Sinkretisme pada Pertunjukan Seni Gamelan Koromong Kampung Cikubang Rancakalong Kabupaten Sumedang

Rony Hidayat Sutisna, Dadang Suganda, Reiza D Dienaputra, Bucky Wibawa Karya Guna

Abstract


Tujuan artikel ini mendiskusikan tentang simbol-simbol sinkretisme dalam pertunjukan seni gamelan koromong yang berada di wilayah Kampung Cikubang Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Melalui pendekatan desain riset kualitatif dengan metode studi kasus terhadap gejala atau fenomena yang terdapat pada seni gamelan koromong ini, dapat disimpulkan bahwa acara rutin yang dilaksanakan tiap tanggal 14 Maulud pada tahun Islam ini menunjukan adanya perpaduan antara konteks Sunda, Islam, dan Hindu. Konteks Sundanya tercermin dalam gambaran simbol-simbol peribadatan dengan pola-pola tertentu yang menyiratkan kuatnya kepercayaan terhadap sesuatu yang bersifat transendental. Dalam kegiatan yang sama, diyakini pula bahwa penanggalan Islam yang di pakai sekaligus memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Hal lainnya yang mewarnai proses sinkretisme dalam upacara ritual ini yaitu pemahaman terhadap animisme dan dinamisme dalam ajaran Hindu seperti mempercayai kekuatan benda dan hubungan dengan nenek moyang (karuhun).

 


Keywords


Sinkretisme, Koromong, Ritual, Sunda, Islam, Hindu.

Full Text:

PDF

References


Alam, Wd. & Ider, D. (2008). Riwayat Hidup Raja-raja Sumedang Larang. Sumedang: Yayasan Pangeran Sumedang.

Alwasilah, A.C. (2009). Pokoknya Kualitatif. Bandung: Pustaka Jaya.

Ashaf, A.F. (2006). Pola Relasi Media, Negara, dan Masyarakat: Teori Strukturasi Giddens Sebagai Alternatif. FISIP Universitas Lampung. Jurnal (Sosiohumaniora). Vol. 8, No 2, juli 2006: 205-218.

Atmadibrata, E. (1987). Proyek Penunjang Peningkatan Kebudayaan Propinsi Daerah Tk. I Jawa Barat. “Data Seni Pertunjukan Daerah Jawa Barat”, dalam Kawit No. 41.

Clammer, J. (2005). Culture, Development, And Social Theory: On Cultural Studies And The Place of Culture In Development, Routledge. The Asia Pacific Journal of Anthropology 6 (2): 100-119.

Creswell, J.W. (2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ernst. L,H. (1977). Goong Renteng: Aspect of Orchestral Music in Sundanese Village. Amsterdam: Amsterdam Universitast Van Amsterdam.

Hill, D. (2011). The Practice and Social Evolution of the Javanese Gamelan: Evolution and Continuity. Contemporary Theatre Review, OPA (Overseas Publishers Association). 11 (1): 19-27.

Hoed, B.H. (2014). Semiotika dan dinamika sosial budaya. Jakarta: Komunitas Bambu

Hoffman, M.F. & Klyukovski, M. (2004). “Our Creator Who Art in Heaven:” Paradox, Ritual, and Cultural Transformation. Western Journal of Communication, 68 (40): 389-410.

Kunst, J. (1973). Music In Java. Jilid 2 edisi besar ke-3., ed. E.L.Heins. The Hague: Martinus Nighoff.

Lai, P.C. (2006), Cultural Transformation and Religious Practice. Ars Disputandi. 6 (1): 61-63.

Rosidi, A. (1970). Teori Dasar Karawitan. Bandung: PT Pelita masa.

Rosidi, A.. (2000). Ensiklopedi Sunda “Alam, Manusia, dan Budaya termasuk Budaya Cirebon dan Betawi”. Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.

Sasaki, M. (2007). Laras Pada Karawitan Sunda. Yogyakarta: P4ST UPI.

Sukmadinanta, N.S. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumardjo, J. (2006). Estetika Paradoks. Bandung: Sunan Ambu Press.

Sumardjo, J. (2001). Filsafat Seni. Bandung: Sunan Ambu Press.

Suryabrata, S. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Suryalaga, H. (2009). Kasundaan, Rawayan Jati. Bandung: Divisi Penerbitan Yayasan Nur Hidayah.

Suryalaga, H. (2010). Filsafat Sunda. Bandung: Divisi Penerbitan Yayasan Nur Hidayah.

Suwardi. (2013). Land Management, The Myth of Dewi Sri, and The Balance of Javanese Cosmology, an Anthropogeographic Overview. Indonesian Journal of Geographic. 45 (2): 158-170.

Yudoyono, B. (1984). Gamelan Jawa: Awal – Mula, Makna, dan Masa Depannya. Jakarta: Penerbit Karya Unipress.




DOI: https://doi.org/10.24114/gondang.v3i1.12789

Article Metrics

Abstract view : 536 times
PDF - 403 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Follow us on instagram @jurnalgondang