Meko: Bentuk dan Makna Gong Rote dalam Tarian foti

Apris Yulianto Saefatu, Zulkarnaen Mistortoify, Aris Setiawan

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk dan simbolis makna Gong Rote yang terkandung dalam tarian foti. Tarian Foti merupakan tarian tradisional yang berasal dari pulau Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Tarian ini ditampilkan oleh seorang penari pria dengan menampilkan gerakan yang atraktif dan 'energik'. Tarian foti sering ditampilkan baik dalam budaya maupun acara ceremonialdalam masyarakat pulau Rote Ndao. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dimana proses pengumpulan data dilakukan secara deskriptif dengan desain penelitian fenomenologi. Data penelitian dikumpulan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, serta aktivitas, dan transkripsi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa, bentuk musik ritmik dari Gong Rote terdiri dari beberapa elemen irama yaitu ketukan, aksen, dan pola. Makna simbolis dari bentuk musik ritmik Gong Rote dalam tarian foti adalah sebagai simbol semangat, ketangkasan, dan keperkasaan sserta identitas masyarakat. Gong Rotedimaknai masyarakat sebagai simbol yang menarik semangat keluarga, yang kemudian memberikan perjuangan menjalani kehidupan dalam keluarga maupun sesama.


Keywords


Gong Rote, Foti Lalendo, Bentuk dan Makna

Full Text:

PDF

References


Aesijah, S. (2007). Kotekan, Makna Simbolik dan Ekspresi Musik. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 1–9. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/harmonia/article/viewFile/774/706

Ahmadi, W. L. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Inovatif Koorporatif Musik Ritmis Berbasis Multi Media di SMA Negeri 3 Pati. Catharsis: Journal Of Arts Education, Vol 1 No., 1–5. https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/catharsis/article/view/858

Andre Z. Soh, & Indrayana, M. N. D. K. (2008). Rote Ndao Mutiara dari Selatan (N. K. S. Hendrowinoto & H. Indijati (eds.); Cetakan 1:). Yayasan Kelopak (Kelompok Penggerak Aktivitas Kebudayaan).

Firmansyah. (2019). Aksiologi Musikal pada Pertunjukan Tarian Tradisional Linda dalam Ritual Adat Keagamaan Karia di Daerah Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), 20 No. 3.

Gunawan, A. (2020). Makna Simbolik Musik Daak Maraaq dan Daak Hudoq Dalam Upacara Hudoq Bahau di Samarinda Kalimantan Timur. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), Vol. 21 No, 113–126. https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/view/4462/2186

Haning. (2009). Sasandu (Ke-1). Cv. Kairos.

Kuswarno, E. (2007). Tradisi Fenomenologi pada Penelitian Komunikasi Kualitatif. UNPAD Library, 161–176.

Maryam, S. (2018). Studi Komparasi Emik Dan Etik Masyarakat Terhadap Menjamurnya Tayangan Drama Asing Di Indonesia: Kajian Antropologi Kontemporer. GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 3(1), 91–105. https://doi.org/10.47269/gb.v3i1.8

Paa, J. (2021). Hasil Wawancara, 16 Desember 2021.

Paa, M. (2021). Hasil Wawancara, 01 Desember 2021.

Paul Haning. (2012). Rote Ndao Rangkaian Terselatan Zamrud Khatulistiwa (TA’E ROTE DAN FE’O KALE) (Cetakan Pe). Penerbit INARA,Kupang-NTT.

Pebrianti, S. I. (2013). Makna Simbolik Tari Bedhaya Tunggal Jiwa. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, Vol 13 No, 1–12. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/harmonia/article/viewFile/2778/2829

Salim, A. (2010). Adaptasi Pola Ritme Dangdut Pada Ansambel Perkusi. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), Vol 11 No, 106–123. https://doi.org/https://doi.org/10.24821/resital.v11i2.505

Setiawan, I., & Kafri, S. A. KAJIAN IKONOGRAFI PADA SULAMAN KASAB DI GAMPONG KEUBANG KECAMATAN INDRA JAYA KABUPATEN PIDIE. (2021). Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 5(2), 283-292.

Suharyanto, A., Ginting, D. Y., Rajagukguk, K. M. B., Pebrianti, N., Panggabean, R. M., & Tanjung, S. (2018). Makna Pesta Kerja Tahun pada Masyarakat Karo Siosar Pasca Bencana Alam Gunung Sinabung. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 2(1), 36-44.

Sumardjo, J. (2014). Estetika Paradoks (Cet. I). Penerbit Kelit/2014.

Sunarto. (2018). Bentuk dan Makna Gong Timor Dalam Upacara Ritual Tfua Ton di Napan. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), Vol 19 No., 122–130. https://doi.org/https://doi.org/10.24821/resital.v19i3.3511

Suroso, P. (2018). Tinjauan Bentuk dan Fungsi Musik pada Seni Pertunjukan Ketoprak Dor. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 2(2), 66-78.

Wijaja, M. U. (2016). Makna simbolik pada Rumah Betang Suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Dimensi Interior, Vol 14 No(https://ojs.petra.ac.id/ojsnew/index.php/int/issue/view/3306), 1–10. https://doi.org/10.9744/Interior.14.2.90-99

Wijayanto, B. (2015). Strategi Musikal dalam Ritual Pujian dan Penyembahan Gereja Kristen Kharismatik. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan (Journal of Performing Arts), Vol 16 No., 125–140. https://journal.isi.ac.id/index.php/resital/article/viewFile/1678/450




DOI: https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.32085

Article Metrics

Abstract view : 480 times
PDF - 272 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Follow us on instagram @jurnalgondang