About The Journal
Important for Author
Manuscript Template
Seni pertunjukan barong Using merupakan seni pertunjukan asli masyarakat Using. Barong Using digunakan sebagai keperluan sakral untuk ritual bersih desa. Ritual dilaksanakan 2 kali dalam setahun. Ritual Ider Bumi tanggal 2 Syawal dan ritual selamatan desa bulan dulhijah. Perkembangan budaya membawa seni pertunjukan barong berfungsi sebagai kebutuhan sakral dan profan. Terdapat upaya-upaya mengoptimalisasikan seni pertunjukan barong oleh pemanfaatan pariwisata. Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini terkait membahas (1) sejarah seni pertunjukan Barong Kemiren yang didalamnya mengkaji prosesi ritual dengan nilai-nilai sosial budaya; dan (2) upaya optimalisasi seni pertunjukan barong kemiren masyarakat Using tahun 1996-2018 sebagai pemanfaatan pariwisata. Metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian sejarah dengan menggunakanya pendekatan antropologi budaya untuk mengkaji perubahan secara budaya serta menggunakan teori fungsionalisme struktural untuk menganalisis pergeseran fungsi barong secara sosial sebagai dampak pariwisata. Hasil pembahasan ini, optimalisasi akan seni pertunjukan barong dikemas dalam keterkaitan lima pilar penyangga pengembangan pariwisata dan industri kreatif yakni, negara, pelaku seni dan ritual, masyarakat pendukung, industri, dan pemuka agama. Pilar-pilar ini bisa memberikan masukan yang tepat sehingga memunculkan respons yang baik dari kalangan pengusaha, birokrat, praktisi budaya, dan pelaku seni tradisi dan ritual. Kini seni pertunjukan barong mengalami banyak perubahan mulai dari struktur pertunjukan dan selingan-selingan yang menyertai.
Anjasuari, T.W.N, et al., (2017). Pertunjukan tari barong sebagai atraksi wisata di desa pakraman kedewatan kecamatan ubud kabupaten gianyar, 123–128.
Anoegrajekti, N. (2016). Kebudayaan using konstruksi, identitas dan pengembanganya. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Anoegrajekti, N. (2018). Potensi budaya using dan industri kreatif. Yogyakarta. Penerbit ombak.
Darmana, K (2014). Sakralitas barong using dalam kehidupan masyarakat using kemiren banyuwangi jawa timur, 1-19.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi. (2018). Laporan kunjungan wisatawan daerah banyuwangi. Direktorat Kementrian Pariwisata Republik Indonesia.
Dewi, S.D.S. (2015). Sakralitas barong using dalam kehidupan masyarakat using kemiren banyuwangi jawa timur, 1-19.
Dewi, A.P. (2016). Komodifikasi tari barong di pulau bali berdasarkan karakter pariwisata, 222–233.
Gunawan, N.S., & Noviadji, B.R. .(2017). Perancangan media panduan wisata alam dan cagar budaya banyuwangi, 12–24.
Harwindito, B. (2017). Daya tarik masyarakat desa adat using kemiren dalam mempromosikan wisata budaya di banyuwangi, 2(3), 338–353.
Holt, C. 1997. Melacak jejak perkembangan seni di indonesia. Bandung: art line.
Indiarti, W. (2018). Peran dan relasi gender masyarakat using dalam lakon barong kemiren- banyuwangi, 81-103.
Lukman & Huda, T.F. (2017). Perkembangan kesenian barong di desa kemiren kabupaten banyuwangi, 10–14.
Mudjijono & Ariani, C. (2007). Komunitas adat using di desa kemiren, kecamatan glagah kabupaten banyuwangi. Departemen kebudayaan dan pariwisata direktorat jenderal nilai budaya seni dan film.
Murdyastuti, A., Suji & Rohman, H. (2016). Strategi kebijakan pengembangan kawasan wisata using: studi di desa kemiren kecamatan glagah kabupaten banyuwangi. Dalam kebudayaan using: konstruksi, identitas, dan pengembangannya. Yogyakarta: penerbit ombak.
Nuryanti, W. (1993). Concept, perspective and challenges, konferensi internasional mengenai pariwisata budaya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pokdarwis. (2018). Laporan tahunan optimalisasi potensi desa wisata budaya using. Kelompok sadar wisata desa kemiren.
Puspita, D.R, Nurhadi, & Liestyasari .(2017). Upaya pelestarian kesenian barongan di kecamatan cepu studi fenomenologi tiga paguyuban barongan di kecamatan cepu kabupaten blitar, (3), 10-20.
Putra, M.P, Arta, & Purnawati .(2016). Barong ket sebagai seni pertunjukan di desa batubulan sukawati gianyar bali latar belakang dan potensinya sebagai sumber sejarah di sma, (3), 1–11.
Putra, R,G.I. (2017). Ritus barong, 9(1), 429–440.
Saputra, H.S.P. (2017). Merajut kearifan lokal tradisi dan ritual dalam arus global, 1242–1256.
Sari, A.M., et al. (2015). Dinamika upacara adat barong ider bumi sebagai obyek wisata budaya using di desa kemiren kecamatan glagah kabupaten banyuwangi tahun 1830-2014, 1–11.
Rahayu, E.W. & Hariyanto, T. (2008). Barong using aset wisata budaya banyuwangi. Banyuwangi: dinas kebudayaan dan pariwisata kabupaten banyuwangi
Sedarmayanti. (2014). Membangun & mengembangkan kebudayaan & industri pariwisata. Bandung: Refika Aditama.
Setianto, E.B. (2016). Bunga rampai ritual adat dan tradisi masyarakat banyuwangi. Banyuwangi: dinas kebudayaan dan pariwisata banyuwangi.
Setianto, E.B. (2017). Analisis kebijakan bupati dalam pelestarian seni dan budaya untuk menunjang pariwisata banyuwangi. Banyuwangi: dinas kebudayaan dan pariwisata banyuwangi.
Soedarsono, R.M. (2010). Seni pertunjukan indonesia di era globalisasi. Yogyakarta: gadjah mada university press.
Sulistyani .(2014). Ritual ider bumi di desa kemiren kecamatan glagah kabupaten banyuwangi, 22(1), 28–38.
Sutedjo, A.C., Budiardjo, H., & Yurisma, D.Y. (2018). Perancangan destination branding desa kemiren berbasis budaya sebagai wisata desa adat, 1-8.
Syaiful, M, Bayu, A, Purwandi, A dkk. (2015). Jagat osing seni, tradisi&kearifan lokal using. Direktorat jenderal kebudayaan: kementrian pendidikan dan kebudayaan reepublik indonesia.
Wahyuningsih, E.D., (2014). Pertunjukan barong kemiren, 1-8.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.