Gambaran Subjective Well-Being Pada Wanita Yang Aktif Dalam Kegiatan Ngayah Di Bali
DOI:
https://doi.org/10.24114/psikologikonseling.v18i1.66952Keywords:
Kebudayaan, Kesehatan Mental, Ngayah, Subjective Well-BeingAbstract
Ngayah merupakan tradisi dari Bali yang berupa kegiatan gotong royong,dimana kegiatan ini bisa dilakukan dalam lingkup kepada tuhan maupun kepada manusia. Wanita yang sudah menikah akan memiliki tanggung jawab untuk ngayah di banjar (lingkungan) mereka, yang dimana wanita juga memiliki tanggung jawab untuk menjadi ibu rumah tangga, dan bekerja. Memiliki banyak tanggung jawab akan membuat beban kerja yang berat sehingga dapat mempengaruhi Subjective Well-Being. Subjective Well-Being merupakan perasaan seseornag tentang hidupnya termasuk perasaan positif, negatif serta mampu menilai kepuasan hidupnya. Penelitian ini dilakukan guna memahami lebih dalam lagi mengenai Subjective Well-Being pada wanita yang aktif dalam kegiatan ngayah terutama yang sudah menikah. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi kualitatif dan melibatkan tiga subjek yang aktif dalam kegiatan ngayah. Metode pengumpulan data menggunakan studi literatur dan wawancara dan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman yaitu melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan subjektif setiap subjek berbeda-beda namun memiliki tingkat yang hampir sama yaitu saling berkesinambungan. Selain itu, tidak hanya kepuasan hidup, pengalaman bahagia, emosi negatif, dan penyelesaian masalah yang dapat dikatakan kesejahteraan subjektif, namun terdapat hubungan dengan penerimaan diri individu.References
Bawono, Y. (2017). Pernikahan dan Subjective Well-Being: Sebuah Kajian Meta-Analisis. Biopsikososial : Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1), 101-116.
Compton, W., & Hoffman, E. (2013). Positive psychology: The science of happiness and flourishing(second edition). . Cengage Learning.
Dewi, L., & N, N. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi subjective well-being. Jurnal Psikologi Terapan dan Pendidikan, 1(1), 54-62.
Dharmayoga, I. A. (2021). Peremouan dan Budaya patriarki dalam tradisi, keagamaan di bali (studi kasus posisi spuerordinat dan subordinat laki-laki dan perempuan. Danapati : jurnal ilmu komunikasi 1(2), 139-152.
Diener, E., & Ryan, K. (2009). Subjective well-being: a general overview . South African Journal of Psychology, 39(4), 391-406.
Diener, E., Oishi, S., & Lucas, R. E. (2015). National Accounts of Subjective Well-Being . American Psychologyst, 70, 234-242.
Diener, E., Suh, E. M., Lucas, R. E., & Smith, H. L. (1999). Subjective Well-Being: There Decades of Progress. Psychological Bulletin, 125(2), 276-302.
Gelgel, N. R. (2016). Perempuan Gianyar dan Belenggu Ranah Publik dan Privat. Jurnal Kajian Bali, VI (10), 173-210.
Hadi, A., Asrori, & Rusman. (2021). Penelitian Kualitatif studi fenomenologi, Case Study, Grounded Theory, Etnografi, Biografi. Jawa Tengah: CV. Pena Persada.
Indraswari, D. P. (2019). Subjective Well Being Ditinjau dari Kualitas Perkawinan pada Pasangan Suami Istri di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Mahasiswa Psikologi, 1(2), 159-167.
Jayanti, N. (2014). Ngayah Di Desa Adat Kawan, Bangli.
Lawrence , E. M., Rogers, R. G., Zajzcova, A., & Wadsworth, T. (2019). Marital happiness, marital status, health, and longevity. Journal of Happiness Studies 20(5), 1539-1561.
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). An Expanded Sourcebook Qualitative Data Analysis. London: Sage Publications.
Nurwadani, P. (2016). Pendidikan Agama Hindu untuk Perguruan Tinggi. . Jakarta: Ristekdikti.
Pitriani, N. (2020). Tradisi Ngayah sebagai Wadah Komunikasi Masyarakat Hindu Perspektif Pendidikan Humanis-Religius.
Prapmika, N. C., & Sukmayanti, L. K. (2018). HUBUNGAN SIKAP TERHADAP AYAHAN DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PEREMPUAN HINDU BALI DI DESA ADAT LEGIAN. Jurnal Psikologi Udayan, 114-125.
Putra, M. (2015). Religiusitas dan Kesejahteraan Subyektif Penderita HIV/AIDS Perempuan di Surabaya. . Psikologis 3(1), 125-139.
Sena, I. M. (2010). IMPLEMENTASI KONSEP ”NGAYAH”DALAM MENINGKATKAN TOLERANSI KEHIDUPAN UMAT BERAGAM DI BALI. IHDN Denpasar, 1-7.
Soto, C. J. (2015). s Happiness Good for Your Personality? Concurrent and Prospective Relations of the Big Five With Subjective Well‐Being. Journal Of Personality, 83, 45-55.
Tandiono, I. M., & Sudagijono, J. S. (2016). GAMBARAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA WANITA USIA DEWASA MADYA YANG HIDUP MELAJANG. Jurnal Experientia, 4(2), 49-64.
Utomo, M. S., & Widyastuti. (2023). Hubungan Antara Kebersyukuran Dengan Kesejahteraan Subjectif Pada Karyawan CV X. Universitas Muhammadiyah Sudiarjo, 1-3.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ni Made Rajani Septiani Putri Widana, Nanda Yunika Wulandari, Moordiningsih, Sheilla Varadhila Peristianto, Angelina Dyah Arum

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.