Seblak sebagai Comfort Food dan Identitas Budaya Generasi Z

Sebuah Pendekatan Fenomenologi

Penulis

  • Rostika Yuliani Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-4099-2855
  • Lu’lu Mutia Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
  • Xaverius Alberto Lartutul Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia https://orcid.org/0009-0004-8317-6833
  • Sa’adatul Aliyah Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia
  • Mariani Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jawa Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.24114/edukasikultura.v12i2.69675

Kata Kunci:

Camilan Seblak, Generasi Z, Fenomenologis, comfort food, identitas budaya

Abstrak

Seblak, camilan khas Sunda yang terbuat dari kerupuk basah dengan rasa pedas, kini telah menjadi bagian dari budaya populer yang digemari oleh Generasi Z. Meskipun banyak penelitian sebelumnya telah mengkaji seblak dari perspektif kuliner, ekonomi, dan promosi produk, penelitian yang menyoroti makna sosial, identitas budaya, dan dimensi gender dalam konsumsi seblak relatif terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna konsumsi seblak di kalangan Generasi Z menggunakan pendekatan fenomenologis Alfred Schutz. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan delapan informan di Kota Bandung yang dipilih secara purposif. Hasil menunjukkan bahwa seblak tidak hanya diinterpretasikan sebagai makanan pedas dan murah, tetapi juga sebagai makanan penghibur yang berfungsi sebagai penghilang stres, sarana memperkuat interaksi sosial, dan simbol identitas budaya Sunda. Selain itu, dimensi gender juga muncul, di mana konsumsi seblak oleh pria sering dikaitkan dengan perubahan dalam maskulinitas. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan studi komunikasi budaya dan studi makanan, khususnya mengenai cara Generasi Z membangun makna tentang makanan tradisional di era media sosial.

Referensi

Afriani, M., Pratama, T. 2022. Pengaruh Cita Rasa dan Variasi Menu Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen di Rumah Makan Aneka Seblak Sei Panas Kota Batam. Jurnal Mata Pariwisata 01 (02).55-61.

Ariestiningsih, E.S., Syarifah, D.F. 2024. Factors That Cause Unhealthy Eating Behavior in Generation Z of Indonesia : A Case Study. Formosa : Journal of Applied Science 3 (1). 413-428.

Atteng, S,P., Nana, F.M.A, Kamilla, R., Alliyatussadah, I., Asih, R.S. 2021. Tren Kuliner Seblak Sebagai Faktor Pendukung Perekonomian Masyarakat Milenial. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1 (3).73-78.

Azzahra, A.F., Aryani, D.I. 2023. Overview of The Promotion of Seblak SMES Culinary Products Through A Consumer Preference Apporach (Case Study : Seblak Seuhah) Gastronary (Gastronomy and Culinary Art) 2 (1). 17-21.

Basoni, S. (2024). Seblak Disebut Makanan Tak Maskulin, Memicu Perdebatan. Retrieved from: https://food.detik.com/info-kuliner/d-7470547/seblak-disebut-makanan-tak-maskulin-memicu-perdebatan

Creswell, J. W. (2013). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed) (Ketiga). Pustaka Pelajar.

Creswell, J. W. (2018). 30 Keterampilan Esensial untuk Peneliti Kualitatif (R. Kusmini, Ed.). Pustaka Pelajar.

Fischler, C. (1988). Food, Self and Identity. Social Science Information, 27(2), 275–292.

Hidayati, N. (2020). Culinary Heritage and Local Identity: The Case of Seblak in Bandung. Journal of Indonesian Culinary Studies, 5(2), 45-58.

Intani, R.2014. Kiat Penjual Makanan Tradisional dalam Menembus Pasar. Patanjala 6 (2). 315-328.

Kriyantono, R. (2020). Teknik Praktis Riset Komunikasi Kuantitatif dan Kualitatif (2nd ed.). Prenadamedia Group.

Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi (Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian). Widya Padjajaran.

Maulydia, Y. Hidayat, D., Purwadhi. 2023. Branding Produk Seblak Melalui Marketplace dan Instagram. Jurnal Communio : Jurnal Ilmu Komunikasi 12 (1).13-25.

Mulyana, D. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya) (P. Latifah, Ed.; Revisi). PT Remaja Rosdakarya.

Sejarah dan Sosial. 2025. Sejarah Seblak, Camilan Klasik Sunda hingga Kuliner Kekinian Favorit. Retrieved From : https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/sejarah-seblak-camilan-klasik-sunda-hingga-kuliner-kekinian-favorit-24qSVtlWhoP/full

Probyn, E. (2010). Carnal Appetites: FoodSexIdentities. London: Routledge.

Rozin, P. (2005). The Meaning of Food in Our Lives: A Cross-Cultural Perspective on Eating and Well-Being. Journal of Nutrition Education and Behavior, 37(2), 107–112.

Sugiah, Awaludin,A.A., Mar’atiningsih, L., Sulhan, M.H., Mutmaina, G.N.

Mamay, Nurisari.,A., Utari,M.R., Leona, D. 2025. Gambaran Kadar Trigriserida Pada Mahasiswa Penikmat Seblak di Kampus Stikes Karsa Husada Garut. Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum 3(1). 82-96.

Tya Eka Yulianti. 2023. Mengenal Sejarah Asal Usul Seblak Khas Bandung. Retrieved From : https://www.detik.com/jabar/kuliner/d-6578953/mengenal-sejarah-asal-usul-seblak-khas-bandung

Yasyi, D. N. (2020, April 26). Sejarah Cireng Bandung dan Nilai Budaya di Belakangnya. Https://Www.Goodnewsfromindonesia.Id/2020/04/26/Sejarah-Cireng-Bandung-Dan-Nilai-Budaya-Di-Belakangnya. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/04/26/sejarah-cireng-bandung-dan-nilai-budaya-di-belakangnya

Unduhan

Diterbitkan

2025-10-14

Cara Mengutip

Rostika Yuliani, Lu’lu Mutia, Xaverius Alberto Lartutul, Sa’adatul Aliyah, & Mariani. (2025). Seblak sebagai Comfort Food dan Identitas Budaya Generasi Z: Sebuah Pendekatan Fenomenologi . CULTURAL EDUCATION JOURNAL OF LITERATURE AND CULTURE, 12(2). https://doi.org/10.24114/edukasikultura.v12i2.69675

Artikel Serupa

1 2 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.