Cover Image

PROMOSI OBJEK WISATA BANGUNAN BERSEJARAH DI KOTA SAWAHLUNTO DALAM DESAIN INFOGRAFIS

Eko Purnomo, Rifqi Aulia Z, Aditya Hanum W, Dwi Mutia Sari

Abstract


Sawahlunto is one of the cities that is famous as a coal mining city during the Dutch East Indies. Sawahlunto is currently developing as an old city tour which is also multi-ethnic. In a city that has founded in 1888, there are many old buildings that appear in Sawahlunto as Dutch heritage. Some of them are designated as cultural heritage by the government in the field of tourism and at the same time declare Sawahlunto as a City of Cultured tourism. The reason for creating Sawahlunto tourism as a futuristic orientation is quite rational because this city is rich in the historical side of the Dutch Colonial heritage such as all historical buildings that stand firmly in the middle of the city of Sawahlunto which adds to the uniqueness of this city. The design of this historical tourism infographic in Sawahlunto aims to focus on historical buildings from the Dutch East Indies. This is because many historical buildings are still well maintained lately. Moreover, these buildings are the identity of Sawahlunto. The infographic design also adds historical information from the Dutch East Indies which elaborates on the historical value in Sawahlunto. The method used in this design is the S.W.O.T method. This method is used to find the effectiveness of the media to be designed so that the media is effective and communicative. This design is expected to be applied properly, so that visitors not only enjoy historical tourism, but visitors can find out the history and information of the places or buildings they visit.

Keywords: sawahlunto, infographic, sign system, heritage.

 

Abstrak

Sawahlunto merupakan salah satu kota yang terkenal sebagai kota pertambangan batu bara pada masa Hindia Belanda. Sawahlunto saat ini berkembang sebagai wisata kota tua yang juga multietnik. Di kota yang berdiri sejak tahun 1888, banyak sekali bangunan tua yang muncul di Sawahlunto sebagai peninggalan Belanda. Beberapa di antaranya ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah di bidang pariwisata dan sekaligus mencanangkan Sawahlunto sebagai Kota Wisata Berbudaya. Alasan di ciptakannya pariwisata Sawahlunto sebagai orientasi futuristik cukup rasional karena kota ini kaya dengan sisi sejarah peninggalan Kolonial Belanda seperti keseluruhan bangunan bersejarah yang berdiri kokoh di tengah kota Sawahlunto yang menambah keunikan dari kota ini. Perancangan desain infografis wisata sejarah di Sawahlunto ini bertujuan untuk fokus pada bangunan bersejarah peninggalan Hindia Belanda. Hal ini dikarenakan banyaknya bangunan bersejarah yang masih terawat dengan baik belakangan ini. Apalagi gedung-gedung tersebut merupakan identitas Sawahlunto. Desain infografis juga menambah informasi sejarah peninggalan Hindia Belanda yang mengelaborasi nilai sejarah di Sawahlunto. Metode yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode S.W.O.T metode ini digunakan untuk menemukan efektivitas media yang akan dirancang sehingga media tersebut efektif dan komunikatif. Perancangan ini diharapkan dapat diaplikasikan dengan baik, sehingga pengunjung tidak hanya menikmati wisata sejarah, namun pengunjung dapat mengetahui sejarah dan informasi dari tempat atau bangunan yang mereka kunjungi.    

Kata Kunci: sawahlunto, infografis, sistem tanda, warisan.


Authors:

Eko Purnomo : Universitas Negeri Padang

Rifqi Aulia Z : Universitas Negeri Padang

Aditya Hanum W : Universitas Negeri Padang

Dwi Mutia Sari : Universitas Negeri Padang

 

References: 

Hayati, R. (2014). Pemanfaatan bangunan bersejarah sebagai wisata warisan budaya di Kota Makassar. Jurnal Jumpa1(01).

Hergenhahn & Olson, Matthew H. (2008). Theoties of Learning. Jakarta: Kencana.

Iskandar, M. S. (2011). Pembentukan persepsi visual pada iklan televisi. Jurnal Visualita DKV3(1), 1-21.

Kartika Sony, Dharsono. (2007). Estetika. Bandung: Penerbit Rekayasa Sains.

Kusumaningrum, Khomsiana. (2003). Skripsi: Trend Mode Remaja Dalam Iklan. Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret.

L. Jason, R. Josh & C. Ross. (2014). Infografis: Kedasyatan Cara Bercerita Visual. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Pujiriyanto. (2005). Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta: Andi.

Visual, I. (2007). Dari Toekang Reklame Sampai Komunikator Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Puspita Sari, Vijar Maya. (2010). Tugas Akhir: Desain Komunikasi Visual Sebagai Strategi Perancangan Promosi Pariwisata Pantai Watukarung Kabupaten Pacitan. Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Rustan, Surianto. (2010). Huruf Font Tipografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rustan, Surianto (2008). Layout Dasar dan Penerapanya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Santosa, Sigit. (2009). Creative Advertising. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo.

Tjiptono, Fandy. (2000). Manajemen Jasa.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Tinarbuko, Sumbo. (2009). Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Jala Sutra.


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.36371

Article Metrics

Abstract view : 433 times
PDF - 445 times

Copyright (c) 2022 Eko Purnomo, Rifqi Aulia Z, Aditya Hanum W, Dwi Mutia Sari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Gorga : Jurnal Seni Rupa
Email: gorgajurnalsenirupa@unimed.ac.id

Jl. Willem Iskandar, Pasar V, Medan Estate, Medan City, North Sumatra Province, Postal Code 20221. Phone/fax: (061) 661 3365 / +6285278021981.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License