PENGARUH SELF-ESTEEM, DUKUNGAN SOSIAL, DAN PROBLEM FOCUSED COPING TERHADAP KEINGINAN BUNUH DIRI PADA REMAJA KORBAN BULLYING DI UNIT PPA SATRESKRIM POLRES PONOROGO
DOI:
https://doi.org/10.24114/psikologikonseling.v17i2.69403Keywords:
Keinginan Bunuh Diri; Self-Esteem; Dukungan Sosial; Problem Focused Coping, Suicide Desire; Self-Esteem; Social Support; Problem Focused CopingAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-esteem, dukungan sosial, dan problem focused coping terhadap keinginan bunuh diri pada remaja korban bullying di Unit PPA Satreskrim Polres Ponorogo. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dan survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah (1) remaja berusia 10-24 tahun; (2) pernah mengalami bullying. Sampel dalam penelitian ini adalah korban bullying yang ditangani di Unit PPA Satreskrim Polres Ponorogo, berjumlah 39 responden.Teknik penentuan sampel yang digunakan yakni purposive sampling dananalisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah multiple regression analysis.Keseluruhan komputasi olah data menggunakan SPSS 20.0 for Windows. Hasil uji hipotesis secara simultan diperoleh nilai R Square sebesar 0,455, dan nilai R sebesar 0,674 dengan nilai signifikansi 0,000 (p < 0,01), memberikan sumbangan efektif sebesar45,5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis mayor diterima, dimana ada pengaruh signifikan self-esteem, dukungan sosial, dan problem focused coping secara simultan terhadap keinginan bunuh diri. Uji hipotesis minor, nilai (t) untuk pengaruh self–esteem (X1) terhadap keinginan bunuh diri (Y) adalah (t) sebesar –0,521, dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,01, memberikan sumbangan efektif sebesar 7,94%, sehingga disimpulkan ada pengaruh negatif variabel self–esteem (X1) terhadap keinginan bunuh diri (Y), hipotesis minor (X1) diterima. b) Selanjutnya, diketahui nilai (t) -0,532, dengan nilai signifikansi pengaruh dukungan sosial (X2) terhadap keinginan bunuh diri (Y) sebesar 0,000 < 0,01 memberikan sumbangan efektif sebesar 8,56%, maka disimpulkan ada pengaruh negatif variabel dukungan sosial (X2) terhadap keinginan bunuh diri (Y), hipotesis minor (X2) diterima. c) Nilai (t) pengaruh problem focused coping (X3) terhadap keinginan bunuh diri (Y) adalah (t) sebesar -0,648 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,01 memberikan sumbangan efektif sebesar 29%, sehingga disimpulkan ada pengaruh negatif variabel problem focused coping (X3) terhadap keinginan bunuh diri (Y). Hipotesis minor (X3) diterima, bermakna ada pengaruh negatif pada variabel problem focused coping terhadap keinginan bunuh diri. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh yang signifikan self-esteem, dukungan sosial, dan problem focused copingi secara simultan terhadap keinginan bunuh diri sebesar 45,5%.References
D Brito, Oliveira. (2013). Bullying and self-esteem in adolescents from public schools.Jornal de Pediatria, 89 (6), 601-607. https://doi.org/10.1016/j.jped.2013.04.001
Carver, Scheier. (1989). Assessing coping strategies: A theoretically based approach. Journal of Personality and Social Psychology, 56 (2), h.268. https://doi.org/10.1037/0022-3514.56.2.267.
C. M., & T. A. (1987).Does coping help? A reexamination of the relation between coping and mental health. Journal of Personality and Social Psychology, 53(2), 337–348. https://doi.org/10.1037/0022-3514.53.2.337.
Cohen & Hoberman.(1983). Positive events and social support as buffers of life change stress. Journal of Applied Social Psychology. 13, 2, pp. 99-125.
Crothers and Levinson. (2004). Assessment of bullying: A review of methods and instruments. Journal of Counseling & Development • Fall 2004 • (82). https://doi.org/10.1002/j.1556-6678.2004.tb00338.x.
Ekasari dan Yuliyana. (2012). Kontrol diri dan dukungan teman sebaya dengan coping stress pada remaja. Jurnal Soul, 5 (2). https://jurnal.unismabekasi.ac.id/index.php/soul/article/view/629.
Fitriyah. (2019). Coping strategy pada individu dewasa madya yang memasuki fase empty nest: Studi kasus pada individu yang pernah melakukaan percobaan bunuh diri. (Skripsi). Fakultas Psikologi. Universitas Airlangga Surabya.
Harun.(2018). Hubungan antara coping stress dan iklim kelas terhadap school well-being pada siswa SMP. (Tesis). Fakultas Psikologi. Magister Psikologi Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
Indirawati.(2006). Hubungan antara kematangan beragama dengan strategi coping. Jurnal Psikologi. Universitas Diponegoro, 3 ( 2), h. 73.
Khairunnisa.(2018). Pengaruh dukungan sosial dan hopelessness terhadap Ide bunuh diri, (Skripsi). Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kurniasari, Rahmasari. (2020). Ide bunuh diri pada korban bullying. Character: Jurnal Penelitian Psikologi, 7 (3). https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/character/article/view/36075.
Lestari. (2022). Pengaruh motivasi kerja dan self efficacy guru terhadap subjective well-being. (Tesis). Fakultas Psikologi. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Mayangsari.(2015). Pengaruh self-esteem, moral disengagement, dan pola asuh terhadap remaja pelaku cyberbullying, (Skripsi). Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.114 hlm ; 29 . http://repository.uinjkt.ac.id/dscape/handle/123456789/37493.
Pertiwi, Wardani. (2019). Harga diri remaja dan pola asuh orang tua sebagai faktor protektif ide bunuh diri. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah Stikes Kendal, 9 (3), 249-258. LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal. doi: https://doi.org/10.32583/pskm.9.3.2019.301-310.
Pratiwi, Rahmanillah, Sari. (2018). Pengaruh social support dan self-esteem terhadap subjective well-being remaja korban bullying di pondok pesantren. Intuisi Jurnal Psikologi Ilmiah, 10 (3) http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/INTUISI Terindeks DOAJ: 2541-2965.
Puspita, Kustanti, S.Psi., M.Psi. (2018). Hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dengan perundungan pada siswa SMP PL Domenico Savio Semarang. Jurnal Empati, 7 (4), 252-259.
Putri, Mirza. (2018). Kohesivitas kelompok dan kualitas kehidupan kerja pada karyawan.seurune. Jurnal Psikologi Unsyiah, 1 (1), ISSN 2614-6428. doi: Https://Doi.Org/10.24815/S-Jpu.V1i1.9916.
Rahmi. (2015). Pengaruh bimbingan agama ustadz bachtiar nasir terhadap kemampuan coping remaja di Ar-Rahman Qur’anic Learning Islamic Center Tebet Jakarta Selatan. (Skripsi), Program Studi Bimbingan Dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ratih, Tobing. (2016). Konsep diri pada pelaku percobaan bunuh diri pria usia dewasa muda di Bali. Jurnal Psikologi Udayana edisi khusus Cultural Health Psychology, 56-70. Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana. ISSN: 2354 5607 56.
Reynders, Kerkhof, Berghs, Audenhove. (2013). Attitudes and stigma in relation to help-seeking intentions for psychological problems in low and high suicide rate regions. Soc Psychiatry Psychiatr Epidemiol.doi: 10.1007/s00127-013-0745-
Reynolds. (1991). Psychometric characteristics of the adult suicidal ideation questionnaire in college students.Journal of Personality Assessment. 56(20), 289-307. DOI: 10.1207/s.15327752jpa5602_9.
Rivers and Smith.(1994). Types of bullying behaviour and their correlates. aggressive behavior volume 20, pages 359-368. https://doi.org/101002/1098-2337(1994)20:5<359::aid ab2480200503>3.0.co;2-j.
Santoso, Hasanah, Asiah, Kirana. (2017). Bunuh diri dan depresi dalam perspektif pekerjaan sosial. prosiding penelitian & pengabdian kepada masyarakat. 4 (3), 390 – 447. ISSN : 2581-1126, issn : 2442-448x. doi: https://doi.org/10.24198/jppm.v4i3.18617.
Saptoto. (2010). Hubungan kecerdasan emosi dengan kemampuan coping adaptif. Jurnal Psikologi, 37 (1), 13 – 22 13. doi: 10.22146/jpsi.7689.
Sawyer, Azzopardi, Wickremarathne, Patton (2018).The age of adolescence. The Lancet Child & Adolescent Health. 2(3), 223- 228. https://doi.org.10.1016/s2352-4642(18)30022-1.
Sejiwa. (2008). Bullying: mengatasi kekerasan di sekolah dan lingkungan sekitar anak. Jakarta: Grafindo.
Semaraputri dan Rustika. (2018). Peran problem focused coping dan konsep diri terhadap penyesuaian diri pada remaja akhir yang menjadi pengurus organisasi kemahasiswaan di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Jurnal Psikologi Udayana, Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Udayana, 5 (1), 35-47 ISSN: 2354 5607 35.
Sudhita. (2006). Perilaku bunuh diri di kalangan pelajar (Analisis deskriptif pemberitaan Bali Post tahun 2006 – 2009).hal: (25 - 40). ISSN 1829-5282.doi: http:dx.doi.org/10.23887/ika.v8i1.154
Susanti dan Wulanyani.(2019). Pengaruh dukungan sosial teman sebaya dan kontrol diri terhadap perundungan (bullying) pada remaja awal di Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana 2019, 6 (1), 182-192 Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana e-ISSN: 2654 4024; p-ISSN: 2354 5607 182. file:///C:/Users/acer/Downloads/48699-1165-106723-3-10-20191101%20(1).pdf.
Tandiono, Dewi, Soetikno. (2020). Ide bunuh diri pada remaja korban perundungan: keberfungsian keluarga dan kualitas hubungan pertemanan sebagai prediktor. Jurnal Psikologi, 13 (2). doi: http://dx.doi.org/10.35760/psi.2020.v13i2.330.
Tololiu, Keliat, Rekawati. (2010). Pengaruh latihan coping with stress terhadap resiko keinginan bunuh diri pada remaja di SMP Kasih kota Depok tahun 2010. JUIPERDO, 1 (1).
Tuasikal, Retnowati. (2018). Kematangan emosi, problem focused coping, emotion focused coping dan kecenderungan depresi pada mahasiswa tahun pertama. Gadjah Mada. Journal of Psychology (GAMAJOP). 4 (2),105-118. ISSN: 2407-7798. Doi: 10.22146/gamajod.46356.
Utami, Wibowo, Japar. (2020). The increasing self-esteem of students of bullying victim in man filal rejang lebong using counseling group with thought stopping and assertive training techniques european. Journal of Psychological Research. 7 (2), ISSN 2057-4794 Progressive Academic Publishing, Uk Page 94 Www.Idpublications.Org.
Utari.(2017). Pemberian konseling kelompok untuk meningkatkan empati pelaku bullying di sekolah kedinasan negeri Bandung Timur. Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non – Empiris, 3 (1), 1-10.doi: https://doi.org/10.22236/JIPP-23
Valentina, Oshel. Self-esteem, resiliensi dan perilaku bunuh diri pada remaja di Denpasar. Self-esteem, resilience, and suicidal behavior in adolescents in Denpasar.//simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/007bb1a00ad6eb22f9be773eb6c2cd6e.pdf
Wahab, Sujadi, Setioningsih. (2017). Strategi coping korban bullying. Jurnal Tarbawi, 13 (2)
Wardani. (2014). Pengaruh harapan dan coping stres terhadap resiliensi caregiver kanker. (Skripsi). Program Studi Fakultas Psikologi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Wulandari, Meyti. (2021). Hubungan antara dukungan sosial dengan ide bunuh diri pada remaja perempuan pengguna media sosial. (Thesis). Program Studi Fakultas Psikologi. Universitas Mercu Buana Yogyakarta..
Yulastri, Sasmita. (2019). Analisis hubungan faktor risiko bunuh diri dengan ide bunuh diri pada remaja. Jurnal Keperawatan, 11 (4), 303 – 310.doi: https://doi.org/10.32583/keperawatan.v11i4.534.
Yuliandari.(2017). Analisis Strategi coping oleh remaja korban perundungan (Bullying) (Studi kasus di Jakarta Selatan). (Skripsi). Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Yulistina Riyadi. (2004). Hubungan antara self – esteem dengan kecenderungan bunuh diri remaja. (Skripsi). Fakultas Psikologi. Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Yusuf, Fahrudin. (2012). Perilaku bullying: asesmen multidimensi dan intervensi sosial. Jurnal Psikologi UNDIP, 11 (2).
Kementerian kesehatan RI.INFODATIN Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Situasi Kesehatan Remaja. 2015
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/12/22/jawa-tengah-provinsi-dengan-kasus-bunuh-diri-terbanyak-di-indonesia.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/11/tren-bunuh-diri-di-indonesia-menurun-selama-20-tahun-terakhir.
https://www.okezone.com, 2012.
https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/2382434/.
https://galamedia.pikiran-rakyat.com/news/pr-352577112/angka-bunuh-diri-rentan-di-usia-15-29-tahun-kemenkes-jadi-penyebab-kematian-tertinggi-kedua.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

