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.