Korelasi Praktik Sosial Pierre Bourdieu Dalam Karier Kesenimanan Yus Wiradiredja

Rizki Ferry Ramdani, Yanti Heriyawati, Heri Herdini

Abstract


Moh. Yusuf Wiradiredja atau lebih populer dengan sebutan nama Yus Wiradiredja, dikenal sebagai salah satu penembang tembang sunda cianjuran populer pada masanya. Kajian ini menganalisis keterkaitan habitus, modal dan arena yang mendukung pada karier kesenimanan Yus Wiradiredja. Yus dipandang sebagai agen hasil internalisasi atas proses interaksi dengan lingkungannya. Kajian ini menggunakan teori praktik sosial Pierre Bourdieu yang meliputi tiga konsep, yaitu: habitus, modal dan arena. Metode sejarah yang terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, dipilih sebagai metode dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa adanya korelasi habitus, modal dan arena sangat mendukung pada pencapaian kuasa simbolik seorang agen, hal tersebut terlihat pada perjalanan karier kesenimanan Yus Wiradiredja dalam karawitan Sunda. Pengajaran terhadap seni tradisi sejak usia dini melalui kegiatan panglawungan, dipandang sebagai salah satu bentuk habitus. Modal budaya yang dimiliki atas hasil turunan dari keluarga salah satunya adalah memiliki kepekaan terhadap musikal. Gabungan antara habitus dan modal tersebut memberi arti bagi Yus Wiradiredja dalam melakukan kontestasi dalam suatu arena. Arena yang dimaksud seperti pasanggiri dan proses kreatif, baik dengan beberapa maestro karawitan juga dengan kelompok musik  yang dibentuknya.

 

Kata Kunci: Yus Wiradiredja, Tembang Sunda Cianjuran, Praktik Sosial.


Keywords


Yus Wiradiredja, Tembang Sunda Cianjuran, Praktik Sosial

Full Text:

PDF

References


Adib, M. (2012). Agen dan Struktur dalam Pandangan Piere Bourdieu. Jurnal BioKultur, 1(2), 91-110.

Arisyanto, P., Untari, M. F. A., & Sundari, R. S. (2019). Struktur Pertunjukan dan Interaksi Simbolik Barongan Kusumojoyo di Demak. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 3(2), 111-118.

Bourdieu, P. (1991). Language and symbolic power. Harvard University Press.

Bourdieu, P. (2010). Arena produksi kultural: sebuah kajian sosiologi budaya. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Bourdieu, P., & Novenanto, A. (2018). Habitus: Sebuah Perasaan atas Tempat. Jurnal Kajian Ruang Sosial-Budaya, 2(1), 153-159.

Harker, R., Cheelen, M., & Wilkes, C. (2005). Habitus X Modal+ ranah= Praktik Pengantar Paling Komprehensif kepada Pemikiran Pierre Bourdieu. Yogyakarta: Jala Sutra.

Herdini, H. (2014). Perkembangan karya inovasi karawitan Sunda tahun 1920-an-2008. Sunan Ambu Press.

Hermawan, D. (2002). Etnomusikologi: beberapa permasalahan dalam musik Sunda. STSI Press.

Jumantri, M. C., & Nugraheni, T. (2020). Pengkajian Gaya Busana Tari Jaipongan Karya Sang Maestro. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 4(1), 9-15.

Karnanta, K. Y. (2013). Paradigma teori arena produksi kultural sastra: Kajian terhadap pemikiran Pierre Bourdieu. Jurnal Poetika, 1(1).

Kartodirdjo, S., & Pusposaputro, S. (1992). Pendekatan ilmu sosial dalam metodologi sejarah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Komala, I. (2013). Enoch Atmadibrata Kiat dan Prinsip Serta Kontribusi Pada Kesenian Jawa Barat. Bandung: Tesis Pengkajian Seni STSI Bandung.

Maharani, P. I., Utami, B. S., & Prestiliano, J. (2019). Representasi tokoh pewayangan purwa pandawa gagrag Surakarta. Gondang: Jurnal seni dan budaya, 3(2), 144-154.

Mahmud, Endang S. (2013). Kreativitas Yus Wiradiredja dalam Pupuh Raehan. Bandung: Tesis Pascasarjana ISBI.

Maslow, A.H. (1987). Motivasi dan Kepribadian. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo.

Putra, A. D. (2017). Estetika Sema Dalam Tarekat Sufi Naqsybandi Haqqani Jakarta Sebagai Media Penanaman Pendidikan Tauhid. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 1(1), 26-39.

Siregar, M. (2016). Teori “Gado-gado” Pierre-Felix Bourdieu. An1mage Jurnal Studi Kultural: Volume 1 Nomor 2 Juni 2016, 1(2), 84-87.

Soedarsono, R. M. (1999). Metodologi penelitian: seni pertunjukan dan seni rupa, dengan contoh-contoh untuk tesis dan disertasi. Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Sulasman, H. (2014). Metodologi Penelitian Sejarah, Teori, Metode, Contoh Aplikasi. Edited by Beni Ahmad Saebani. Bandung: Pustaka Setia.

Suparli, Lili. (2015). Patet Sunda dalam Bayang-Bayang Kontroversi. Bandung: Sunan Ambu Press.

Sutisna, R. H., Suganda, D., Dienaputra, R. D., & Guna, B. W. K. (2019). Sinkretisme pada Pertunjukan Seni Gamelan Koromong Kampung Cikubang Rancakalong Kabupaten Sumedang. Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, 3(1), 20-34.

Wiradiredja, M. Y. (2013). Tembang Sunda Cianjuran di Priangan (1834-2009). Bandung: Disertasi Doktoral UNPAD.

Zurmailis, Z., & Faruk, F. (2017). Doksa, kekerasan simbolik dan habitus yang ditumpangi dalam konstruksi kebudayaan di Dewan Kesenian Jakarta. Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra, 1(1), 44-72.




DOI: https://doi.org/10.24114/gondang.v6i1.34745

Article Metrics

Abstract view : 575 times
PDF - 387 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Follow us on instagram @jurnalgondang