PRAKTIK REPRESENTASI SENI LUKIS FLORA DAN FAUNA PENGOSEKAN PADA PRODUK SENI KERAJINAN
Abstract
The art of painting the flora and fauna of Pengosekan has a charming visual appeal. This visual object of painting then appeared in several arts and crafts in Gianyar Regency. These crafts include stone crafts, wood crafts and batik crafts. The representation of flora and fauna painting in craft arts can be seen in terms of themes, shapes, lines and colors. This research focuses on the practice of representing the flora and fauna of Pengosekan on arts and crafts products. The method used is a qualitative method with an analytical approach to visual representation and textual text, data obtained through observation, literature study, documents and in-depth interviews with sources in the field. The results of the research show that the presence of painted images of Pengosekan flora and fauna is attached to several arts and crafts products in Gianyar district. Some of these craft products include the art of stone crafts, the art of wood carving crafts, and the art of batik crafts.Economic needs are one of the factors causing the practice of representation, as well as being supported by the creativity of craftsmen, as well as the current trend in the painting market with Balinese natural themes, especially flora and fauna. Some of these things influence the thoughts and behavior of craftsmen to create a characteristic visual language leading to the art of painting the flora and fauna of Pengosekan. Representation can be identified in terms of themes and visual styles in the products created. From an economic, social and cultural perspective, this representational practice has had both positive and negative impacts on society, although basically this behavior has helped the existence of the art of painting flora and fauna, even in different media and functions.
Keywords: representation, Pengosekan painting, crafts.
Abstrak
Seni lukis flora dan fauna Pengosekan memiliki pesona daya tarik pada visual karya. Objek visual seni lukis ini kemudian muncul pada beberapa seni kerajinan di Kabupaten Gianyar. Seni kerajinan tersebut antara lain kerajinan batu padas, seni kerajinan kayu, dan seni kerajinan batik. Representasi seni lukis flora dan fauna pada seni kerajinan terlihat dari segi tema, bentuk, garis, dan warna. Penelitian ini fokus pada praktik representasi seni lukis flora dan fauna Pengosekan pada produk seni kerajinan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis representasi visual dan teks tekstual, data diperoleh melalui observasi, studi kepustakaan, dokumen, dan wawancara mendalam dengan narasumber di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran citra seni lukis flora dan fauna Pengosekan melekat pada beberapa produk seni kerajinan di kabupaten Gianyar. Beberapa produk kerajinan tersebut antaralain seni kerajinan batu padas, seni kerajinan ukir kayu, dan seni kerajinan batik. Kebutuhan ekonomi merupakan salah satu factor penyebab terjadinya praktik representasi, selain juga karena didukung oleh kreatifitas perajin, serta kecenderungan pasar lukisan saat itu dengan tema-tema alam Bali khususnya flora dan fauna. Beberapa hal tersebut mempengaruhi pikiran dan perilaku perajin untuk meciptakan karakteristik bahasa visual mengarah pada seni lukis flora dan fauna Pengosekan. Representasi dapat diidentifikasi dari segi tema dan gaya visual pada produk yang diciptakan. Dari segi ekonomi, sosial, dan budaya praktik representasi ini sangat memberi dampak baik positif maupun negativ kepada masyarakatnya, meskipun pada dasarnya perilaku ini telah membantu eksistensi seni lukis flora dan fauna meskipun pada media dan fungsi yang berbeda.
Kata Kunci: representasi, seni lukis Pengosekan, kerajinan.
Authors:
Ni Putu Laras Purnamasari : Universitas PGRI Mahadewa Indonesia
References:
Budiwirman, B., Syeilendra, S., Ramadhan, A., & Syafei, S. (2023). Seni Tradisional dalam Seni Musik Modren: Analisis Berdasarkan Nilai Pendidikan. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 108-115.
Cavallaro, D. (2004). Teori Kritis dan Teori Budaya. Yogyakarta: Niagara.
Purnamasari, N. P. L., & Adiputra, A. M. (2020). Unsur Visual Seni Lukis Flora Dan Fauna Pengosekan Pada Seni Kerajinan Batu Padas Di Desa Singapadu. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Seni, 9(1), 122-133.
Purnamasari, N. P. L. (2022). Identification Of Painting Arts In Padas Stone Crafts In Singapadu Village. Mudra Jurnal Seni Budaya, 37(1), 69-77.
Purnamasari, N. P. L. (2021). Tema Flora dan Fauna, Nataloka Studio. Hasil Dokumentasi Pribadi: 17 Maret 2021, Bali.
Ramadhani, S. A., & Nelmira, W. (2023). Transformasi Motif Burung Merak pada Produk Bordir Kebaya Pila Kebaya di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 56-62.
Sudikan, S. Y. (2001). Metode Penelitian Kebudayaan. Surabaya: UNIPRESS.
Mubarat, H., Saaduddin, S., & Ihaq, M. (2022). Implementasi Ragam Hias Songket Palembang pada Ruang Publik Sebagai Representasi Estetik Budaya Lokal Palembang. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 529-537.
Mudra, I. W., Raharja, I. G. M., & Sukarya, I. W. (2019). Motif Tradisi Wayang Khas Bali pada Penciptaan Seni Keramik. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(2), 320-326.
Mudra, I. W., Mahadi, M., & Karuni, N. K. (2020). Inovasi Produk Kriya Di Bali. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 9(1), 56-63.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v12i2.47185
Article Metrics
Abstract view : 107 timesPDF - 83 times
Copyright (c) 2023 Ni Putu Laras Purnamasari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License