About The Journal
Important for Author
Author Fee
Manuscript Template
Penelitian ini adalah mengenai Eksistensi Silek Galombang pada upacara perkawinan etnis Minangkabau di kelurahan Kota Matsum II Kecamatan Medan Area. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan, proses pelaksanaan pada upacara perkawinan, dan perubahan yang terjadi serta upaya pelestarian Silek Galombang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang menjelaskan mengenai data dan berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. Subjek informan adalah Tokoh Adat Minangkabau, Pemain Silek Galombang, dan Masyarakat di sekitaran Kota Matsum II. Teknik pengumpulan data dengan melakukan studi lapangan dengan cara observasi, wawancara (Field Research), pendekatan informan, penelitian kepustakaan (Library Research), dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Silek Galombang pada upacara perkawinan masih diakui keberadaannya yaitu dengan adanya Group Seni Budaya Minang Keluarga Bayur. Proses pelaksanaan Silek Galombang yaitu gerakan pertunjukan mengggunakan bungo-bungo silek rampak simultan sebagai ilustrasi untuk memperindah gerakan Silek Galombang dan barisan pemain Silek Galombang menggunakan pola berbaris satu arah yang dinamakan dengan Silek Manyongsong. Perubahan yang terjadi pada Silek Galombang saat ini yaitu adanya variasi fungsi kegunaannya yaitu pertunjukannya berperan penting dalam penyambutan kedatangan tamu kehormatan tokoh adat. Peran dari Tokoh adat Minangkabau di Kelurahan Kota Matsum II sangat penting terhadap upaya pelestarian seni pertunjukan tradisional.
Abidin, Zainal 2009. Filsafat Manusia : Memahami Manusia Melalui Filsafat. Bandung : Remaja Rosdakarya
Amran SN. 2010. Menguak Rumpun Pencak Silat Minangkabau. Pekanbaru: Sutra Benta Perkasa
Hadi, Sumandiyo. 2006. Seni Dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka
Herusatoto Budiono. 2008. Simbolisme Jawa. Yogyakarta : Ombak
Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Pers
Jamal,MID (1982) “Tari Pasambahan/Gelombang di Pesisir Selatan Sumatera Barat. Padang Panjang: Akademi Seni Karawitan Indonesia.
Koentjaraningrat. 1980. Sejarah Teori Antropologi I. Universitas Indonesia
(UI-Press).Jakarta
_____________. 2003. Kamus Istilah Antropologi. Jakarta : Progres
_____________. 2007. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta : Djambatan
_____________. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta
Lauer, Robert . 1993. Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta : Rineka Cipta
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Naim, Mochtar. 1984. Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Nazsir, Nasrullah. 2008. Teori-teori Sosiologi, Bandung: Widya Padjadjaran
Navis, A.A. 1984. Alam Terkembang Jadi Guru (Adat Kebudayaan Minangkabau) . Jakarta: Temprint
Pelly, Usman. 2013. Urbanisasi dan Adaptasi: Peranan Misi Budaya Minangkabau dan Mandailing di Perkotaan. Medan. Unimed Press
Ramadhan,Syahrul. 2010. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya:Khazanah Media Ilmu
Saifuddin,Fedyani, Achmad. 2005. Antropologi Kontemporer (suatu pengantar kritis paradigm). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Sedyawati,Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan.Jakarta : Sinar Harapan
Simanjuntak, B.A. 2009. Metode Penelitian Sosial. Medan : Bina Media Perintis
Sjarifoedin, Amir. 2011. Minangkabau dari Dinasti Iskandar Zulkarnain Sampai Tuanku Imam Bonjol. Jakarta Timur : Gria Media Prima
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Spradley, James. 2006. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.