EVOLUTIONARY TRENDS IN TRADITIONAL WOMEN’S WEDDING ATTIRE: A CASE STUDY OF PESISIR SELATAN REGENCY

Authors

  • Dira Febryanti Universitas Negeri Padang
  • Yuliarma Yuliarma Universitas Negeri Padang

Keywords:

Traditional, Wedding, Attire, Fashion, Design

Abstract

The transformation of traditional women's wedding attire in Pesisir Selatan Regency is influenced by the evolution of time, technology, and fashion trends. This shift affects clothing arrangements, design, and aesthetic values. If not properly documented, there is a concern that future generations may lose their cultural identity in traditional wedding attire. Therefore, this study aims to describe the changes in clothing arrangements, design, and aesthetic values of traditional women's wedding attire in Pesisir Selatan Regency.This study employs a qualitative descriptive method and was conducted from July 30, 2023, to November 2024, using both primary and secondary data. The analysis is conducted through data reduction, data presentation, and conclusion drawing, while data validity is ensured through triangulation, peer examination, and auditing. The findings reveal significant changes: the baju kurungbasiba has transitioned into a baju kurung pas badan, the sarungsongketbalapak has been replaced with fabric matching the attire, and the tokah, originally a long shawl, has become more practical. Accessories such as sunting and jewelry have also undergone modernization.In terms of design, there have been transformations in silhouette, color, material, motifs, and decorative techniques. These changes reflect an adaptation to fashion trends but may also diminish cultural authenticity. Efforts toward preservation are necessary to ensure that cultural values remain intact.

References

Agusti, E. (2015). Pakaian pengantin dalam perkawinan masyarakat Minangkabau Padang. Humaniora, 53(9), 158.

Amira, D., & Suci, P. H. (2024). Studi tentang busana pengantin pria adat Basandiang Duo di Nagari Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 13(1).

Aurora, N. S., Octavia, W. M., & Sari, I. P. (2023). Membangkitkan kecintaan generasi muda terhadap songket Pandai Sikek warisan budaya Minangkabau. Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik, B01-B14

Ayu, P., & Yuliarma. (2024). Kajian bentuk dan makna busana pengantin wanita di Nagari Padang Magek Kabupaten Tanah Datar. Jurnal Artefak, 11(2), 245–254.

Dita, R. R., & Yuliarma. (2024). Perubahan desain hiasan busana adat tradisional wanita Takuluak Barembai. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 11(11), 4883–4890. Available online: http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/index.

Desmaleni, R., Efi, A., & Yuliarma. (2014). Studi tentang desain ragam hias pakaian pengantin tradisional Lubuk Begalung Padang. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT Universitas Negeri Padang.

Ernawati, et. al. (2008). Tata busana jilid 2. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Harmelia, C., & Yuliarma, Y. (2021). Perubahan desain busana adat pengantin wanita di Kota Pariaman Sumatera Barat. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(2), 515. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.29093.

Nasution, R. D. (2017). Pengaruh modernisasi dan globalisasi terhadap perubahan sosial budaya di Indonesia. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik, 21(1), 30–42. https://scholar.google.com/citations

Sahira, Y., & Yuliarma. (2023). Perubahan desain kebaya pengantin perempuan tradisional Minangkabau pada upacara adat menikah di Kota Padang Sumatera Barat. Pesona – Jurnal Pendidikan Tata Busana, 3(2), 106–112. https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/pesona/index

Sari, D. P., Ramainas, R., & Yuliarma. (2015). Studi tentang busana pengantin Melayu Jambi di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. Artikel, Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT Universitas Negeri Padang.

Schulte Nordholt, H. (Ed.). (2005). Outward appearances: Trend, identitas, kepentingan.LKis.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Susiani, R., & Ernawati. (2019). Strategi produk bordir di Kapalo Koto, Koto Tangah Simalanggang, Kota Payakumbuh (Studi kasus di usaha bordir Limpapeh’s Kebaya). Gorga: Jurnal Seni Rupa, 8(1).

Thaib, P. R. R. (2014). Pakaian adat perempuan Minangkabau. Penerbit Bundo Kanduang, Propinsi Sumatera Barat.

Yuliarma. (2003). Studi tentang desain hiasan pada bordir di industri kerajinan Kec. Tilatang Kamang, Kab. Agam, Sumatera Barat.http://repository.unp.ac.id/id/eprint/21978

Yuliarma. (2016). The art of embroidery. Jakarta: KPG.

Yuliarma, Y., & Arvany, Y. P. (2023). Perubahan desain motif sulaman benang emas pada busana pengantin wanita di Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Home Economics Journal, 7(1), 8–15. https://doi.org/10.21831/hej.v7i1.59408

Yuliarma, & Haura, A. T. (2022). Kombinasi warna sulaman suji cair pada produk selendang di daerah Koto Gadang Sumatera Barat. Jurnal Kajian Seni, 9(1), 98–115.

Yuliarma, & Ismalita, V. N. (2023). Karakteristik sulaman benang emas pada baju pengantin tradisional Minangkabau di Kecamatan Lubuk Begalung. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 12(2), 98–115. https://doi.org/10.25124/gorga.v12i2.5383.

Yuliarma, & Sari, Y. N. (2023). Kajian nilai estetis desain motif sulaman benang emas dan nilai fungsi banta gadang pada pelaminan Minangkabau. Jurnal Rupa, 8(1). https://doi.org/10.25124/rupa.v8i1.5383.

Downloads

Published

2025-06-30

How to Cite

Febryanti, D., & Yuliarma, Y. (2025). EVOLUTIONARY TRENDS IN TRADITIONAL WOMEN’S WEDDING ATTIRE: A CASE STUDY OF PESISIR SELATAN REGENCY. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 14(1), 255–262. Retrieved from https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/gorga/article/view/64572

Issue

Section

Gorga : Jurnal Seni Rupa

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.