Seblak sebagai Comfort Food dan Identitas Budaya Generasi Z
Sebuah Pendekatan Fenomenologi
DOI:
https://doi.org/10.24114/edukasikultura.v12i2.69675Kata Kunci:
Camilan Seblak, Generasi Z, Fenomenologis, comfort food, identitas budayaAbstrak
Seblak, camilan khas Sunda yang terbuat dari kerupuk basah dengan rasa pedas, kini telah menjadi bagian dari budaya populer yang digemari oleh Generasi Z. Meskipun banyak penelitian sebelumnya telah mengkaji seblak dari perspektif kuliner, ekonomi, dan promosi produk, penelitian yang menyoroti makna sosial, identitas budaya, dan dimensi gender dalam konsumsi seblak relatif terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna konsumsi seblak di kalangan Generasi Z menggunakan pendekatan fenomenologis Alfred Schutz. Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan delapan informan di Kota Bandung yang dipilih secara purposif. Hasil menunjukkan bahwa seblak tidak hanya diinterpretasikan sebagai makanan pedas dan murah, tetapi juga sebagai makanan penghibur yang berfungsi sebagai penghilang stres, sarana memperkuat interaksi sosial, dan simbol identitas budaya Sunda. Selain itu, dimensi gender juga muncul, di mana konsumsi seblak oleh pria sering dikaitkan dengan perubahan dalam maskulinitas. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan studi komunikasi budaya dan studi makanan, khususnya mengenai cara Generasi Z membangun makna tentang makanan tradisional di era media sosial.Referensi
Afriani, M., Pratama, T. 2022. Pengaruh Cita Rasa dan Variasi Menu Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen di Rumah Makan Aneka Seblak Sei Panas Kota Batam. Jurnal Mata Pariwisata 01 (02).55-61.
Ariestiningsih, E.S., Syarifah, D.F. 2024. Factors That Cause Unhealthy Eating Behavior in Generation Z of Indonesia : A Case Study. Formosa : Journal of Applied Science 3 (1). 413-428.
Atteng, S,P., Nana, F.M.A, Kamilla, R., Alliyatussadah, I., Asih, R.S. 2021. Tren Kuliner Seblak Sebagai Faktor Pendukung Perekonomian Masyarakat Milenial. De Cive : Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 1 (3).73-78.
Azzahra, A.F., Aryani, D.I. 2023. Overview of The Promotion of Seblak SMES Culinary Products Through A Consumer Preference Apporach (Case Study : Seblak Seuhah) Gastronary (Gastronomy and Culinary Art) 2 (1). 17-21.
Basoni, S. (2024). Seblak Disebut Makanan Tak Maskulin, Memicu Perdebatan. Retrieved from: https://food.detik.com/info-kuliner/d-7470547/seblak-disebut-makanan-tak-maskulin-memicu-perdebatan
Creswell, J. W. (2013). Research Design (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed) (Ketiga). Pustaka Pelajar.
Creswell, J. W. (2018). 30 Keterampilan Esensial untuk Peneliti Kualitatif (R. Kusmini, Ed.). Pustaka Pelajar.
Fischler, C. (1988). Food, Self and Identity. Social Science Information, 27(2), 275–292.
Hidayati, N. (2020). Culinary Heritage and Local Identity: The Case of Seblak in Bandung. Journal of Indonesian Culinary Studies, 5(2), 45-58.
Intani, R.2014. Kiat Penjual Makanan Tradisional dalam Menembus Pasar. Patanjala 6 (2). 315-328.
Kriyantono, R. (2020). Teknik Praktis Riset Komunikasi Kuantitatif dan Kualitatif (2nd ed.). Prenadamedia Group.
Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi (Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian). Widya Padjajaran.
Maulydia, Y. Hidayat, D., Purwadhi. 2023. Branding Produk Seblak Melalui Marketplace dan Instagram. Jurnal Communio : Jurnal Ilmu Komunikasi 12 (1).13-25.
Mulyana, D. (2020). Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya) (P. Latifah, Ed.; Revisi). PT Remaja Rosdakarya.
Sejarah dan Sosial. 2025. Sejarah Seblak, Camilan Klasik Sunda hingga Kuliner Kekinian Favorit. Retrieved From : https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/sejarah-seblak-camilan-klasik-sunda-hingga-kuliner-kekinian-favorit-24qSVtlWhoP/full
Probyn, E. (2010). Carnal Appetites: FoodSexIdentities. London: Routledge.
Rozin, P. (2005). The Meaning of Food in Our Lives: A Cross-Cultural Perspective on Eating and Well-Being. Journal of Nutrition Education and Behavior, 37(2), 107–112.
Sugiah, Awaludin,A.A., Mar’atiningsih, L., Sulhan, M.H., Mutmaina, G.N.
Mamay, Nurisari.,A., Utari,M.R., Leona, D. 2025. Gambaran Kadar Trigriserida Pada Mahasiswa Penikmat Seblak di Kampus Stikes Karsa Husada Garut. Jurnal Riset Ilmu Kesehatan Umum 3(1). 82-96.
Tya Eka Yulianti. 2023. Mengenal Sejarah Asal Usul Seblak Khas Bandung. Retrieved From : https://www.detik.com/jabar/kuliner/d-6578953/mengenal-sejarah-asal-usul-seblak-khas-bandung
Yasyi, D. N. (2020, April 26). Sejarah Cireng Bandung dan Nilai Budaya di Belakangnya. Https://Www.Goodnewsfromindonesia.Id/2020/04/26/Sejarah-Cireng-Bandung-Dan-Nilai-Budaya-Di-Belakangnya. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/04/26/sejarah-cireng-bandung-dan-nilai-budaya-di-belakangnya
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Rostika Yuliani, Lu’lu Mutia, Xaverius Alberto Lartutul, Sa’adatul Aliyah, Mariani

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.Penulis.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (Refer to The Effect of Open Access).

