Cover Image

VISUALISASI MOTIF BUNGONG SEULANGA PADA KARYA WEDDING PHOTO BOOTH

Fifi Vanila, Niko Andeska, Fauziana Izzati

Abstract


Abstrak

Motif bungong seulanga yang berasal dari Aceh Besar mudah dikenali dengan bentuknya yang memiliki lima kelopak melengkung, berbentuk oval simetris dan saling terhubung. Motif bungong seulangamelambangkan simbol wanita yang lemah lembut dan menjadi simbol adat pernikahan. Karya yang diwujudkan berupa karya dekorasi wedding photo dengan objek utama motif bungong seulanga. Motif bungong seulangpada karya tersebut pengkarya aplikasikan dari bentuk asli motif bungong seulanga  yaitu transformasi. Proses penggarapan karya ini menggunakan landasan teori yaitu teori bentuk dan teori fungsi. Metode penggarapan karya ini terdiri dari empat langkah, yaitu tahap pra-perancangan, tahap perancangan, tahap, perwujudan dan tahap penyajian. Karya yang diciptakan berjumlah tujuh karya yang berupa karya fungsional. Karya yang diciptakan yaitu, vas bunga, tutop dalong, gantungan, lampu, kursi dan tirai. Teknik yang digunakan dalam penggarapan karya ini yaitu teknik makram. Fungsi karya yang telah diwujudkan memiliki fungsi personal, fungsi sosial dan fungsi fisik.

Kata Kunci: Motif Bungong seulanga, wedding photo booth


The bungong seulanga motif originating from Aceh Besar is easily recognized by its shape which has five curved petals, symmetrically oval in shape and connected to each other. Bungong seulanga motif. symbolizes a gentle woman and is a symbol of wedding customs.The work created is a wedding photo decoration work with the main object being the bungong seulanga motif. In this work, the creator applied the bungong seulanga motif from the original form of the bungong seulanga motif, namely transformation. The process of creating this work uses a theoretical basis, namely the theory of form and the theory of function. The method of creating this work consists of four steps, namely the pre-design stage, design stage, realization stage and presentation stage.There were seven works created in the form of functional works. The work created incluede flower vases, tutop dalong, hangers, lamps, chairs and curtains. The technique used in making this work is the macrame technique. The function of the work that has been realized has a personal function, social function and physical function.

Keywords: Bungong seulanga motif; wedding photo booth


Full Text:

PDF PDF PDF

References


Faradila, Sarah. 2021. Motif Bungong Mata Uroe Pada Ide Penciptaan Wedding Photo Booth. Skripsi. Program Studi Kriya Seni. Jurusan Seni Rupa dan Desain. Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

Hendriyana, Husen.2021. Metodelogi Penelitian Penciptaan Karya. Yogyakarta:ANDI.

Isnanta, Satriana Didiek. 2020. Metode Penciptaan Seni. Institut Seni Indonesia Surakarta.

Junaidi, T. Dkk. 2017. Ragam Hias Aceh Corak Identitas dan Pemaknaanya Dalam Masyarakat Nelayang dan Peladang. Prodi Pendidikan Sejarah. FKIP. Univesitas Samudra. Jurnal Seuneubok Lada, vol.4, No. 1.

Kartika, Kartika Sony. 2016. Kreasi Artistik. Surakarta: Citra Sains.

. 2017. Seni Rupa Modern. Bandung:

Rekayasa sains.

Safitri, Ema. 2020. Bungong seulanga Pada Baju Kurung. Program Studi Kriya Seni. Fakultas Seni Rupa Dan Desain. Institut Seni Indonesia PadangPanjang.

Ulfa, Sania. 2021. Ragam Rumah Tradisional Aceh Seulimeum Aceh Besar. Skripsi. Banda Aceh. Universitas Islam Negeri Ar-RANIRY.

Zuhriah. 2018. Makna Warna Dalam Tradisi Budaya. Prodi S3 Liguistik. Skripsi. Universitas Hasanuddin.


Article Metrics

Abstract view : 10 times
PDF - 2 times PDF - 2 times PDF - 4 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Lisensi Creative Commons
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.