KAJIAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN DAN PENTAHELIX PENDIDIKAN SENI KALIGRAFI ISLAM SANGGAR AL-BAGHDADI MEDAN
Abstract
The gap between hopes in developing the Al-Baghdadi studio and the policies made do not yet have equality. In the process of building a studio, it is important to create a strong foundation strategy, two of which are management and the pentahelix. In fact, the founder of the studio still doesn't know the foundation of management and the concept of the penta-helix. Previous research focused on work analysis, while this research focuses on management and the pentahelix. The aim of the research is to examine the scope of management and pentahelix of the Al-Baghdadi studio. The research was carried out in 2 locations, namely the cities of Medan and Deli Serdang. The research took place for 5 months from October-December 2021 then April-May 2023. The method used was qualitative with a case study design, data collection included participant observation, interviews and document searches, as well as data analysis techniques using data triangulation. Results of the study: 1) The Al-Baghdadi calligraphy studio only has 3 of the 8 scopes of management, namely: curriculum management which is limited to teaching with a hidden curriculum, management of students by carrying out field observation activities in competitions, and management of facilities and infrastructure in the form of study rooms as well as acrylic paint; 2) Pentahelix, Al-Baghdadi studio has collaborated on the 4 pillars of Pentahelix which have been successfully recorded, namely: academics since 2021-2023, community since 2023, government from the chairman of IKAPDA in 2019 in the form of appreciation by giving dowries for works of art, and mass media including newspapers in 2017 and television channels in 2018. This has direct implications for the studio leadership to prepare strategic decisions in building the studio, where previously the leadership was still taboo and did not know the situation of the studio.
Keywords: Calligraphy, Management, Pentahelix.
Abstrak
Kesenjangan antara harapan dalam menumbuh kembangkan sanggar Al-Baghdadi yang terhadap kebijakan yang dibuat belum memiliki kesetaraan. Seharusnya dalam proses pembangunan sanggar, penting untuk membuat strategi pondasi dengan kuat, dua di antaranya adalah manajemen dan pentahelix. Faktanya, pendiri sanggar masih belum mengetahui pondasi manajemen dan konsep pentahelix. Penelitian terdahulu berfokus pada analisis karya, sedangkan penelitian ini berfokus pada manajemen dan pentahelix. Tujuan penelitian untuk mengkaji ruang lingkup manajemen dan pentahelix sanggar Al-Baghdadi. Penelitian dilaksanakan dalam 2 lokasi, yaitu kota Medan dan Deli Serdang. Penelitian berlangsung selama 5 bulan sejak Oktober-Desember 2021 kemudian April-Mei 2023. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus, pengumpulan data meliputi observasi partisipatif, wawancara, dan penelusuran dokumen, serta teknik analisis data menggunakan triangulasi data. Hasil pengkajian: 1) Sanggar kaligrafi Al-Baghdadi hanya memiliki 3 dari 8 ruang lingkup manajemen yaitu: manajemen kurikulum yang terbatas pada pengajaran dengan kurikulum tersembunyi, manajemen peserta didik dengan melakukan aktivitas pengamatan lapangan dalam berkompetisi, dan manajemen sarana juga prasarana dalam bentuk ruang belajar serta cat acrylic; 2) Pentahelix, sanggar Al-Baghdadi telah berkolaborasi pada 4 pilar dari Pentahelix yang berhasil terekam yakni: akademisi sejak tahun 2021-2023, komunitas sejak tahun 2023, pemerintah dari ketua IKAPDA tahun 2019 dalam bentuk apresiasi dengan memberi mahar pada karya seni, dan media massa meliputi surat kabar tahun 2017 serta saluran televisi tahun 2018. Berimplikasi secara langsung kepada pimpinan sanggar untuk menyiapkan keputusan strategis dalam membangun sanggar, yang sebelumnya pimpinan masih tabu dan belum mengetahui situasi sanggarnya.
Kata Kunci: Kaligrafi, Manajemen, Pentahelix.
Authors:
Hadi Alhail : Universitas Negeri Semarang
Wadiyo : Universitas Negeri Semarang
Wandah Wibawanto : Universitas Negeri Semarang
References:
Amri, Chairul. (2023). “Harapan Membesarkan Sanggar”. Hasil Wawancara Pribadi: 23 Februari 2023. Sanggar Al-Baghdadi Medan.
Astuti, R., Warsono, H., & Rachim, A. (2020). Collaborative Governance. Collaborative Governance Dalam Perspektif Publik, 161.
Ayuni, A., & Efi, A. (2020). Manajemen Festival Seni Pertunjukan Pekan Nan Tumpah Di Provinsi Sumatera Barat. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 9(1), 100. https://doi.org/10.24114/gr.v9i1.18100
Baharuddin, M. M. (2010). Manajemen Pendidikan Islam. Malang: UIN-Maliki Press.
Fattah, N. (2012). Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Halibas, A. S., Sibayan, R. O., & Maata, R. L. R. (2017). The Pentahelix Model of Innovation in Oman: An HEI Perspective. Interdisciplinary Journal of Information, Knowledge, and Management, 12, 159–172.
Herdiansah, A. G. (2020). Pengembangan Potensi Kewirausahaan dengan Prinsip PentaHelix di Desa Margamekar Kabupaten Sumedang. Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(3), 539–547. http://jurnal.unpad.ac.id/kumawula/article/view/31078/pdf
Mariana, D., & Oktariani, D. (2023). DI KABUPATEN MEMPAWAH. 12(November).
Syafrizal, S., Efi, A., & Budiwirman, B. (2022). Management Event Seni Pertunjukan Performance Art. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(2), 246. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.34713
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.24114/gr.v13i1.54115
Article Metrics
Abstract view : 28 timesPDF - 11 times
Copyright (c) 2024 Hadi Alhail, Wadiyo Wadiyo, Wandah Wibawanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id
Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License