MENURUNKAN KECEMASAN KORBAN KEKERASAN DALAM BERPACARAN DENGAN TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIS (Studi Kasus di Kota Salatiga)
Abstract
Kecemasan adalah sebuah kegelisahan atau ketakutan pada sesuatu yang bisa dirasakan oleh semua manusia, termasuk perempuan korban kekerasan dalam berpacaran. Perempuan korban kekerasan dalam berpacaran dapat menyebabkan munculnya beberapa perilaku negatif seperti suka melamun, perasaan cemas yang berlebihan, sulit berkonsentrasi, sulit tidur, rasa takut pada laki-laki, dan selalu berprasangka buruk pada sesuatu yang belum mungkin akan terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan ini dengan memberikan intervensi teknik desensitisasi sistematis kepada perempuan yang mengalami kecemasan akibat kekerasan dalam pacaran di Kota Salatiga. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan Participatory Action Research. Jumlah partisipan dua orang perempuan korban kekerasan dalam pacaran, yang di peroleh dari focus group discussion. Peneliti juga melakukan pengukuran sebelum dan sesudah intervensi untuk mengetahui efek teknik desensitisasi sistematis. Berdasarkan hasil pengukuran setelah intervensi menunjukan terjadi penurunan tingkat kecemasan pada kedua partisipan. Penurunan tingkat kecemasan bervariasi tergantung masalah dan pemahaman partisipan dalam proses intervensi. Penelitian ini disimpulkan berhasil bahwa intervensi teknik desensitisasi sistematis dapat menurunkan tingkat kecemasan perempuan korban kekerasan dalam pacaran.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ariestina, D. (2009). Kekerasan dalam pacaran pada siswi SMA di Jakarta. KESMAS, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 3(4), 161-170.
Arruhul Jaddid. (2011). Desensitisasi Sistematik. http://isnabkum.blogspot.com/2011010archive.html. Diunduh tanggal 18 juni 2011, pukul 20.21 WIB
Ayers, joe dan Tim Hopf. (1993). Coping With Speech Anxiety. New Jersey: Ablex Publishing Corporation.
Benokraitis, N. V. (1996). Marriages and families 2nd edition: changes, choices and constraint. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Bernstein, D. A., Borkovec, T. D., Hazlett-Stevens, H. (2000). New Directions in Progressive Relaxation Training: A Guidebook for Helping Professionals. Westport: Praeger Publisher
Breiding, M. J., Basile, K. C., Smith, S. G., Black, M. C., & Mahendra R. (2015). Intimate partner violence surveillance uniform definitions and recommended data elements. National Center for Injury Prevention and Control. Ditemu kembali dari http://www.cdc.gov/violenceprevention/pdf/intimatepartnerviolence.pdf
Corey, G. (2007). Teori dan praktek konseling & psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.
Corey, G. (2009). Teori dan Praktek Konseling & Terapi. Bandung: Refika Aditama.
DeGenova, M. K., & Rice, P. (2005) Intimate relationship, marriage and family. 6th Edition. Boston : McGraw Hill.
Karsner, L. (2001). Belief about partners personal qualities that facilitate intimacy. Journal of marriage & the family, Vol. 7,35-36.
Komnas Perempuan. (2014). Kegentingan kekerasan seksual: Lemahnya upaya penanganan negara, catatan KTP tahun 2013. Jakarta. Retrieved from https://www.komnasperempuan.go.id /file/pdf_file/Catatan Tahunan/12.PP5_CATAHU 2014.pdf
Komnas Perempuan. (2017). Labirin kekerasan terhadap perempuan: Dari gang rape hingga femicide, alarm bagi negara untuk bertindak tepat, catatan KTP 2016. Jakarta. Retrieved from https://www.komnasperempuan.go.id /file/pdf_file/2017 Siaran Pers/Lembar Fakta Catahu 2017.pdf
Komnas Perempuan. (2018). Tergerusnya ruang aman perempuan dalam pusaran politik populisme, catatan KTP 2017. Jakarta. Retrieved from https://www.komnasperempuan.go.id /file/pdf_file/2018/Publikasi/Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan 2018.pdf
Martha. (2003). Kekerasan dan hukum. Yogjakarta: UII Press.
Marcelina, L. (2008). Dampak psikologis remaja yang pernah mengalami kekerasan seksual (Skripsi Starata-1). Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang.
Martin, G., & Pear, J. (2015). Modifikasi perilaku makna dan penerapannya. Edisi Kesepuluh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Murray, J. (2007). But I love him: Protecting your teen daughter from controlling, abusive dating relationships. New York, NY: Harper Collins.
Nelson, Richard dan Jones. (2005). Pratical Counseling and Helping Skills Fifth Eition. London : Sage Publications.
Peurifoy, R. Z. (2005). Anxiety, phobias, & panic: A step by step program for regaining control of your life (2 nd ed). US: Warner Books.
Pratiwi, P. C. (2017). Upaya Peningkatan Self-Esteem Pada Dewasa Muda Penyitas Kekerasan Dalam Pacaran Dengan Cognitive Behavior Therapy. Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal Of Indigenous Psychology, 4(2), 141-159.
Rachmayanie, R., Sari, N. P., & Sulistiyana, S. (2016). Keefektifan Teknik Konseling Systematic Desentization dalam Mengatasi Kecemasan Siswa terhadap Ujian di SMAN 6 Banjarmasin. Keefektifan Teknik Konseling Systematic Desentization dalam Mengatasi Kecemasan Siswa terhadap Ujian di SMAN 6 Banjarmasin.
Rachman, S (2004). Anxiety (2 th ed). New York: Psychology Press Ltd.
Safitri, W. A., & Sama’i. (2013). Dampak kekerasan dalam berpacaran. Jurnal Ilmu Kesejahteraan Sosial, 1(1), 1-6.
Santoso, Y. J. (2015). Komitmen dalam Berpacaran pada Korban Kekerasan dalam Berpacaran (Doctoral dissertation, Program Studi Psikologi FPSI-UKSW).
Siagian, O.M. (2010). Gambaran bentuk-bentuk dating violence remaja yang berpacaran di Kota Medan. Skripsi. Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara.
Soewondo, S. (2012). Panduan dan Instruksi Latihan Relaksasi Progresif. Dalam “Compact Disc” yang diproduksi oleh LPSP3. Depok : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Sternberg, R. J. (1996). Love stories. Personal Relationships, Vol. 3, Hal. 1359–1379.
Supratik, A. (1995). Komunikasi antara pribadi tinjauan psikologi. Jakarta: Kanisius.
Tisyah, Dewi, W., & Rochana, Erna. (2013). Analisis kekerasan pada masa pacaran (dating violence). Jurnal Sociologie, 1(1), 1-9.
Walker LE. (1979). The battered woman. New York: Harper & Row.
Warkentin, J. (2008). Dating violence and sexual assault among college men: Cooccurrence, predictors, and differentiating factors. OHIO: Dept Of Psychology.
Yayasan Pulih. (2015). Love without violence: Relasi sehat vs kekerasan dalam pacaran [Booklet Psikoedukasi Remaja]. Jakarta: Yayasan Pulih.
DOI: https://doi.org/10.24114/konseling.v21i2.41107
Article Metrics
Abstract view : 597 timesPDF - 538 times
Copyright (c) 2022 Sofyan Aye, Sutarto Wijono, Arianti Ina Restiani Hunga
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.